#3 point penting:
-Vote and Comment
-Masukin ke perpustakaan
And...
-Follow akun WP author @_Alpeen, diusahakan ya
Happy reading♡
꧁~...oo0♡👑♡0oo...~꧂
"Gua tau gua salah, lebih baik terlambat daripada enggak kan? Gua sayang sama Lo! Gimana pun juga, Lo tetep adek gua!"
-Dean Ardiansyah Putra..
.
.
꧁~...oo0👑0oo...~꧂
Empat hari telah berlalu, Alvin melakukan pekerjaannya dengan sangat baik, dan hal tersebut tentu saja membuat Ranting senang akan hasil kerjanya. Pemuda berkacamata itu begitu rajin dan ulet serta mudah sekali memahami apa yang harus dilakukannya.
🕐13:15 PM.
Jam sudah menunjukkan pukul tiga belas lebih seperempat menit, Ranting kafe pada jam-jam ini cukup sepi karena jam istirahat makan siang telah usai, kafe biasa akan mulai ramai kembali ketika memasuki jam empat sore.
Seperti biasa Zee dan Time tengah merapikan meja-meja kafe dan mengelapnya sebelum para pelanggan berdatangan kembali. Sedangkan Ranting seperti biasa memanjat-manjat pohon di bagian belakang kafe dan Alvin tengah mencuci piring dan gelas kotor bekas para pelanggan.
"Hai Time, Zee," tiba-tiba suara seseorang yang cukup familiar mendarat di telinga Alvin yang tengah asik mencuci, awalnya ia ingin menengok, namun ia mengurungkannya karena ia berfikir mungkin itu hanya perasaannya.
"Eh elu bro? Kemana aja lu nggak pernah keliatan?" Zee melontarkan sapaan pertanyaannya.
"Iya nih, kakak kenapa akhir-akhir ini jarang kesini?" sahut Time ikut menimpali.
"Gue lagi sibuk akhir-akhir ini Time, Zee, banyak tugas. Oh iya Ranting mana? Gua lagi ada perlu nih," tanya orang tersebut.
"Si Bos lagi di belakang noh!" jawab Zee.
Orang tersebut tertawa kecil. "Zee, lu kan baik. Panggilin si Ranting dong hehehe," rayu pemuda itu.
"Yeee! Elu kalo muji-muji gini pasti kalo ada maunya doang," sahutnya malas, yang dibalas cengiran lebar orang tersebut. "Bos! Woy Bos! Ada temen lu nih! Buruan mari!" teriak Zee tepat di tempat ia berdiri.
"Elah Zee, gak ikhlas amat Lo nolongin gua," sahutnya.
"Siapa, Zee?" sahut Ranting dari.
"Oh elo, ada apaan?" tanya Ranting. "Oh iya, lu udah pesen minum? Mau minum apa? Cappucino?" tanyanya.
"Em, boleh." jawabnya.
Ranting tersenyum pada Time, "Time, tolong buatin cappucino dua ya!" suruh Ranting.
"Oh siaap kak! Pesanan segera di antar," sahut Time semangat, kemudian mlencing pergi.
***
"Eh kebetulan ada Kak Alvin. Eum kak, tolong buatin cappucino dua ya! Buat kak ranting sama temennya di meja lima. Time mau lanjut ngelap meja di depan, banyak yang belum!" pinta Time.
"Hm, yaudah sana." jawab Alvin sambari tersenyum manis.
"Makasih Kak Alvin, baik deh!" sahut Time nyengir lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nerd Boy
Novela JuvenilNamanya, Dion Alvin Ardiansyah. Seorang remaja polos yang tak pernah merasakan yang namanya 'kasih sayang' seumur hidupnya. Dibenci semua orang, adalah yang selalu diterimanya di mana pun ia berada. Hanya ada kebencian di mana-mana. Ia bukanlah mala...