Dosen Tampan [Vkook]

7.

"Kenapa hyung tidak bilang kalau ada Jungkook tadi?" Tanya Yoongi tidak enak. Pemuda manis itu duduk disamping Taehyung diatas sofa sambil mengemil cookies. Keduanya asek menonton televisi.

Diluar sedang hujan tapi tidak terlalu deras hanya gerimis turun sejak sekitar satu jam lalu. Taehyung merangkul pundak Yoongi santai. " Kenapa harus bilang dengan kamu?" Taehyung balik bertanya.

"Sudah tentu hyung harus bilang dulu. Kalau tau tadi Jungkook disini. Aku lebih baik dirumah ahjumma Lee aja. Tadi Jungkook marah dan pergi gitu aja. Aku merasa bersalah dengannya. " Yoongi menghela nafas berat dan menyuapi cookies ke mulut Taehyung diterima baik oleh lelaki itu.

"Jungkook tadi saya ajak ke sini itu cuma bantu ngerjain tugasnya dia. Mana saya tau kalau dia bakal marah setelah lihat kamu pulang. Lagian kenapa harus marah sih? Dan kamu kenapa sampai ndak enak begitu.?" Lelaki tampan itu mengunyah pelan cookies dimulutnya.

Si manis memutar mata jengah sambil menyeruput susu vanilla. Setelah itu ia meletakkan semula kotak susu tersebut. " Gatau deh kenapa sih hyung  tidak peka dengan sekitar. Jungkook marah pasti ada alasannya... masa itu aja hyung ndak bisa mikir." Omel Yoongi.

"Ngomel aja terus macam bebek." Taehyung mengambil susu vanilla yang diminum Yoongi tadi dan mencicipinya. Taehyung tidak terlalu suka dengan susu vanilla lebih suka susu anu…

"Aku tidak ngomel hyung tapi Jungkook tidak mau berteman denganku karena dia kira kalau aku ini pacar kamu. "

"Memang kamu pacar saya." Taehyung mencubit hidung mungil Yoongi gemes. Sukses membuat si manis merengut dan mengadu sakit.

"Ngomong dengan bapak dosen seperti hyung itu harus banyak sabar. Intinya aku tidak mau Jungkook mikir aneh aneh tentang kita. " Yoongi cemberut.

"Mikir aneh aneh? Apa selama ini kita melakukan sesuatu yang aneh?" Taehyung sengaja memancing emosi pemuda cantik disampingnya.

"Memang aneh hyung mereka kira kita pacaran. Aku mau nanya serius hyung ada rasa tidak dengan Jungkook?" Si manis menatap wajah lelaki yang lebih tua darinya itu bersungguh sungguh.