2. Gak Sengaja

13 5 0
                                    

Bruuuukkk






Zara, perempuan itu menabrak sesuatu hingga terjatuh. Kemudian ia mendongakkan kepala saat merasa ada uluran tangan didepannya. Setelah melihat siapa yang ia tabrak, Zara terdiam.

"Ayo bangun, mau gue bantu gak.? " ucap orang itu.

Zara yang sedang terdiam pun langsung membalas uluran tangan tersebut.
Aqila yang sedari tadi memperhatikan interaksi antara dua manusia itu menutup mulutnya tak percaya.

"Maaf, tadi aku gak liat ke depan." ucap Zara pada orang tersebut.

"it's okey." ucap orang tersebut dengan cool nya, setelah mengucapkan kata tersebut, orang itu pergi begitu saja.

"Sumpah, Ra! Tadi kamu pegangan sama Ka Arga?! " ucap Aqila girang.

"Apasih, Qi. Biasa aja." ucap Zara santai. Padahal mah dalem hatinya berbunga-bunga eaakkk.

Ya, orang yang Zara tabrak adalah ARGA BIMA MAHINDRA. Si most wanted serta ketua basket SMA PURI itu memang sangat tampan, tetapi sayang. Arga memiliki sifat yang sangat dingin kepada semua orang, termasuk guru-guru disekolahnya.

Namun, guru-guru itu sangat memaklumi atas sikap Arga. Arga juga termasuk murid yang cerdas, tetapi ia memilih untuk masuk kelas XI IPS 2. Dalam basket, Arga lah yang selalu berhasil memasukkan bola ke dalam ring. Begitupun disaat turnamen, SMA PURI selalu menjuarai olimpiade, salah satunya dibidang olahraga, yaitu basket.

Maka tak heran, semua murid yang sekolah di sini memiliki otak diatas rata-rata. Zara, ya, perempuan tersebut juga memiliki otak yang sangat cerdas, bahkan dari kelas 1 SD sampai lulus SMP ia selalu mendapat peringkat 1. Dan melanjutkannya di SMA PURI karena atas keberhasilannya bisa mendapatkan beasiswa.

Setelah konflik tabrak menabrak, Zara dan Aqila kembali melanjutkan langkahnya menuju kantin. Setelah sampai di kantin, banyak pasang mata yang melihat mereka, terutama kepada Zara. Tak heran jika banyak lelaki menatap Zara dengan tatapan memuja, karena si anak manis nan baik hati ini sangat cantik.
Tetapi, Zara tetap melanjutkan langkahnya hingga ia dan Aqila tiba di salah satu meja kantin yang berada di pojok pada barisan kedua. Memang sangat penuh hingga mereka harus kebagian di pojok.

"Mau pesen apa, Ra?" tanya Aqila pada Zara.

"Emmm batagor sama aqua botol aja, Qi" jawab Zara menimang.

Lalu Aqila segera menghampiri pedagang tersebut. Sembari menunggu Aqila memesan makanan, Zara memainkan ponselnya sambil melihat-lihat story. Namun tak disangka, karena sedari tadi ada yang memperhatikan nya di meja paling pojok dan barisan paling belakang.

Ya, meja tersebut yang tak lain adalah meja langganan Arga dkk.
Adriel, salah satu sahabat Arga itu melihat ke arah meja yang Zara duduki. Adriel terdiam, karena melihat Zara yang begitu cantik, putih, serta manis dan tambahan kumis tipis itu membuatnya memperhatikan Zara dengan waktu yang cukup lama. Adriel tersadar dari lamunannya karena gebrakan dari meja.

"Woyyy! Ngelamun aja lo." cibir Aldo, pelaku penggebrak meja tersebut.

"Eh... A-a-anu." ucap Adriel gugup seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Anu anu apaan lo?! Kalo ngomong yang jelas dong!" ucap Aldo ngegas.

Arga, lelaki itu hanya memperhatikan kedua sahabatnya yang sedang ribut itu. Merasa aneh, Arga pun ikut menengok ke arah yang sedari tadi Adriel perhatikan. Saat melihat siapa yang Adriel perhatikan dari tadi, Arga angkat bicara.

"Lo merhatiin cewek itu?" tunjuk Arga pada Zara.

"Lo kok tau?!" pekik Adriel.

"Entah." ucap Arga mengedikkan bahunya acuh.

"Kamprettt! Gue kira lo beneran tau!" ucap Adriel dengan sedikit emosi.

"Emang kenapa kalo Arga tau? Kalo lo suka ya usaha sendiri dong!" ucap Aldo mulai kesal pada Adriel.

"Terus gunanya kalian jadi sahabat gue apa kalo gak bantuin gue, hah?!" ucap Adriel sedikit emosi.

"Santai dong." ucap Aldo.

Arga yang paham akan tatapan Adriel kepada Zara begitu intens pun angkat suara."Gue harap lo gak ngedeketin dia."

"Lo naksir sama dia, Ar?" kepo Adriel.

Arga mengedikkan bahunya acuh.

•••

Dilain tempat, Aqila yang baru saja datang membawa makanan serta minuman pun langsung menaruhnya dimeja, begitupun dengan Zara. Ia segera menyimpan ponselnya.

"Makasih ya, Qi." ucap Zara berterima kasih kepasa Aqila.

Aqila membalasnya hanya dengan anggukan dan tak lupa senyum nya.
Saat sedang memakan makanan itu, seseorang yang menepuk bahu Zara dan membuat Zara tersedak makanan itu.
Aqila yang melihat itu pun langsung memberi minum kepada Zara.

"Zara lagi makan loh, kak. Lain kali jangan gitu lagi." ucap Aqila pada orang tersebut.

"Hehehe sorry sorry, gue kira dia lagi gak makan." ucap orang tersebut sembari menunjuk Zara.

Orang itu adalah Adriel, maka dari itu Aqila memanggilnya dengan sebutan 'kak', karena Aqila tahu bahwa Adriel merupakan kakak kelas mereka dan sahabat dari Arga. Aqila mengetahui itu, ia termasuk orang kepoan, makannya semua berita yang ada di sekolah ia selalu mengetahuinya.

"Hai, boleh kenalan gak?" tanya Adriel sambil mengulurkan tangannya pada Zara yang sedari tadi hanya diam.

"Azzara Aluna, panggil aja Zara." jawab Zara seraya menjabat tangan Adriel dan jangan lupakan dengan senyum nya yang sangat manis.

Adriel merasa terhipnotis oleh senyuman dari Zara. Lalu ia tersadar karena Zara melepas jabatan tangannya.

"A-Adriel Aryo Dirgan, panggil aja Adriel atau El" ucapnya gugup.

•••

Bel pertanda masuk pun berbunyi, Zara dan Aqila bergegas menuju kelas.
Setelah selesai pelajaran terakhir, murid-murid langsung berhamburan untuk pulang. Ya, jam menunjukkan pukul 14.10, itu artinya murid SMA PURI waktunya pulang. Sama hal nya dengan Zara, ia segera keluar kelas bersama Aqila.

"Ra, kamu pulang sama aku ya" tawar Aqila pada Zara.

"Gak perlu, Qi. Aku bisa naik angkot, takutnya nanti ngerepotin kamu" ucap Zara sambil tersenyum.

"Ngerepotin gimana sih Ra... Kamu kayak baru kenal aku aja. Ayok, gak ada penolakan!" ucap Aqila seraya menarik lengan Zara.

Setelah sampai di parkiran, Zara melihat Arga sedang berbincang dengan perempuan. Ia langsung memalingkan wajahnya, karena merasa tidak punya hak untuk apapun. Mau cemburu? Mana bisa, ia dengan Arga hanya ketemu perkara tidak sengaja karena telah menabraknya.

"Ra! Ayok masuk!" teriak Aqila dari dalam mobil membuat Zara tersadar dari diamnya.

Zara pun segera memasuki mobil Aqila, setelah Zara masuk, mobil pun melaju dengan sedang. Di dalam mobil Aqila terjadi keheningan, hingga Aqila lah yang membuka suara terlebih dahulu.

"Ra, gak kerasa ya kita sahabatan udah lama banget." ucap Aqila tersenyum senang.

Zara lantas menoleh ke arah samping dimana Aqila yang sedang mengemudi.
"Iya,Qi. Intinya aku seneng bisa kenal kamu." jawab Zara.

"Aku lebih, Ra." pekik Aqila yang dibalas senyuman oleh Zara.

Setelah berbincang ria, akhirnya mereka sampai didepan rumah Zara.

"Makasih ya, Qi." ucap Zara seraya melepaskan sabuk pengaman.

"Sama-sama. Yaudah aku langsung pulang ya, Ra." pamit Aqila setelah Zara keluar.

"Hati-hati, Qi." ucap Zara melambaikan tangan.













Jangan lupa vote dan komen nya readers!
Follow juga akun wattpad aku ya!

•TBC•

ARZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang