5. Serius?!

6 2 1
                                    

Harap follow sebelum membaca!
Budayakan vote dan komen!

.
.
.

Mentari pagi mulai memancarkan sinarnya, membuat semua makhluk beraktivitas kembali. Begitupun dengan laki-laki yang memiliki paras tampan. Arga, kali ini ia berangkat sekolah bersama Alina karena keinginan dari Ara, sang mama.

Hari ini adalah hari pertama Alina bersekolah, ia masuk kelas XI IPA 2. Ya, Arga dan Alina memang 1 angkatan. Ia dan Alina terpaut umur 4 bulan, jadi tidak salah bukan Alina memanggilnya abang?

Setelah selesai sarapan, Arga dan Alina pun pamit kepada Ara lalu pergi sekolah. Seperti biasa, Arga berangkat menggunakan motor kesayangannya itu.

Sesampainya di sekolah, Alina segera turun dari motor besar Arga. Kelihatan sekali, bahwa ia sangat bersemangat. Arga yang melihat tingkah sepupunya itu hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Bang, gue duluan ya. Bye!" ucap Alina semangat 45.

Arga hanya menaikkan satu alisnya. Ia segera berlalu untuk menuju kelasnya. Sebelum sampai dikelas, suara para sahabatnya itu membuat langkahnya terpaksa harus terhenti.

"Arga!" teriak Adriel dan Aldo bersamaan.

Setelah sampai didepan Arga, Adriel dan Aldo mengatur nafas nya.

"Gila, capek juga ngejar lo sambil teriak." ucap Adriel tertuju pada Arga.

"Suruh siapa ngejar gue?" jawab Arga santai dan tak lupa wajah datarnya.

"Kan namanya soulmate ya harus bar--" ucapan Aldo terpotong kala Sherly yang tiba-tiba bergelayut di lengan Arga tanpa ijin.

"Hai sayang, kamu kok ninggalin aku?" ucap Sherly sambil bergelayut manja di lengan Arga.

"Mampus mak lampir dateng." umpat Adriel yang masih bisa didengar oleh Sherly.

"Ngomong apa lo barusan?!" ucap Sherly emosi.

"Eh a-anu, ih apaan sih geer banget lo. Yaudah kalo gitu gue sama Aldo duluan, Ar. Bye!" ucap Adriel pada Arga yang langsung dihadiahi tatapan tajam oleh Arga .

Arga yang sedari tadi merasa risih pun akhirnya angkat bicara,"Lepas!" tegas Arga pada Sherly.

"Nggak mau sayang, aku kan pengen ke kelas bareng sama kamu." ucap Sherly dengan nada menjijikan.

Tanpa ba-bi-bu, Arga menepis nya dengan kasar. Ia segera berlalu meninggalkan Sherly yang sedang kesal.

•••

Zara, si anak cantik itu baru saja sampai di sekolah. Seperti biasa, ia berangkat naik angkot. Setelah turun, ia segera masuk dan seperti biasa ia selalu menyapa Pak Anton-penjaga gerbang sekolah.

"Pagi, pak." ucap Zara seraya tersenyum manis.

"Eh neng Zara, pagi juga neng." sahut Pak Anton dengan ramah.

Zara berjalan sepanjang koridor, banyak pasang mata yang memperhatikannya. Tak heran memang, karena Zara sangat cantik. Ditambah dengan kumis tipisnya dan senyumnya yang manis, ia juga memiliki kulit yang cerah.

Ditengah perjalanan nya, ia tak sengaja melihat objek yang sedikit membuat hatinya tergores. Ya, ia melihat Sherly yang bergelayut di lengan Arga. Tanpa ia sadari, Aqila yang sedari tadi memperhatikan Zara pun ikut melihat arah pandang Zara.

"Ra, kamu suka sama ka Arga?" tanya Aqila membuat Zara tersentak kaget.

"Eh, e-eng-enggak kok. Kata siapa?" jawab Zara terbata-bata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang