Update!
Gimana sama cerita ini? Kalian suka gak? Maklumin ya kalo kurang menarik. Jujur, ini cerita pertama aku.
Jangan lupa vote nya ya readers! Hargai karya orang.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading!Sinar matahari yang masuk ke dalam celah jendela kamar membuat si gadis manis nan cantik dan tak lupa kumis tipisnya itu terbangun. Zara mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya, ia melihat jam di ponselnya pun lantas terkejut.
"Astagfirullah! Aku kesiangan! Kok bunda gak bangunin aku ya?" panik Zara ketika melihat jam di ponselnya menunjukkan pukul 06.40.
"Aku cuma punya waktu 20 menit untuk ke sekolah." sambung Zara lalu bergegas menuju kamar mandi.
Setelah selesai mandi, Zara memakai seragam nya dengan tergesa-gesa. Tak lupa memoleskan sedikit bedak bayi pada wajahnya agar tidak terlihat kusam. Lalu mengikat rambut panjangnya itu.
"Bun! Bun!" panggil Zara pada Lisa karena tidak melihat keberadaan wanita paruh baya itu.
"Bunda kemana sih..." sambungnya lirih.
•••
Setelah sampai depan sekolah, Zara segera turun dari angkot dengan terburu-buru. Beruntung ia sudah membayar nya di awal.
Keberuntungan juga datang pada Zara, gerbang sekolah yang ternyata belum ditutup. Zara pun melihat jam pada ponselnya, setelah melihatnya ia menghela nafas lega."Huh... Untung masih ada waktu 5 menit lagi" ucapnya sambil mengelus dada.
Zara segera masuk, ia berlari kecil di sepanjang koridor. Langkah Zara terhenti saat ia melihat laki-laki yang ia kagumi sedang berbincang dengan perempuan lain. Arga, ya, laki-laki itu adalah Arga. Zara terdiam, ia bisa melihat Arga yang terkenal dingin itu ternyata bisa dekat dengan perempuan.
"Aku sadar, aku cuma bisa mengaggumi. Bahkan untuk memiliki pun itu hanya halusinasi aku aja." lirihnya.
Lalu Zara kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas. Sesampainya di kelas, ia langsung mendudukkan bokongnya dengan wajah yang tak dapat di artikan. Hal itu tentu saja mengundang pertanyaan dari Aqila. "Ra, kamu kenapa? Tumben datangnya terlambat? Biasanya juga kamu paling awal?" tanya Aqila panjang.
Zara hanya membalas dengan gelengan kepalanya, Aqila yang merasa sahabatnya sangat aneh pun kembali bertanya.
"Ra! Kamu kenapa sih? Kalo ada masalah cerita ke aku dong, Ra." tanya Aqila."Aku gapapa, Qi." balas Zara singkat dan tersenyum tipis.
"Gapapa gimana, Ra? Aku lihat kamu kayak lagi ada sesuatu yang kamu sembunyiin. Ayo cerita, Ra. Aku ini sahabat kamu, aku merasa gak berguna kalau kamu nggak terbuka sama aku. Kamu sahabatan sama aku bukan 1 bulan 2 bulan, Ra. Tapi udah 5 tahun lebih, Ra." ucap Aqila panjang lebar.
"Bukan gitu, Qi. Aku emang nggak kenapa-napa." ucap Zara tersenyum.
"Yaudah kalau kamu belum siap cerita sekarang, mungkin bisa cerita lain waktu." ucap Aqila tersenyum lalu mengusap pundak Zara.
Zara kembali membalasnya dengan senyuman.•••
Kelas XI IPS 2.
"Do, kok Arga belum masuk kelas ya?" tanya Adriel pada Aldo. Aldo yang sedang memainkan ponselnya pun langsung menoleh.
"Mana gue tau, lagian gue ga peduli juga. Tuh, palingan lagi digerumutin para ciwi-ciwi." jawab Aldo acuh. Adriel yang merasa kesal pun langsung meninggalkan Aldo, ia berniat untuk keluar kelas. Tetapi sebelum sempat keluar, guru mata pelajaran pertama kelas ia pun masuk.
"Mau kemana kamu, Adriel?" tanya Bu Sri tajam. Ya, Bu Sri memang dikenal sangat galak di SMA PURI.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZA
Random[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] . . . "Buat cinta dan sayang sama kamu itu gaperlu alasan, Ra. Karna semuanya tulus." . . . Cover by pinterest. . . . #mostwanted #sma #wattpadromance #wattpaders #cute #yukbaca . . . Happy reading!!!!