"dokter bagaimana anakku?" tanya renjun panik.
"anak anda terkena demam berdarah nyonya. kami harus segera melakukan transfusi darah. apa ada yg memiliki golongan darah AB+?"
"astaga golongan darah chenle sama seperti jeno. dan dia susah untuk di hubungi. bagaimana ini jaemin." ucap renjun sangat panik.
"papa lee." gumam renjun dan langsung berlari keluar untuk menuju rumah keluarga lee. beruntung rumah mertuanya itu tak jauh dari rumah sakit. renjun tidak perduli jika saat ini badannya basah kuyub karena menerjang hujan yg sangat deras.
sesampainya di rumah donghae. renjun mengetuk pintu itu dengan sangat brutal.
"astaga renjun. ada apa dengan mu? mengapa kau hujan hujanan seperti ini?" tanya donghae panik.
"papa tolong hiks, tolong chenle."
"tenang renjun, chenle ada apa dengan dia?"
"chenle terkena demam berdarah dan membutuhkan bnyak darah papa. darah papa sama seperti jeno dan chenle AB+" jelas renjun.
"lalu dimana jeno sayang?" tanya yoona.
"dia sedang bersenang senang di luar sana mama. ayo papa kita tidak punya banyak waktu." ucap renjun.
donghae pun segera mengambil mobilnya dan bergegas menuju rumah sakit. disana sudah ada mark dan juga haechan yg tadi di hubungi oleh jaemin.
setelah selesai melakukan transfusi darah, donghae dan yoona menghampiri renjun untuk menenangkannya.
"tenanglah sayang, chenle akan baik baik saja." ucap yoona.
"renjun, sebenarnya apa maksud kamu jeno sedang bersenang senang?" tanya donghae.
"jeno berselingkuh dengan siyeon papa." jawab renjun yg tentu saja membuat orang tua jeno sangat terkejut.
"aku pernah hiks memergoki mereka sedang bermesraan di kantor jeno. tapi jeno berjanji akan meninggalkan wanita itu untuk keluarga kecil kita. aku memberinya kesempatan karena hiks ingin mempertahankan keluarga kita. aku tidak mau hiks chenle dan juga jisung kekurangan kasih sayang dari papa nya. dua hari yg lalu jeno berpamitan, dia bilang hiks ada bisnis selama satu minggu di luar kota. tapi sore tadi saat aku dan anak anak di taman, chenle melihat jeno sedang berciuman dengan siyeon hiks. sedari tadi aku menghubunginya tp sama sekali tak ia angkat. apa yg harus aku lakukan papa hiks, sakit rasanya sakit sekali. kami sama sekali tidak ada artinya untuk jeno hiks." jelas renjun mengeluarkan semua unek unek rasa sakitnya.
"mark, apa benar jeno ada bisnis?" tanya donghae pada mark. yah mark adalah sahabat sekaligus salah satu karyawan di kantor jeno.
"tidak paman, jeno sejak dua hari lalu selalu masuk kantor dan yah benar yg renjun katakan. siyeon selalu ke kantor untuk menemui jeno." jawab mark.
donghae sungguh sangat kesal, marah dan rasanya ingin membunuh anaknya itu. berani sekali dia menyakiti menantu dan cucu kesayangan donghae.
"bagaimana bisa jeno se brengsek itu." gumam donghae penuh amarah.
"maaf tuan, nyonya. pasien sudah sadar dan dia bilang ingin bertemu dengan mamanya." ucap seorang suster.
renjun langsung mengangguk dan menemui chenle.
"sayang?" ucap renjun lembut dan langsung menggenggam tangan chenle.
"mama jangan menangis lagi yah. chenle kan udah sembuh." ucap chenle.
"gak kok, ini mama tersenyum. chenle harus segera sehat agar kita bisa berkumpul dengan jisung lagi di rumah yh sayang?" ucap renjun yg di balas anggukan oleh chenle.
jaemin yg melihat renjun terisak seperti tadi mengepalkan tangannya marah.
"berani sekali kau menyakiti renjun, jeno. aku akan mengambil mereka dari mu." batin jaemin.
setelah tiga hari dirawat akhirnya chenle pun di ijinkan pulang. namun renjun tidak membawanya pulang ke rumah mereka melainkan menitipkan anak anaknya sementara di rumah haechan dan mark. yah renjun sudah memutuskan untuk mengakhiri semuanya dan membebaskan jeno. renjun akan menggugat cerai jeno.
23 maret 2023. yah hari ini adalah ulang tahun renjun yg ke 30 tahun. renjun masih berharap jika suaminya atau mungkin yg sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya itu akan pulang dan memberinya kejutan. namun ternyata tebakannya salah.
yah tengah malam dimana hari ulang tahunnya terlewat jeno memang pulang, namun dengan keadaan mabuk dan juga demam. entahlah apa yg terjadi dengan jeno, renjun tidak tau dan tak mau tau.
dengan pelan renjun mengompres sang suami agar demamnya turun, renjun bahkan tidak tidur lagi karena harus rutin mengganti kompresan jeno.
"renjun maaf." jeno terus saja mengigau.
"maaf, maafkan aku."
"tolong jangan pergi." jeno terus saja meracau.
"maaf jeno, tp aku sudah menyerah. aku akan membebaskanmu." gumam renjun.
keesokkan harinya renjun kembali masuk ke kamar untuk mengecek keadaan jeno.
"renjun." panggil jeno.
"kau sudah sadar?" tanya renjun.
"renjun maafkan aku." ucap jeno.
"untuk?"
"karna aku sudah melupakan hari ulang tahunmu."
"terus?"
"aku juga belum membelikan hadian untukmu."
"terus?"
"aku juga akan mengatakan sesuatu padamu. kuharap kau tidak akan marah padaku." ucap jeno.
"renjun, siyeon hamil dan aku harus menikahinya." lanjut jeno.