Huang renjun dan lee jeno harus menikah karena perjodohan keluarga. sebenarnya mereka sudah mempunyai kekasih masing masing. namun karena tidak mau mengecewakan orang tua, mereka pun menerima nya.
renjun sudah yatim piatu karena ibunya yg meninggal saat melahirkan renjun dulu dan sang ayah yg meninggal dua tahun lalu karena sebuah kecelakaan.
"jaemin, maafkan aku. aku ingin mewujudkan keinginan terakhir orang tua ku." gumam renjun. yah jaemin adalah kekasih renjun.
renjun dan jeno saat ini sudah di karunia dua orang anak putra dan putri. putri mereka bernama lee chenle yang saat ini berusia 5 tahun dan putra mereka lee jisung yg masih berusia dua tahun.
keluarga mereka terbilang keluarga yg cukup harmonis karena tidak ada masalah yg sangat besar yg mereka alami dan renjun pun bersyukur atas itu karena sekarang dia benar benar mencintai keluarganya.
lee jeno sendiri awalnya sangat merasa bahagia dengan keluarga kecil mereka, hingga kehadiran sang mantan kekasih yg kembali ke hidupnya membuat ia rela mengkhianati suami manisnya dan kembali menjalin hubungan dengan park siyeon.
Hari demi hari pun berlalu dan Hari ini adalah hari anniversary pernikahan jeno dan renjun yang ke 5. renjun ingin memberikan kejutan untuk suaminya. renjun berencana untuk memberikan hadiah untuk sang suami.
yap saat ini renjun berada di sebuah toko perhiasan dan aksesoris. renjun berencana untuk membelikan jeno sebuah jam tangan rolex. renjun berharap suaminya yg sering lupa waktu saat bekerja itu bisa mengingat waktu dengan baik.
baru memasuki toko tersebut, renjun sudah melihat pemandangan yang membuat hatinya sakit bahkan sangat sakit. di depan sana ia bisa dengan jelas suaminya sedang menggandeng mesra seorang wanita yg renjun sangat kenal. wanita itu adalah park siyeon, mantan kekasih jeno.
bisa dia lihat jeno memegang dua kalung berlian yg sangat indah. renjun semakin mendekat dan bersembunyi di beberapa kumpulan orang untuk mendengar percakapan keduanya.
"apa kau suka sayang?" tanya jeno.
"yah aku sangat menyukainya sayang? tp mengapa kalungnya sama dengan suamimu." ucap siyeon kesal.
"karena kalian sama sama spesial untukku sayang." jawab jeno yg membuat siyeon mendengus kesal.
"kapan kau akan menceraikannya?" tanya siyeon ketus.
"kau gila. kami sudah memiliki dua orang anak. tentu saja aku tak akan menceraikannya." jawab jeno sedikit emosi.
"lalu bagaimana dengan ku jeno."
"siyeon tolong jangan bahas masalah ini disini, kau tau aku mencintaimu. aku pasti akan berusaha untuk tetap berada di sampingmu." ucap jeno mencoba menenangkan siyeon.
mendengar ucapan jeno membuat renjun tak berhenti meneteskan air matanya. jadi selama ini mereka masih berhubungan. dan dengan jelas dan terang terangan jeno mengatakan jika ia mencintai wanita itu. ya tuhan dimana otak lee jeno itu.
"aku kira rumah tangga kita ini harmonis, ternyata banyak sekali kebusukkan yg kau sembunyikan lee." batin renjun masih dengan air matanya yg terus saja mengalir.
renjun pikir dengan hadirnya kedua anak di tengah tengah mereka membuat jeno bahagia dan bisa mencintai keluarganya dengan tulus. tapi ternyata tebakannya salah, jeno masih bermain dengan wanita lain dan wanita itu adalah mantan kekasihnya.
"tidak renjun, jeno itu suamimu, kau yg jauh lebih berhak atasnya. dan aku harus mempertahankan rumah tangga nya demi kedua anaknya.
setelah melihat jeno dan siyeon keluar dari toko, renjun pun memilih jam yg akan ia hadiahkan untuk sang suami.
---------*****-----------
renjun sudah berkutat di dapur. dia ingin membuat banyak makanan untuk suami dan juga anaknya. hari ini adalah hari yg spesial dan renjun ingin membuat jeno hanya mencintainya, hanya dirinya dan tidak ada orang lain.
setelah kurang lebih dua jam berkutat di dapur, semua masakan pun matang dan renjun sangat senang karena semua masakannya terlihat sempurna.
renjun pun segera mengambil ponselnya dan menghubungi sang suami.
"hallo sayang?" panggil jeno.
"sayang pulanglah lebih cepat hari ini. kau tentu tau ini hari spesial bukan. aku sudah memasak banyak makan malam untuk kita." ucap renjun.
"tentu aku akan segera pulang sayang. tunggu suami mu ini oke. aku akan cepat menyelesaikan semua berkasku." jawab jeno.
"oke, aku tunggu dirumah lee jeno." ucap renjun dan mematikan panggilannya.
"apa berkas yang kau maksud itu park siyeon, lee jeno?" gumam renjun.
"mama, apa papa akan pulang cepat?" tanya chenle antusias.
"iya sayang, sebentar lagi papa pulang untuk makan malam bersama kita." jawab renjun mencoba tersenyum lebar di depan putri sulungnya.
"asikk, chenle mau minta papa untuk menceritakan dongeng sebelum tidur. sudah lama papa tidak membacakan chenle dongeng." ucap chenle begitu antusias namun setelahnya merengut kesal.
"tentu saja sayang, papa akan menceritakan banyak dongeng untukmu."jawab renjun.
"maafkan mama sayang, tp mama akan berusaha agar papa akan terus berada di samping kita." ucap renjun dalam hati.
"bibi kim?" panggil renjun.
"iya tuan."
"apa jisung sudah tertidur?"
"sudah tuan, tuan jisung sudah tertidur sangat nyaman." ucapnya.
"baiklah, terima kasih bibi kim." ucap renjun.
"itu sudah menjadi tugas saya tuan." jawab bibi kim kemudian pamit untuk menuju ke dapur.
dan yap seperti tebakan renjun, suaminya saat ini bukanlah berada di kantor, melainkan di atas ranjang bersama dengan siyeon di apartemen milik sang wanita yg di belikan oleh jeno, tentu saja tanpa sepengetahuan renjun.
"siyeon, aku harus pulang sekarang." ucap jeno dan memakai kemejanya yg sudah tergeletak di lantai tadi.
"tapi aku masih merindukanmu dan juga penismu sayang." ucap siyeon manja.
"besok kita masih bisa bertemu lagi siyeon. aku tidak ingin mengecewakan suami ku kali ini." jawab jeno dan pergi meninggalkan kamar siyeon.
"aku pastikan secepatnya kalian akan bercerai dan akulah yg akan menjadi nyonya lee." gumam siyeon dengan senyum smirk nya.