Halooo gaes
Selamat membacaDi mobil tidak ada yang memulai pembicaraan, Aqila benci suasana hening seperti ini tapi ia tak tau harus berbicara apa dengan Rendy.
“Rumah kamu masih yang dulu kan?” tanya Rendy.
“Iya kak,” jawab Aqila yang masih setia melihat keluar jendela.
“Qila,” panggil rendy, seketika Aqila menoleh penasaran apa yang akan di bicarakan Rendy.
“Jangan senyum ke lelaki lain ya, kakak nggak suka,” ujar Rendy masih dengan nada datarnya.
Aqila binggung apa yang di katakan Rendy.
“Maksud kakak?” tanya Aqila sungguh kali ini ia tidak mengerti.
Rendy menoleh sebentar dan berkata, “Kamu milik kakak Qila, jadi jangan biarin orang lain liat senyum milik kakak.”
“Kak Re—“
“Qila kakak mohon, kakak nggak mau kehilangan kamu lagi cukup sekali kakak ngerasa jatuh sejatuhnya,” tambah Rendy lagi.
Aqila hanya menganggukkan kepala mengiyakan ucapan Rendy, emang apa lagi yang harus di lakukan Aqila kecuali menuruti Rendy. Aqila tau seperti apa kehidupan seorang Rendy, Aqila tidak ingin menjadi salah satu penyebab luka Rendy ia hanya ingin menjadi pengobat luka itu dan siap menjadi sandaran kapan saja jika Rendy membutuhkannya.
“Makasih.” Rendy tersenyum dengan tipis dengan balasan Aqila. Tentu Aqila melihatnya.
Mobil pun berhenti di depan rumah minimalis telihat ada beberapa mobil berjejer di depan rumahnya. Aqila sudah bisa menebak siapa yang ada di dalam kalau sudah begini enggan sekali ia pulang. Biasanya ia mencari beribu alasan untuk tidak berada di rumah. Sekarang apa yang akan di lakukan Aqila.
Aqila pun menghela nafas. “Kenapa?” tanya Rendy yang masih setia menperhatikan gerak gerik Aqila yang terlihat gusar.
“Nggak apa-apa kak.” Aqila memaksakan senyumnya ke arah Rendy.
Tentu saja Rendy tidak bisa di kelabui, Rendy ikut tersenyum.
“Mencoba berbohong.” Seketika Aqila tertunduk lemas. Benar ia melupakan sesuatu tidak sehari dua hari ia mengenal Aqila tentu Rendy tau sipat Aqila.
“Aku ikut masuk ya, udah lama ngak ketemu ayah dan bunda,” kata Rendy dengan senyum miringnya.
“Ayok," ajak Rendy, melihat Aqila masih setia dengan lamunannya.
“Kak ... kita jalan-jalan aja gimana,” pujuk Aqila bernegosiasi dengan Rendy. Walaupun, iya tau kecil kemungkinan rendy akan mendengarkannya tapi apa salahnya jika mencoba.
Rendy hanya menampilkan wajah dinginnya pertanda tidak suka dengan ucapan Aqila.
Aqila menyerah dan membiarkan Rendy ikut masuk bersamanya.
“Assalamualaikum.” Salam Aqila dan di jawab oleh beberapa orang di dalam.
“Ehh ...RENDY!” teriak Lisa yang terkejut atas kehadiran orang tersebut.
“Assalamualaikum Bunda,” sapa Rendy mencium punggung tangan Lisa. Lisa tidak dapat menahan air matanya dan seketika memeluk Rendy layaknya seorang ibu yang baru bertemu anaknya.
“Ya allah sayang kamu apa kabar?” tanya Lisa masih dengan tanggisnya di pelukan Rendy.
“Rendy kangen bunda,” lirih Rendy lagi dan ikut menangis, jujur iya sangat merindukan Lisa terlepas dari itu Rendy sangat merindukan pelukan seorang ibu. Bolehkah Rendy egois ingin merasakan itu setiap hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find You [REVISI]
RomanceAqila Naviza Wibowo gadis manis yang yang menjadi incaran kaum adam, tidak di ragukan lagi Aqila mampu mencapai kata sempurna dari segi apapun kecuali otak tentunya. Tidak mudah bagi Aqila menjalani hidupnya setelah perginya 'dia Aqila yang setia me...