Entahlah

1 1 0
                                        

Enggan rasanya  berdebat dengan diri ini yang selalu  berkhianat pada raga. Memberi harapan tanpa kepastian,  tanpa rencana,  dan komitmen yang jelas adanya.  Semua serba kebetulan dan terperangkap di dalamnya.  Entah perihal yang disukai atau tidak. 

Ingin rasanya membuka jendela pagi-pagi. Namun  angin menghalangiku. Ingin menutup jendela pada sore hari. Namun  pemandangan matahari tenggelam lebih menyenangkan.  Warna jingga di langit-langit senja. Terpaku, terbuai akan pesona yang memukau  itu.

Aku kembali termenung di tepian jendela, merenungi  semua yang terjadi,  pikiranku tak menentu arah. Jalan sudah terbentang luas di depan, memberikan kesempatan beribu kesempatan. Tapi, lagi dan lagi hanya terbuang sia,  tak tau  harus memulai dari mana?  Semua menjadi teka-teki hidup yang mesti dijalani. Ikhlas itu kuncinya. 

Edisi_Entahlah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catatan SyukurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang