Beberapa hari yang lalu, aku berkunjung ke tempat terakhir menimba ilmu di kota kecilku. Terasa asing, itu yang pertama kali aku rasakan. Menurutku wajar-wajar saja, karena kita telah lama tidak menginjak atau berkunjung ke tempat tersebut, apalagi kita telah mendapatkan tempat ternyaman setelah selesai dari sana.Namun terlepas dari itu semua, tempat boleh saja berubah, tapi satu hal yang tak bisa berubah. Apa? yaitu sikap orang-orang yang berada di dalamnya. Meskipun terasa segan untuk menyapa terlebih dahulu, bukan berarti hati dan raga ini ingin menyombongkan diri. Percayalah, tidak ada terlintas sedikitpun untuk melakukan hal tersebut. Justru aku ingin mencari kenangan sebanyak mungkin tentang berbagai hal yang sangat berarti dalam hidup ini. Entah itu kenangan bersama orang-orang terkasih dan tersayang bahkan tempat-tempat yang menciptakan moment berharga yang tidak bisa terlewatkan.
Satu tempat yang sangat aku sukai adalah lapangan ini. Tempat berkumpulnya setiap hari senin para siswa-siswi untuk sekedar mendengarkan nasehat-nasehat dari guru tercinta. Selain itu juga sebagai tempat aku menempa keberanian untuk berdiri di hadapan khalayak umum. Banyak drama dan kisah-kisah mengharukan lain terjadi di sana. Meskipun telah berubah, tapi kenangan itu masih tetap ada. Maka dari itu aku kembali. Kembali untuk bertatap muka, menyapa dengan senyum penuh kehangatan, bercerita tentang masa lalu yang telah lama tenggelam seiring usia kian menua. Sungguh nikmat luar biasa, bisa bertemu dengan orang-orang yang sangat berjasa dalam hidup ini. Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang sangat berharga ini.
Apakah kalian tahu? Seringkali kita lupa akan nikmat yang satu ini yaitu diberikan kesempatan bersama orang-orang yang baik, sayang dan peduli kepada kita. Namun seringkali menganggapnya tidak ada, sudah berlalu sejak peristiwa perpisahan merenggut itu.
Ibarat kacang lupa kulit, inilah perumpamaan yang cocok bagi orang-orang kufur akan nikmat yang satu ini. Lantas pertanyaan? Siapa sajakah orang-orang baik itu? Orang-orang baik itu adalah orang-orang yang memberi tanpa pamrih, dalam artian ikhlas akan sesuatu yang ia kerjakan untuk kita. Orang-orang tersbut banyak kita jumpai itu dari keluara, tetangga, sahabat bahkan orang yang hanya sekedar lewat, tersenyum menyapa dengan ramahnya.
Apakah kalian tahu? Jika kita selalu dikelilingi oleh orang-orang baik. Maka hidup akan baik, aman dan bahagia. Ya, ungkapan itu benar sekali. Orang-orang baik akan mampu membawa dampak positif bagi kita, tutur kata dan sikapnya mampu memberikan energi baru bagi kita yang terpuruk akan masalah yang sedang dihadapi. Menjadi pendengar, menasehati dalam hal kebaikan, memberi dengan ketulusan hati. Demikian sebaliknya, jika kita hidup di sekitar orang-orang yang tidak baik, hidup kita akan menjadi tidak tenang dan selalu diselimuti oleh perasaan was-was, kegetiran setiap hari menghampiri.
Maka beruntunglah ketika mendapatkan hal itu. Maka nikmat mana lg yang engkau dustakan? Seperti yang tertuang dalam surah Ar-rahman sebanyak 33 kali. Ini mendakan bahwa syukur adalah sikap paling utama harus ada dalam diri seseorang.
@catatanSyukur
Kuala Tungkal, 5 Juli 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Syukur
SpiritualTanpa tepi dan tanpa henti. Begitulah syukur setiap hari yang mesti kita terapkan dalam menjalani kehidupan dunia yang fana ini. Rasa syukur setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan bahkan tahun atas nikmat yang telah diberikan allah swt. Nafas...