Menjadi orang bermanfaat. Terlihat mudah ketika diucapkan. Sulit jika ingin dilakukan. Selalu banyak alasan yang menggelayuti pikiran kita. Dari mulai penat, takut dimanfaatkan orang karena terlalu baik hati, takut mengeluarkan materi yang banyak, bahkan merasa hanya buang-buang waktu saja, lebih baik menyenangkan diri sendiri. Ada saja seribu alasan yang dapat membuat kita enggan untuk peduli antar sesama.
Sebenarnya apa yang terjadi pada kita? Kenapa terlalu sulit?Jawabannya adalah karena kita terlalu sulit untuk membuka hati, terlalu sulit untuk mengikhlaskan sesuatu. Selalu ada saja pikiran yang membuat kita mencari keuntungan di atas kesulitan. Kesenangan di atas kesedihan orang lain. Merasa bangga, sombong karena dapat membantu antar sesama. Merasa bagus atas penilaian orang lain, padahal ada yang lebih berhak menilai hal tersebut yaitu Allah swt, segala puji-Nya Tuhan seluruh alam.
Maka menjadi orang bermanfaat adalah suatu pilihan. Bukan tentang bisa atau tidak, tetapi tentang mau atau tidaknya kita melakukan suatu kebaikan. Keharusan yang harus ada pada setiap insan. Bukankah Rasulullah telah mengajarkan "sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia."
Oleh karena itu, jika kita ragu untuk menjadi orang yang bermanfaat yang menebarkan kebaikan. Maka ingatlah beberapa hikmah yang dapat kita ambil yaitu:
1. Menjadi orang bermanfaat membuat hidup banyak memiliki arti karena hidup kita tidak terbuang sia-sia. Lebih bisa menghargai waktu, mendapatkan banyak pelajaran sehingg pribadi yang rendah hati serta bersaja terhadap sesama kalangan.
2. Yakinlah, ada hasil disetiap kebaikan yang diberi. Apa yang kita lakukan hari ini penentu untuk masa depan. Maka salah satu infestasi terbaik masa depan adalah menjadi orang bermanfaat dengar cara menebar kebaikan, kasih sayang, dan cinta antar sesama. Tidak bisa kita pungkiri, roda kehidupan selalu berputar. Bisa saja orang-orang yang telah kita tolong akan sebaliknya menolong kita di kemudian harinya. Maka selalu ada harapan baik bagi kita yang mau berbagi.
3. Menepis sikap egois kita terhadap sesama. Karena saling membantu, berbagi apa saja yang kita miliki membuat kita semakin sadar, ada hal penting daripada sekadar menyenang diri sendiri yaitu menyenangkan orang lain. Tapi ingat sebatas kemampuan, jgn memaksakan.
4. Selalu mendapatkan doa-doa terbaik dari mereka yang kita tolong. Inilah bonus terindah atas semua yang kita lakukan.
Maka sadar, cepat atau lambat kita akan dituntun menjadi hal tersebut. Bukankah lebih baik sadar dengan sendiri daripada terpaksa melakukan.Semoga tulisan ini menjadi renungan saya dan bagi kita. Bukan bermaksud untuk menggurui hanya saja ingin berbagi. Ambil yang baik, tinggalkan yang buruknya. Mari berbenah hati. Salam manis dariku.
@Catatansyukur
Kuala Tungkal, 13 Agustus 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Syukur
SpiritualTanpa tepi dan tanpa henti. Begitulah syukur setiap hari yang mesti kita terapkan dalam menjalani kehidupan dunia yang fana ini. Rasa syukur setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan bahkan tahun atas nikmat yang telah diberikan allah swt. Nafas...