59. Missing You

12 5 0
                                    

"Kali ini penaku kembali lincah menarikan untaian kata tentang dirimu.
Sudah sangat lama kita menjadi asing.
Sudah lama aku tak melihat senyum hangat dan tawa jahil mu.
Buku usang ini menjadi saksi bagaimana perjalanan rasa ku padamu.
Aku yang berharap,
Aku yang kecewa.
Sahabat mu ini,
Mencintaimu.
Kamu tersentak kaget ketika aku mengungkapkannya.
Kamu bertanya kenapa aku mencintaimu yang jelas sahabat mu.
Jika orang dapat membenci tanpa alasan.
Maka cinta juga dapat tumbuh tanpa alasan.
Aku menyelami mata hitam mu,
Mungkin ini terakhir kali aku melihat mata indah mu.
Kamu membisu.
Bahkan kamu hanya terdiam kaku melihat kaki ku berbalik pergi dan melangkah semakin jauh meninggalkanmu sendiri di sore itu.
Untuk pertama kalinya aku merasa amat terpuruk dan ingin menangis meraung sekeras mungkin.
Rasa ini terlalu menyesakkan.
Dan pertama kalinya setelah waktu itu,
Aku pulang.
Aku terdiam berdiri di persimpangan jalan.
Disini,
Disini aku pernah terluka karena harapanku sendiri.
Disini aku kehilanganmu, kehilangan sahabat dan juga cintaku.
Dan lihatlah di depan sana, aku melihat mu berdiri terdiam kaku melihatku.
Tenggorokan ku tercekat, mataku terasa panas, aku ingin menangis.
Aku ingin berlari menghambur kepelukan mu.
Bahkan untuk sekedar melangkah aku tak samggup apalagi untuk berlari.
Aku,
aku merindukanmu."

-asilatfh

Kata RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang