MY HUSBAND IN LAW ( Terjemahan Indonesia)

Chapter 4 menikah 💑

Menikah!
Satu bulan kemudian... doa dan harapan datang dari kerabat yang mengisi holy water di cangkir kedua mempelai(semacam ritual). Thian duduk dengan tenang menatap air yang mengalir di cangkirnya yang hampir penuh. Begitu pula mempelai wanita yang duduk di sebelahnya, dia tak lain dan tidak bukan adalah..Muey!

Pernikahan dilansungkan di rumah Bibi Prapa(ibunya Muey). Mereka takut jika pernikahan ditunda dan dilaksanakan lebih lambat, tentunya akan berbahaya bagi Thian. Mungkin tidak ada yang tahu kalau mempelai laki-laki tidak dalam mood yang bagus,karena dia dipaksa untuk menikah. Tidak,dia tidak cemberut ataupun mendongkol ; hanya saja dia tidak pernah tersenyum selama prosesi pernikahan(poker face 555555).

Sebagai istri yang berguna, dia harus tersenyum. Nama aslinya tertera di sertifikat pernikahan 'Nateerin Sawathirat' nama yang tidak asing dan juga aneh, Thian mendengarnya disuatu tempat tapi lupa dimana dan keraguannya pun segera hilang karena resepsi yang kacau.
Sejak hari Thian mendapat peringatan, mamanya memaksa untuk menikah demi keselamatannya. Dia tak bisa berkata apapun, semuanya sesuai yang diperintahkan Bibi Sajee kecuali sebuah permintaan 'hanya kerabat dekat yang boleh tahu tentang pernikahan ini' bahkan seorang teman pun tidak boleh tahu. Walaupun Mrs. Sajee akan menuruti persyaratan tersebut Thian sangat tahu bahwa tidak pernah ada hasil yang bagus kalau dia bernegosiasi dengan mamanya itu.

Ketika resepsi berlansung, Thian sempat memperhatikan mempelai wanita yang memakai pakaian tradisional Thai yang sederhana. Ada bunga berwarna putih di rambutnya, begitu juga rambut dan antingnya. Pakaiannya tidak terlalu terbuka (sederhana tapi terlihat anggun), wajahnya cerah dan berbinar, bahkan Thian hampir tidak bisa membedakannya dari biasanya.
Hari ini mempelai wanita melakukan pekerjaannya dengan baik, hanya tersenyum dan tetap senyum, tidak berbicara sepatah kata pun. Keduanya tidak saling berpandangan seperti berada di tempat kerja yang ketika sudah selesai akan pulang melalui jalan yang berbeda. Muey juga bersikap aneh. Thian sudah menyadari itu sejak mama dan bibi Pa memanggil mereka untuk membicarakan pernikahan. Dia tidak pernah berbicara ataupun menolak apapun, dan tidak juga mempertimbangkan atau apapun itu. Dia hanya duduk diam dan mendengarkan.
Awalnya Bibi Pa sudah tahu kalau Thian tidak memiliki perasaan apapun pada Muey atau bahkan menunjukkan kasih sayangnya pada Muey hingga dia harus menolaknya, tetapi dia bisa melihat bujukan yang kuat dan adanya keyakinan dari anaknya. 

Muey bisa ke universitas dan menjadi sarjana karena keluarga Mrs.Sajee, jika saja Muey menolak dan membiarkan Thian dalam bahaya tentu saja dia tidak ingin hal itu terjadi. Karena segalanya berdasarkan kepentingan Thian dan karena Muey yang sangat patuh. 

Di penghujung hari, mereka duduk berhadapan di kamar Muey untuk ritual lainnya (Merelakan tubuh untuk satu sama lainnya) dengan terlebih dahulu melakukan wai kepada orangtua mereka. Sesaat saja orangtua mereka pergi, Thian segera bangun karena kakinya kaku bersimpuh di lantai dan berpindah duduk ke kursi. Setelah itu, dia melihat istrinya tetap saja duduk bersimpuh dengan sopan di lantai.

"kemarilah",panggil Thian.

Orang yang nama belakangnya berubah hari ini pun menengok sebentar tapi segera menunduk dengan takutnya. Sejak tahu dia akan menikah dengan Thian, dia menjadi tenang, sopan, dan tidak menyebabkan masalah apapun bagi Thian.

"kau ingin pergi berlibur atau tidak?" 

Maksudnya honeymoon, hanya saja tidak diucapkan dengan jelas karena terdengar lucu baginya. Muey tetap menunduk karena masih gugup karena berada di satu ruangan yang sama dengan Thian untuk pertama kalinya di dalam hidupnya, dan sekarang mereka suami dan istri! Mereka belum terbiasa.

"jadi bisakah kita tidak pergi? Ada pekerjaan yang belum selesai sekarang. Jika ada waktu luang kita akan bicarakan tentang ini lagi." Dia bertanya lalu memutuskan sendiri tanpa menunggu jawaban dari Muey. Sebenarnya ia hanya terlalu malas untuk itu.