6

59 2 0
                                    

Di suatu Senin pagi Bulan Desember, di dalam ruangan kelas guru sedang mengecek kehadiran siswanya. 
'Nateerin Sawathirat' Guru memanggil nama yang tidak dikenali oleh seluruh siswa di kelas itu (dia murid baru) ‘hadir’ dia mengangkat tangannya, seluruh mata di kelas itu menatap siswa yang baru pindah di pertengahan semester itu.
Karena standar sekolah yang bagus, membuatnya bisa pindah ke sekolah itu di Phuket. Dia juga mampu berada di kelas unggulan, walaupun biasanya sekolah bahkan menolak siswa pindahan di pertengahan semester. Dia tak terbiasa dengan dialek daerah selatan  yang digunakan temannya berbicara, tapi dia berusaha. Pada akhirnya dia paham bahkan bisa berbicara dengan mereka.
"Kenapa namamu Muey, itu nama yang sangat aneh, kami tak pernah mendengarnya" tanya Toom, teman baru yang ingin kenal dengan Muey.
‘Muey adalah nama sebuah sungai di samping rumah kelahiranku’
‘bagus sekali, nama panggilanmu adalah Sungai Muey dan nama asimu berarti sungai. Aku suka itu. Kamu sangat menggemaskan 55555’
Toom, atau nama aslinnay Ratchanee, bermata bulat dan berkulit putih bersih, tersenyum kepada Muey. Muey memerah dan tidak tahu harus enjawab apa, dia hanya tersenyum lalu bilang teria kasih.
“Eeh Muey bukankah sekarang hampir tahun baru, kita harus memberikan hadiah kepada P’ Rahat ( Rahat maksudnya hadiah yang diberikan diam-diam). Kamu boleh membawa hadiah sebanyak apapun, tapi satu kado hanya 5 item. Jangan yang besar karena takutnya terbuang, yang kecil lebih memperkuat hubungan”
“P’ Rahat itu siapa? kenapa harus diberi hadiah?” Muey tidak paham tentang tradisi sekolah itu.
Temannya pun menjelaskan
“ P’ Rahat adalah kakak BP kita, yaitu orang yang memiliki nomor induk yang sama dengan kita, dan dia berada di kelas M2 sampai M6, itu adalah kode kalau kakak(siswa yang lebih tua) dan adik di sekolah, dan mereka harus saling membantu dan memperhatikan. Kamu nomor 22 kan, jadi kau harus memberikan hadiah kepada siswa yang bernomor induk sama denganmu di kelas M2 sampai M5, jadi totalnya kan ada 5. Makanya hadiahnya ada 5, paham kan?” (M.2 sampai M.6 seperti kelas 8 SMP sampai kelas 12 SMA).
“Dan bagaimana caranya kita tahu P’ Rahat kita? Apakah akan diberi tahu atau kita harus mencari tahu sendiri?”
“sebenarnya, jika mereka masih berada di sekolah yang sama dia akan tahu siapa kakak Rahat  atau adik Rahat nya sejak SMP, karena siswa SMA akan menjemput adiknya sepulang sekolah, tapi huru SMP kita tidak mengizinkan kegiatan seperti ini karena kita masih anak-anak. Siswa tahun pertama, kedua dan tahun akhir akan saling membantu menyembunyikan nomor siapa menjadi punya siapa. Di dalam setiap hadiah yang diberikan, merkea akan bekerja sama untuk menyelipkan nomor itu sehingga ketika hari Valentine mereka akan saling bertemu”.
Walaupun antara paham dan tidak, Muey tersenyum. Sekolah ini punya banyak aktifitas yang menyenangkan.
Suara bel pergantian pelajaran pun terdengar nyaring dan sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu, tapi siswa baru ini terpisah dari kelompoknya dan tersesat, jadi dia tidak berada di gedung ekonomi tepat waktu.
Nateerin melihat sekitar, karena dia berada di tengah jam pelajaran tentu saja tidak ada seorang pun yang melintas untuk ditanyai. Sambil berjalan , matanya mellipir melihat sebuah kelompok siswa SMA yang sedang duduk di samping gedung UKS. Lalu terlihat juga seorang yang tampak menyeramkan, tapi dia tidak punya pilihan selain bertanya.
“maaf, dimana letak gedung ekonomi?”
“aku tak tahu, tanya saja orang lain.” Semua geng itu tertawa dan Muey terkejut tentang yang baru terjadi. Karena sangat takut, dia segera beranjak pergi tapi ada seorang diantara mereka tersenyum lalu berjalan ke arahnya.
‘ah, tunggu.. kamu lucu juga, kelas M berapa?’ temannya yang lain pun datang untuk melihat juga. Muey kaget sekali hingga tangan dan kakinya seketika dingin karena ketakutan dan buruknya tidak ada seorang pun yang melewati area itu.
Sekarang hanya ada dia dan geng SMA yang menakutkan itu.
‘Nateerin menggigit bibirnya lalu melangkah mundur perlahan dengan mata yang mencari siapa pun yang akan membantunya, tapi tidak ada siapa pun di sana. Lelaki besar itu berjalan mendekat, Nateerin hampir menangis karena merasa sangat terancam. Dia berbalik dan ingin melarikan diri tapi sayangnya menabrak seorang yang tubuhnya besar. (lelaki)
‘oi!’ Tubuhnya tak berkutik tapi Muey hampir saja jatuh, dan dengan cepat tangan besar itu merangkuh lengan Muey sebelum dia jatuh dan menariknya kembali berdiri. Setelahnya, Muey ditarik ke belakangnya. (awww narak maak) sementara Muey masi bingung dia menabrak apa.
“apa yang kau lakukan?” tanya orang itu
‘tak ada, dia hanya tersesat’. Walaupun mereka membuat alasan, Muey tidak ingin mengadu pada siapa pun. Cukup bawa dia pergi dari tempat ini.
Dia tidak membantah apapun, walalupun sejak tadi sudah dilihatnya apa yang terjadi, dia tidak mau menciptakan keributan baru dan juga Muey sudah sangat ketakutan.
Dia lalu berjalan sehingga Muey bisa mengikutinya dari belakang. Muey diam-diam menghela napas karena geng itu tidak mengkutinya. Dia baru tersadar ketika ada teriakan dari belakang...
‘kau ketua OSIS yang keren sampai aku tahu kau bolos kelas juga hahaha’ Muey tak mendengar orang ini menjawab balik, dia hanya berjalan dengan tenang, tapi Muey merasa dia terlihat cukup calm dan tidak takut.
‘ikut aku, aku akan mengantarmu ke kelas’ dia berbicara tanpa melihatnya. Nateerin tetap mengikutinya dari belakang. Dia tidak berani memotong langkah atau sekedar berjalan di sampingnya sejak tahu kalau orang ini adalah siswa tahun ketiga dan juga seorang ketua OSIS. Menurutnya, seorang ketua OSIS tentu saja sangat berbeda dengan dirinya. Setelah rasa takutnya mereda dia kembali sadar, mata orang ini mulai mencari-cari sekeliling. Jika dibadingkan tinggi badan mereka, Muey cukup kewalahan. Dia tidak terlalu kurus ataupun terlalu tinggi, tapi si ketua OSIS mulai menyapa orang dewasa(read:guru,penjaga sekolah). Rambutnya panjang dan kulitnya putih bersih, dari tampilannya orang-orang di rumahnya tentu saja merawatnya dengan baik. Muey ingin melihat bagaimana bentuk wajah nya tapi dia bahkan tidak berani mangangkat kepalanya. Walaupun berjalan bersama, dia tidak berbicara atau sekedar bertanya apapun pada Muey, tapi lupakan saja, dia membantunya bahkan mengantarkannya  sudah lebih dari cukup. “ruangan 1205 kan?” Dia berhenti di depan kelas yang berada di sebelah ruang musik. Ada beberapa orang yang sedang bermain gitar di bangku taman dan ada kanal kecil yang mengalir dari kolam ikan gedung pertanian. “iya” Nateerin memeriksa nomornya untuk memastikan. Dia melihat sedikit wajah penolongnya itu dan yakin bahwa orang ini keturunan cina(terlihat di wajahnya). Setelah itu, dia berjalan pergi tanpa berkata sepatah kata pun sampai akhirnya Muey berteriak “terima kasih” dia berbalik, sampai Muey bisa melihat senyumnya. Dia mengangguk lalu berjlana pergi meninggalkan Muey yang berdiri sambil tersenyum itu, sebelum berjalan masuk kelas. Selama jam istirahata, Muey duduk dan memakan bekal yag dia siapkan sendiri lalu dia juga berbagi dengan teman sekelompoknya yang seharusnya pergi bersamanya tapi terpisah itu. Karena sudah dalam kondisi mood yang bagus, dia tersenyum bersama teman-tamannya dan terdengar musik dari Band diluar. Nateerin mendengarkan dengan hikmat. ‘suara gitarnya sangat indah’.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY HUSBAND IN LAW ( Terjemahan Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang