Siang itu Wei Jung, Wei Ying, dan Lan Wangji sedang menikmati makan siang mereka di kantin kampus.
Lan Wangji seperti biasa memakan makanannya dengan tenang tanpa bersuara. Wei Jung asyik dengan game di ponselnya hingga melupakan makanannya. Sedangkan Wei Ying lebih fokus pada buku yang tengah dibacanya daripada makanannya.
"Wei Ying, makanlah dulu." Lan Wangji mengambil buku yang sedang dibaca Wei Ying.
"Ah Kak Lan Zhan! Aku harus membacanya. Nanti akan ada kuis di kelas." rengek Wei Ying berusaha merebut kembalinya.
"Makan dulu setelah itu baru baca lagi." Lan Wangji memasukkan buku Wei Ying ke dalam tasnya.
Wei Ying tak bisa berbuat apa-apa. Sambil cemberut Wei Ying pun memakan makanannya, sementara Lan Wangji tersenyum melihatnya.
Dua orang mahasiswi tampak mendatangi meja tempat mereka makan. Mereka berhenti dan berdiri di samping Lan Wangji kemudian tersenyum.
"Permisi, Lan Wangji," ujar salah seorang gadis. "Tolong terimalah ini dariku."
Gadis itu mengulurkan tangannya yang memegang sebuah kotak yang dibungkus dengan kertas kado berwarna pink muda dan diatasnya diberi pita berwarna pink tua.
Lan Wangji melirik mahasiswi itu sebentar tanpa menggerakkan kepalanya. Gadis itu masih menunggu Lan Wangji menerima pemberiannya.
"Hei Wangji. Kenapa kau diam saja?" tegur Wei Jung seraya tersenyum menggoda sahabatnya. "Jangan membuat gadis manis ini menunggu."
"Maaf aku tidak bisa menerimanya," ujar Lan Wangji datar.
"Kenapa?" tanya Wei Jung heran.
"Kekasihku pasti tidak suka jika aku menerima pemberian dari gadis lain." Lan Wangji diam-diam melihat ke arah Wei Ying.
"Eh? Kau sudah memiliki kekasih?" tanya gadis itu terkejut.
"Mungkin yang dia maksud adalah Ju Jingyi," bisik gadis satu lagi pada temannya.
"Ah kau benar," sahut gadis itu mengangguk pelan. "Maafkan aku. Kalau begitu kami permisi dulu."
Kedua gadis itu pun pergi meninggalkan Lan Wangji sambil berbisik-bisik. Wei Jung menatap sahabatnya seolah meminta penjelasan atas perkataannya tadi.
"Kau sudah punya kekasih?" tanya Wei Jung. "Siapa? Kok kau tidak pernah cerita?"
"Kak Jung, apa kau lupa? Bukannya seluruh isi kampus sudah tahu kalau kak Lan Zhan berpacaran dengan Ju Jingyi?" celetuk Wei Ying.
"Ju Jingyi bukan kekasihku," ujar Lan Wangji menatap tajam ke arah Wei Ying.
"Kalau bukan Ju Jingyi lalu siapa?" tanya Wei Ying sembari memasukkan makannannya ke dalam mulutnya.
"Kau."
"Uhuk uhuk uhuk..."
Wei Ying tersedak makanan hingga terbatuk-batuk saat mendengar jawaban Lan Wangji. Wei Ying buru-buru meminum jus jeruknya lalu menatap Lan Wangji.
"Yyaakk! Kau jangan bercanda, Kak Lan Zhan!" ujar Wei Ying sedikit berteriak. "Jangan menyebar gosip. Sejak kapan aku jadi kekasihmu, Kak?"
"Sejak hari ini." Lan Wangji menjawab mantap.
Wei Ying membelalakkan matanya mendengar jawaban pemuda tampan di hadapannya. Mulutnya terbuka dan tertutup lagi seolah ingin mengatakan sesuatu. Wei Ying mengalihkan pandangan matanya pada kakak ketiganya untuk meminta bantuan, namun Wei Jung hanya mengangkat bahunya juga dengan tatapan bingung.
![](https://img.wattpad.com/cover/245270911-288-k520443.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Possessive Brothers (HIATUS)
FantasíaUntuk sementara belum ada diskripsinya