Setelah pulang sekolah, mereka menunaikan janji mereka untuk jalan-jalan. Mereka menaiki bus menuju sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Jelita dan Windy asik memilih baju, sedangkan Rani? Ia hanya mengikuti kedua gadis itu seperti bodyguard saja. Setelah puas belanja mereka karaoke sepuasnya, sampai energi dan suara mereka habis. Semua berjalan begitu cepat dan mereka begitu menikmati. Masa sekolah memang masa yang menyenangkan.
Waktu menunjukkan pukul empat yang menandakan mereka harus pulang. Mereka pun bergegas mencari angkutan umum. Selagi Windy, Jelita, Rani asik berbincang satu sama lain tiba-tiba saja hidung Jelita mengeluarkan sebuah cairan merah yang pekat. Hal itu membuat Windy dan Rani terkejut dibuatnya.
"Jelita, hidung kamu berdarah!" Seru Rani yang spontan. Jelita yang baru menyadari langsung mengelap hidungnya dan benar ada darah di jarinya. Buru-buru Jelita mendengakan kepalanya berharap darahnya berhenti keluar.
"Kamu gak apa-apa?" Tanya Windy yang mulai khawatir, takut terjadi hal yang buruk terhadap sahabatnya.
"Gak apa-apa kok, paling ini karena kecapean saja."
"Oh oke, kalau ada apa-apa kasih tau kita." Sahut Rani yang ikut khawatir dengan sahabatnya.
"Iya."
*****
Keesokan harinya
Setelah kejadian kemaren mereka sekolah seperti biasa, tetapi ada yang kurang dari mereka. Jelita tidak sekolah hari ini karena dirinya ijin sakit. Windy dan Rani merasa kesepian dan bersalah karena membuat Jelita menjadi sakit.
"Setelah pulang sekolah kita jenguk Jelita yuk." Ajak Windy, Rani pun menyetujuinya. Mereka juga mengajak teman-teman sekelas menjenguk Jelita.
Dilain tempat Jelita bersama ibunya berjalan menyusuri lorong yang panjang. Mereka duduk di sebuah kursi panjang yang telah disiapkan. Waktu rasanya begitu lama seakan-akan ingin mencekik Jelita. Jelita hanya melihat pintu ruangan yang berada didepannya sembari melihat jam di tangannya sesekali. Ibunya hanya mencoba menyakinkan Jelita bahwa akan baik-baik saja.
"Jelita Kusuma Dewi." Panggil seorang perawat yang keluar dari sebuah ruangan.
Jelita dan Ibunya masuk ke dalam dan di dalam ada seorang dokter yang sedang membaca sebuah hasil lab. Mereka berdua duduk di depan dokternya dan menatap serius wajah dokter tersebut seperti meminta jawaban dari pertanyaan mereka. Muka dokter tersebut hanya terdiam melihat hasil lab yang menunjukkan hasill tes Jelita.
"Dok, gimana hasil tesanak saya?" tanya Soraya selaku ibunya Jelita.
bersambung
*****
makasih ya yang udah baca.... kalo kalian suka monggo di vote kalo ora suka yowes jangan
Selamat Menikmati
KAMU SEDANG MEMBACA
Jelita
Short StoryKisah tiga orang sahabat yang salah satu dari mereka mengalami penyakit yang membahayakan. Apa dia akan selamat atau akan meninggalkan kedua sahabatnya.