"Tidak! Bagaimana mungkin?!" Arlene terkejut saat ia melihat jalan rahasia yang kemarin ia lewati bersama Allura sudah tertutup oleh batu yang tersusun rapi.
Bukan hanya Arlene yang terkejut, Allura juga sama terkejutnya tapi ia terlihat tenang. Siapa yang telah menutup jalan rahasia itu?
Mata Arlene kini beralih pada Allura. "Apa yang sudah kau lakukan pada lubang besar di sini!"
"Kau benar-benar konyol, Arlene. Jadi ini jalan rahasia yang kau sebutkan? Apakah aku bisa membawamu menembus dinding?" Allura menggelengkan kepalanya.
Bukan hanya Allura, Perdana Menteri juga berpikir Arlene tidak masuk akal.
"Ayah, sebelumnya ada jalan di sini, tapi sekarang sudah tertutup. Ini semua pasti perbuatan Allura. Dia sengaja menutupi jalan itu, wanita licik ini telah merencanakan semuanya dengan matang." Arlene benar-benar jengkel. Bagaimana bisa jalan rahasia itu sudah tertutup. Allura, jalang itu benar-benar licik.
"Suamiku, beri keadilan untuk Arleneku yang malang." Selir Samantha meneteskan air matanya. Rubah betina itu terlihat sangat rapuh. Siapapun yang melihatnya pasti akan berpikir bahwa Selir Samantha telah dianiaya dan sangat menderita.
Perdana Menteri percaya pada ucapan Arlene. Ia tahu Allura selalu mencoba mencelakai Arlene. Ia mengetahui kepribadian Arlene dan baik. Putrinya adalah wanita lembut dan bermoral, tidak mungkin putrinya sengaja melemparkan diri pada dua pria hanya untuk bersenang-senang.
Ia tahu ambisi putrinya untuk menjadi ratu kerajaan ini, jadi tidak mungkin putrinya melakukan hal tercela kecuali itu dijebak. Allura benar-benar keterlaluan, kebencian di dalam diri Allura telah membutakan hati nuraninya hingga menjebak Arlene dengan keji.
Perdana Menteri sudah mengambil kesimpulan. "Allura, kau harus membayar apa yang telah kau lakukan pada Arlene!" tegasnya. "Prajurit! Tangkap dan beri hukuman untuk Allura!"
Allura menggelengkan kepalanya. Ayahnya benar-benar Perdana Menteri yang adil dan bijaksana. Sangat luar biasa.
"Aku menolak menerima hukuman!" Allura menatap ayahnya tajam. Riak kemarahan terlihat di sana. "Aku tidak melakukan apa yang Arlene tuduhkan. Tidak ada yang membuktikan bahwa aku yang menjebak Arlene. Jika Ayah berkeras ingin menghukumku maka aku akan membawa masalah ini ke kerajaan. Aku akan meminta keadilan pada Yang Mulia Raja. Aku ingin kasus ini diselidiki ulang!" Allura bicara dengan lugas, tak tersirat keraguan sedikit pun.
"Pelacur sialan! Kau masih berani membawa Yang Mulia Raja dalam skema busukmu!" geram Arlene. Ia tidak tahu sejak kapan Allura menjadi sangat berani seperti ini. Ia juga menjadi sangat pintar dalam memainkan kata-kata.
Sementara itu Perdana Menteri tengah berpikir. Jika Allura membawa masalah ini ke pengadilan istana maka keluarganya akan menjadi sorotan. Nama baiknya akan menderita lebih banyak. Permasalahan di dalam keluarganya akan banyak terungkap. Ia tidak akan siap untuk menderita seperti itu.
"Arlene, akui saja bahwa kau memang datang ke tempat itu untuk bersenang-senang. Jangan mengarahkan tuduhan mengerikan untukku karena sisi liarmu terungkap. Kau seolah-olah menderita padahal sebelumnya kau menikmatinya." Ucapan Allura membuat kesan bahwa Arlene adalah wanita tanpa moral yang hidup tanpa aturan.
"Aku akan merobek mulutmu!" Arlene secara membabi buta mendekati Allura, kukunya yang terawat dengan baik hendak menghancurkan wajah Allura yang tertutupi cadar.
"Pertunjukan apa yang terjadi di sini?" Suara dingin itu terdengar dari arah belakang keributan. Semua orang kini melihat ke arah pria yang mendekati keributan. Begitu juga dengan Arlene yang menghentikan serangannya.
"Pangeran Pertama." Pangeran Jourell menatap saudaranya heran. Kenapa saudaranya bisa ada di sini?
"Tidak ada yang mau memberi salam padaku?" tanya Pangeran Pertama. Wajahnya terlihat acuh tak acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny's Kiss
FantasyPengkhianatan dari orang yang ia cintai telah mengirim Allura pada kematian. Tunangan yang ia pikir tulus padanya, ternyata tidak lebih dari lelaki keji yang tidak memiliki perasaan apapun padanya. Allura mengingat ucapan tunangannya, bahwa wani...