16

4.4K 960 92
                                    

Pdf Destinys Kiss ready besok, gaes. Yang mau bisa wa ya. Harga 75k
085788190001
Dikirim serentak besok jam 9 malam

*****

Mata Allura memperhatikan undangan yang ada di tangannya. Ia yakin ada motif tersembunyi dibalik undangan itu, pasalnya selama ini Pangeran Jourell tidak pernah menginginkan kedatangannya ke pesta ulang tahun pria itu.

Jourell selalu mengatakan pada Allura bahwa Allura tidak perlu datang karena acaranya akan membosankan untuk Allura, selain itu ia juga akan mengunjungi Allura untuk merayakan ulang tahunnya bersama dengan Allura saja.

Saat itu Allura yang naif berbunga-bunga. Ia merasa dirinya begitu istimewa untuk Pangeran Jourell, tapi sekarang setelah ia pikir-pikir Jourell sengaja tidak ingin ia datang ke pesta itu karena akan merusak acaranya.

Wanita menjijikan seperti dirinya mana mungkin cocok untuk pesta Jourell. Ditambah reputasinya yang buruk pasti akan menjadi perbincangan. Jourell jelas tidak ingin orang-orang membicarakannya di hari ulang tahunnya.

"Nona, apakah Anda akan datang?" tanya Diana. Pelayan ini juga merasa akan ada sesuatu di pesta itu.

"Karena aku sudah diundang maka aku akan datang." Allura tidak peduli apa yang akan terjadi di sana, ia memiliki rencananya sendiri.

Ia akan menggunakan hari itu untuk membatalkan perjodohannya dengan Jourell di depan semua orang.

"Nona, bagaimana jika Anda dipermalukan di sana?" Diana mengkhawatirkan nonanya.

"Tidak perlu cemas, Diana. Aku bisa mengatasinya." Allura menjawab yakin. Ia bangkit dari tempat duduknya. "Nah, sekarang temani aku membeli gaun. Aku harus menjaga penampilanku agar tidak mempermalukan diri sendiri."

"Baik, Nona."

Lalu Allura keluar dari paviliunnya. Saat ia hendak mencapai pintu gerbang, ia melihat pelayan wanita yang telah dijual oleh suaminya sedang melamun. Allura merasa jengkel, kenapa wanita itu harus bersedih saat mungkin saja suaminya kini sedang bersenang-senang dengan wanita lain.

Sungguh sesuatu yang sia-sia. Seharusnya wanita itu bangkit dan meneruskan hidupnya. Menghela napas, Allura melanjutkan perjalanannya. Begitu juga dengan Diana yang tadi melihat ke arah yang sama dengan Allura.

Di kota itu, toko gaun yang paling terkenal terletak di pusat kota. Mereka yang membeli gaun-gaun di sana berasal dari kelas atas. Harga dari setiap pakaian sendiri sesuai dengan kualitas gaunnya.

Allura menginjakan kakinya ke pintu masuk toko itu. Ia disapa dengan ramah oleh pelayan di sana.

"Nona, Anda mencari gaun yang seperti apa? Ini adalah koleksi terbatas yang kami miliki." Pelayan itu menunjukan ke deretan gaun yang terpajang.

Allura melihat ke arah gaun yang berwarna merah tua. Ia menyukai warna-warna gelap seperti itu. Terdapat bordiran bunga dengan benang emas di sana. Gaun itu memiliki potongan dada yang sedikit terbuka dengan garis pinggang yang terlihat sempurna.

"Ah, lihat siapa yang datang ke tempat ini?" Suara memuakan datang dari arah belakang Allura. Tidak perlu berbalik, Allura tahu siapa pemilik suara itu. Arlene.

"Aku menginginkan gaun ini." Allura bicara pada pelayan.

"Pelayan, aku menyukai gaun ini. Kau harus menjualnya padaku karena aku pengunjung setia tempat ini." Arlene bicara sesuka hatinya. Ia sengaja ingin merebut apa yang ingin dimiliki oleh Allura.

"Aku yang datang duluan, jadi gaun itu seharusnya menjadi milikku," seru Allura.

Arlene menatap Allura merendahkan. "Jangan konyol, Kakak. Gaun seindah ini tidak cocok untuk wanita buruk rupa sepertimu. Dengar, itu hanya akan merusak citra toko ini sebagai penjual gaun-gaun indah dan berkualitas." Arlene sengaja membawa-bawa citra toko agar pelayan terpengaruh.

Destiny's KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang