Quint Wrong

1K 118 34
                                    


Siapapun bisa membuat kesalahan, bahkan disaat sudah merasa benar. Kesalahan itu masihlah ada.

Naruto punya Masashi Kishimoto Sensei

SasuNaru

Cerita ini di buat hanya untuk kesenangan belaka. Jika ada kesamaan mungkin otak kita sedang memikirkan hal yang sama itu bukan kesengajaan.

Happy Reading

Naruto merasa akhir-akhir hidupnya berbeda sekali dengan hari-hari yang biasa ia lewati. Sejak mengenal seorang Sasuke, Naruto merasa begitu berbeda. Entah apa yang berbeda ya dirinya hanya merasa berbeda saja.

Suasana pagi hari dikediaman Namikaze seperti biasa. Hangat dan sedikit berisik, biasa antara ibu dan anak tidak ada yang mau mengalah.

"Naru-chan dimana pacar yang kamu janjikan itu hah?" Kushina memulai menagih janji anaknya yang katanya mau cari pacar untuk dirinya dandani. Tangannya sudah gatal sekali ini.

"Ah ibu, bisakah tidak membahasnya sehari saja. Tidak gampang mencarinya bu~"

"Siapa yang kemarin-kemarin bilang punya banyak kenalan wanita yang cantik-cantik. Kamu mau membohongi ibu hah !!!"

"Sebenarnya aku sudah punya pacar tapi tidak bisa aku kenalkan pada ibu Ataupun ayah. Pokoknya aku belum siap bicara !" Ucap Naruto, berharap ibunya tidak menanyainya lagi. Ya Naruto memang punya pacar, eh? Memangnya sudah pacaran ya Naruto sama itu orang yang bilang suka-suka terus sama Naruto?

Uhukk
Tiba-tiba seseorang tersedak, dia adalah Sasuke si penumpang dalam rumah ini.

"Pelan Sasuke, jam kantor masih lama." Minato yang ada di samping Sasuke memberinya air untuk minum. Bisa kita lihat Minato juga sedikit menahan tawanya. Ia dirinya kan tahu orang yang tidak bisa anaknya bicarakan itu ya Sasuke. Minato memilih untuk diam saja, dan akan membantu hubungan anaknya itu jika ada masalah. Untuk sekarang biarkan istrinya itu merecoki Naruto dan biarkan Naruto memilih pilihannya.

"Jadi sebenarnya kamu sudah punya atau belum Naru-chan? Bicara itu yang jelas!" Habis sudah kesabaran Kushina pada Anak satu-satunya ini. Tadi bilang belum punya terus bilang punya. Pusing deh...

"Iya itu, Pokoknya aku ada dan aku belum siap bicara pokoknya!"

"Sudah aku berangkat kuliah dulu bye-bye semuanya."

Dengan kecepatan kilat Naruto sudah tidak terlihat, membuat Kushina yang belum puas menginterogasi anaknya emosi sendiri.

"Anata, lihat kelakuan anakmu itu, tidak mau mendengarkan ibunya berbicara." Kushina mengadu pada Minato, suaminya.

"Dia kan sudah besar sayang, biarkan memilih pilihannya sendiri. Nanti kalau dia sudah siap pasti nanti akan dia katakan padamu." Owh Minato emang orang paling adem dan pengertian.

"Sama saja itu, sebenarnya dia itu anakku atau bukan sih, sifatnya terlalu mirip denganmu."

"Tentu saja dia anak kita. Sudah jangan terlalu dipikirkan aku berangkat."

"Hati-hati."

Kushina mengantar kepergian suaminya dan juga Sasuke. "Tidak anak tidak suami, tidak ada yang memihak ku benar-benar menyebalkan dua orang itu." Kushina menggumam sendiri, menumpahkan keluhannya tentang keluarganya yang sepertinya tidak ada yang memihaknya.

Naruto seperti biasa Naruto kuliah mendengarkan dosen yang terus berbicara. Sesekali Naruto melihat kebawah, tepatnya pada ponselnya yang sesekali ada masuk notifikasi pesan. Jika biasanya Naruto mengabaikan pesan yang masuk tapi tidak kali ini. Soalnya itu pesan dari Sasuke.

WRONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang