Double Wrong

1.3K 179 11
                                    


Naruto©Masashi Kishimoto

SasuNaru

Cerita ini di buat hanya untuk kesenangan belaka. Jika ada kesamaan mungkin otak kita sedang memikirkan hal yang sama itu bukan kesengajaan.

Happy Reading

Membuat kesalahan adalah wajar, berharap berubah dan tidak mengulanginya

Di depan ku adalah orang yang tidak ingin aku temui. Seseorang yang sudah mengacak-acak perasaan belakangan ini.

Masih dengan rambut pirangnya yang panjang dan sepertinya terasa lembut bila ku sentuh. Mata biru yang menawan dan jangan lupakan tiga garis halus di pipinya, seperti kucing peliharaan ibuku di rumah.

"Sasuke-san...?"

"Kenapa ya datang ke rumahku...?"

Bahkan suaranya masih terdengar menggetarkan hatiku.

"Ini kediaman Namikaze-san...?" Ku harap aku salah rumah. Aku harap tidak ada harapan yang tumbuh lagi...

"Benar? Apa Sasuke-san yang akan menyewa dan teman ayahku...?"

"Ah... I-iya?"

Lalu itu terjadi begitu saja. Ku rasa jika perasaan ini masih ada itu pasti sebuah rasa penasaran saja.


"Bagaimana Sasuke-kun kau suka dengan kamarnya? Dan jangan sungkan jika menginginkan bantuan kami."

"Terima kasih Namikaze-san. Aku jadi merepotkan jika seperti ini."

"Tidak apa-apa, kalau begitu silahkan istirahat dan semoga betah di rumah kami."

Pintu tertutup akhirnya aku bisa bernafas lega, dari tadi kulihat seseorang mengintip dari balik pintu di depan kamarku. Aku tahu itu Naruto anak pemilik rumah anak dari seniorku Namikaze-san. Apa dia tidak nyaman aku ada disini ya.

Hai semuanya aku Uchiha Sasuke 28 tahun dan sudah bekerja. Walau perusahaan tempatku bekerja sudah pasti akan jadi milikku tapi, aku ingin tidak ingin terburu-buru mengambilnya. Aku masih berharap kakakku yang mengambilnya. Walau itu mustahil karena kakakku telah memutuskan keluar dari rumah

Iya... Kakakku kabur dari rumah karena pernikahannya tidak direstui. Bukan tidak direstui. Kakak ku yang tiba-tiba pulang ke rumah dan membawa istri tentu sangat mengejutkan semua orang. Apalagi istrinya laki-laki. Ya laki-laki seorang pria. Reaksi ibu dan ayah tentu syok dan hanya diam tanpa respon membuat kakakku salah paham. Mengira ayah dan ibu tidak menerima kondisi istrinya yang laki-laki lalu kakakku pergi dari rumah dan tidak tau kapan kembali.

Semoga kakakku cepat kembali, jadi aku tidak perlu repot mengurus perusaan ayah.

Lalu ceritaku bisa sampai disini, keluar dari rumah juga tapi aku bukan kabur. Alasanku itu karena ibu yang memaksaku untuk mencari pasangan. Di tambah sepupuku Sai datang ke rumahku dan memintaku mengikuti acara kencan buta. Tentu saja ibuku menyetujui nya.

Lalu aku bertemu Naruto, seseorang yang sudah ku yakini akan aku ajak menikah bila bertemu kembali tapi ternyata dia ya... Laki-laki sama seperti ku. Ditambah ibuku yang sudah tahu jika kencan buta itu berhasil dan sudah sangat berharap aku bisa cepat-cepat mengenalkan calonku.

Di saat aku rudah merencanakam semua dengan matang dan tinggal bertemu saja tapi takdir tidak mempertemukan aku juga dengan Naruko waktu itu aku tau namanya ini. Ibuku semakin mendesakku dan aku juga tak sabar bertemu Naruko jadi aku tanya pada sepupu ku Sai dimana tempat kuliah pujaan itu.

WRONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang