Seven Wrong

1K 96 35
                                    


Saat kau sudah yakin dengan keputusanmu dan hari yang cerah menyertai mu, percayalah semesta juga mendukungmu. Juga memikirkan sesuatu yang belum terjadi dan mengkhawatirkan kemungkinannya adalah hal yang membuat hati melemah.

Naruto punya Masashi Kishimoto sensei

Sasunaru

Cerita ini di buat hanya untuk kesenangan belaka. Jika ada kesamaan mungkin otak kita sedang memikirkan hal yang sama itu bukan kesengajaan.

Jika ada typo dan kesalahan mohon dimaafkan terima kasih

Happy Reading

Malam telah larut saat semua orang sedang terlelap menuju alam mimpi. Seseorang bangun karena mimpinya, tentu saja mimpi buruk yang membuatnya terjaga.

"Kau sudah tenang sekarang?" Sasuke memberikan segelas air untuk Naruto minum. Terlihat jelas wajah Naruto masih tidak tenang, entahlah Sasuke tidak tahu apa yang baru saja dialami bocah didepannya ini. "Apa kakakku berbuat sesuatu padamu Naruto?"

"Aku tidak tahu apa yang baru aku alami. Tapi, aku merasa itu pasti sesuatu yang buruk!"

"Tidak apa-apa, jika kau tidak bisa aku yang akan bicara pada  Itachi. Aku tidak bisa melihatmu seperti ini." Sasuke berusaha menenangkan Naruto yang masih saja gelisah.

Mendengar apa yang diucapkan Sasuke, Naruto langsung memandang Sasuke. Demi apa dia tidak suka diremehkan, dirinya tidak se-pengecut itu. "Sasuke-san tidak percaya padaku? Jika kita bisa bersama itu artinya kita juga harus berjuang bersama. Aku tidak suka Sasuke-san berpikir aku hanya harus mengandalkan Sasuke-san saja."

"Bukan begitu maksudku Naruto, aku hanya tidak ingin kau terbebani."

"Terbebani?" Naruto memotong ucapan Sasuke

"Bukankah selama ini Sasuke-san sendiri yang selalu mengejarku? Apa itu tidak membebaniku? Sasuke-san pikir selama ini aku tidak risih dengan Sasuke-san yang selalu memintaku untuk menyukaimu!" Naruto mengeluarkan semua unek-uneknya selama ini. Dirinya tidak habis pikir saja Sasuke-san yang selama ini dia pandang tidak pantang menyerah ternyata lemah hati.

"Bukan begitu Naruto, aku juga ingin berjuang bersamamu."

"Kalau begitu serahkan semua padaku, aku tahu tadi hanya mimpi buruk. Pasti kenyataan tidaklah seburuk itu." Dengan bangga Naruto mengatakan semua dengan cengiran lebar di bibirnya, padahal tadi diberi mimpi buruk saja langsung teriak-teriak.

"Baiklah kita akan berjuang bersama." Tersenyum tipis Sasuke mengacak-acak rambut Naruto menjadi lebih berantakan. Naruto yang diperlakukan demikian menepis tangan Sasuke lalu keduanya tertawa bersama, entah apa yang lucu. Sampai...

"Kalian!"
Seseorang menginterupsi ke-duanya.

"Ibu/Kushina-san?"

Tidak ada yang menduga saat-saat inilah keduanya harus jujur dengan semuanya

"I_ibu aku bisa jelaskan!" Dengan tergagap Naruto mencoba bicara menjelaskan semuanya, jujur dia tidak siap dengan respon ibunya. "Sasuke-san kau yang bicara!" Akhirnya Naruto melimpahkan semua pada Sasuke, yakan Sasuke yang memulai.

"Begini Kushina-san. A_aku..."

"Kalian duduklah kita bicarakan semua sekarang." Kushina menghampiri keduanya yang berada diruang tamu.

Naruto yang merasa ibunya terus memandanginya menjadi tidak nyaman, jika sudah begini menyembunyikan apapun tidaklah baik apalagi dari ibunya, dirinya bisa berakhir tidak dapat jatah uang jajan.

WRONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang