DIFFERENT

3.1K 373 231
                                    

Note: Nunggu ada yang bilang kangen nih..















Sambil duduk bersandar di kepala ranjang dengan selimut sebatas pinggul, Rosé memperhatikan ponselnya lama. Seperti sedang menunggu seseorang untuk menghubunginya. Entah siapa. Dan ketika tidak mendapatkan satu pesan maupun telepon, ia kembali menghela nafasnya. Gusar, itulah yang dia rasakan.

Cklek

Bersamaan dengan pintu yang terbuka, Rosé menyimpan ponselnya di balik bantal dengan cepat. Tidak ingin siapa pun itu berpikir sesuatu yang buruk sehingga menimbulkan kesalahpahaman lainnya. Sudah cukup, masalah yang ini saja terasa seperti tidak ada ujungnya. Melelahkan.

"Hei, kau ingin bergabung dengan kami untuk makan malam?"

Rosé menoleh, dan saat itulah ia mendapati sosok Jisoo sedang berdiri di ambang pintu sambil menatapnya dengan pandangan 'harap-harap cemas'.

Tak lama kemudian, tanpa mengeluarkan suaranya, Rosé menggeleng pelan dan memalingkan wajahnya ke arah lain, menolak untuk makan bersama dengan yang lainnya.

Kira-kira, ini adalah penolakan ketiga dalam satu hari. Membuat Jisoo lagi-lagi menghela nafasnya panjang, tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk memperbaiki semuanya. Jujur saja, menjadi yang tertua di sana cukup membuat Jisoo merasa tertekan. Apa yang harus dia lakukan? Di satu sisi, Rosé bertingkah bodoh dengan terus menekan Jennie agar bersama dengan Lisa. Dan di sisi lain, Jennie menjadi keterlaluan. Untuk yang satu ini, sialnya dia juga terlibat.

"Em- Kami akan pergi sebentar ke agensi," kata Jisoo mengundang kembali tatapan Rosé. "Mereka ingin membicarakan tentang acara akhir tahun. Tenang saja, aku sudah memberitahu mereka keadaanmu dan kau tidak perlu datang ke sana. Istirahat saja, eoh? Pastikan kau makan dengan baik dan jangan lupa minum obatmu. Hubungi aku jika terjadi sesuatu."

Merasa gadis yang lebih muda itu tidak akan menjawabnya, Jisoo memilih untuk menutup pintu, meninggalkannya. Mungkin, Rosé masih membutuhkan banyak waktu sendiri. Begitulah pikirnya.

Setelah itu, ia kembali bergabung dengan Lisa dan Jennie di meja makan. Membalas tatapan penasaran mereka kemudian tersenyum, mewakili jawabannya.

Baik Lisa maupun Jennie langsung mengerti arti senyuman itu. Rosé menolak lagi.

"Bersiaplah. Oppa bilang dia sudah dekat," ucap Jisoo ketika mereka hampir menyelesaikan makan malam mereka.

Mendengar itu, kedua member yang lain langsung menyelesaikan makan mereka, mencuci piring yang baru saja mereka gunakan lalu pergi ke kamar masing-masing untuk bersiap.

Kira-kira sekitar lima belas menit kemudian, ketiga member tampak sudah siap untuk pergi. Mereka berkumpul di ruang tengah sampai mendengar suara bel dorm mereka. Pertanda jika manager mereka sudah tiba.

"Bagaimana keadaan Chaeyoung?" Tanya pria itu.

"Dia membutuhkan banyak istirahat, oppa," jawab Jisoo, mewakili yang lainnya.

Manager mereka mengangguk mengerti. Kemudian saat ia hendak bicara lagi, seseorang melewati ketiga member yang lain dan menatap langsung pada manager dengan wajah pucat yang samar.

"Aku ikut," katanya lalu mendahului yang lain.

Seketika, mereka menjadi hening selama beberapa saat sampai manager mereka mengeluarkan suaranya lagi.

"Apa itu tadi?"



~•~



CINTA YANG RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang