DISPATCH II

3.1K 350 218
                                    

Note: Gak lagi deh bikin cerita lingkaran setan, PUSING WOY!!




























Baru saja memasuki kamarnya, ponsel Rosé bergetar, menandakan seseorang mengirimnya sebuah pesan. Tapi saat gadis itu menekannya, pesan itu berasal dari nomor yang tidak dikenali.

Merasa penasaran, Rosé membuka isi pesan itu dan merasa terkejut ketika mendapati banyak foto Jennie yang belum pernah dilihatnya. Ya, Rosé sangat yakin dia tidak pernah melihat foto-foto ini sebelumnya. Dan yang lebih mengejutkan lagi adalah foto ini diambil dengan jarak yang sangat dekat, layaknya tidak ada jarak. Persis seperti orang yang sedang berkencan.

Seketika, pikirannya kembali pada beberapa waktu lalu dimana Jennie selalu bepergian setelah menyelesaikan stage solo miliknya. Pakaian yang dikenakan Jennie sangat persis seperti di foto-foto ini. Well, tidak sulit untuk mengenali pakaian Jennie karena hampir seluruh pakaiannya adalah barang yang tidak diproduksi banyak alias limited.

Kemudian lamunan Rosé kembali pecah ketika orang itu mengirimnya sebuah pesan lagi. Kali ini, bukan gambar.








Aku hanya memberikan spoiler untukmu agar kau tidak terkejut nanti. Tidak perlu berterima kasih, eoh?
-Unknown







Sudah pukul tujuh pagi hari tapi tidak ada tanda-tanda kehidupan di kota Seoul. Biasanya, pusat kota itu akan menjadi sangat sibuk bahkan dari jam lima pagi. Tidak heran, tanggal satu Januari adalah sebuah pengecualian.

Di saat hampir semua orang masih terlelap dalam mimpi, seorang gadis bertubuh mungil justru terjaga, bahkan belum tidur barang sedetik pun. Bukan tanpa alasan, dia hanya sedang merasa gelisah, gugup, dan takut. Tidak siap untuk menghadapi sesuatu yang besar dan buruk. Tidak tahu bagaimana harus bertindak di depan gadis yang dia cintai; Roseanne Park.

Ditatapnya dengan pandangan kosong, sebuah artikel yang baru saja diunggah pagi ini. Jelas, itu tentang dirinya. Kembali, dia merasakan ketakutan yang besar. Tidak hanya pada Rosé, tapi juga pada Jisoo dan Lisa.











BRAKK












Tubuh tersentak, mata memejam sesaat, dan merinding akibat suara keras yang timbul di balik punggungnya. Terdengar seperti seseorang baru saja membanting pintu.

"Apa berita ini benar?"

Seketika, suara dingin itu mulai terdengar, memenuhi pendengaran Jennie. Membuat jantung yang berada di tubuh mungil itu berdegup dengan kecang karena takut.

Tanpa membalikkan tubuhnya—karena tidak berani menatap lawan bicara—Jennie mengangkat suaranya.

"Kau sudah bangun?" Alihnya.

Deruan nafas tidak teratur mulai terdengar. Sekali lagi, membuat nyali Jennie menciut.

"JAWAB AKU!" Teriaknya disertai nafas yang tidak teratur.

Jennie memilih diam. Tidak tahu bagaimana harus bertindak karena pikirannya menjadi buntu secara tiba-tiba.

"Mereka salah kan?" Lirih Rosé ketika tenggorokannya tercekat. "Ini bukan dirimu kan, unnie? Mereka keliru kan? Memang terlihat seperti dirimu tapi kau bukan satu-satunya orang dengan tubuh mungil. Ya, ini salah.. Aku tahu—"

"Kau meragukan kebenaran dispatch ?"

Rasanya, jantung yang sejak tadi berdetak tidak karuan menjadi berhenti mendadak ketika Jennie memotong lisannya dengan satu kalimat pendek.

CINTA YANG RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang