-"kelak dirimu akan mengerti. Bahwa memilih pasangan bukan hanya tentang cinta! Tetapi tentang siapa yg akan menemani ibadah mu hingga menutup mata."
-“cin!”.
“cinta! Bangun yuk sholat tahajud”.
“emmhh”. Dina yg baru bangun setengah sadar pun kaget dan menjerit
“astaghfirullah! Umiii! Aaa! Tolong! Ada penculik!”. Kata dina menjerit sambil menutupi mata dengan bantal di samping nya
“eh cinta! Ini aku ahkam suami kamu! Bukan penculik!”. Kata ahkam ikut kaget berusaha menenangkan dina yg ketakutan
“hah? Suami? Astaghfirullah! Aku lupa! Aku kan udah menikah sama mas ahkam! Ya allah maaf kan hamba”. Batin dina malu! Tak tau harus berbuat apa!
“cinta? Hey? Are you okey?”. Tanya ahkam pada dina yg tak bersuara
“ehm aku gk papa kok mas”. Kata dina yg merasakan malu sambil perlahan membuka tutup bantal nya
“ehm, aku bukan penculik kok”. Kata ahkam tersenyum senyum sambil melihat ke arah dina
“ishh jangan gitu aku malu tau! Aku lupa kalo udah menikah sama kamu. Maaf”. Malu sekali ya allah! Ingin rasa nya bangun kembali dan bahagia karna ini hanya mimpi! Kenyataan memang tidak dapat di rubah
“haha iya gapapa maklumin aja baru sehari juga”. Kata ahkam
“yaudah ayok sholat tahajud”. Ajak ahkam
“iya ayok”.
Ahkam dan dina pun melaksanakan sholat sunnah tidak lupa pula sholat subuh. Sampai pagi hari pun tiba“mas hari ini mau makan apa?”. Tanya dina pada ahkam yg sekarang berada di meja makan
“emm kamu mau nya apa?”. Tanya ahkam balik pada dina
“kok nanya balik?”. Tanya dina
“kamu juga nanya balik?”. Kata ahkam
“kok nanya balik lagi?”. Kata dina
“kamu juga ngapain nanya balik lagi cinta?”. Kata ahkam mengusili dina. Seru banget ekspresi nya gk boong
“ishh kok jadi nanya nanya an gini sih, yaudah deh kalo kamu gitu aku aja yg milihin”. Kata dina
“emm yaudah deh, aku bantu ya?”. Tawar ahkam
“bantu motong semua ya?”. Kata dina melihat kan sayur sayuran bertumpuk banyak
“em, bantu doa aja boleh gk cin? Hehe”. Kata ahkam ngeri melihat ke arah sayur sayuran
“kenapa?”. Tanya dina yg bingung melihat ekspresi ahkam
“kenapa apa nya?”. Tanya ahkam balik
“kok ekspresi nya kaya gimana gitu”. Kata dina tak bisa menjelaskan
“takut aku”. Kata ahkam memelankan suara nya sambil senyum senyum sendiri
“takut? Phobia sayur-sayuran?”. Tanya dina
“takut ada ulet nya”. Kata ahkam pelan
“apaa? Gk denger?”. Kata dina pura-pura tidak mendengar suara ahkam sambil menahan tawa
“ih! Pura-pura nih”. Kata ahkam pura-pura marah
“beneran loh gk denger”. Kata dina mendekat ke arah ahkam sambil membawa satu potong sayur kangkung berniat menggoda nya
“eh kamu mau ngapain ih jangan deket-deket itu nanti dari batang nya keluar anuan”. Kata ahkam takut sambil mundur ke belakang
“anuan apa”. Kata dina berusaha menahan tawa mendengar penuturan ahkam yg absurd saat ketakutan
KAMU SEDANG MEMBACA
Indahnya Takdirmu Ya allah[Hiatus]
Roman pour Adolescents[Squel cerita Cintanya Anak Majlis] jangan lupa follow and votemen! enjoy(: -------------------------------------------- -"Terimakasih ya allah, atas takdir indah yg kau berikan padaku dengan bentuk dia yg selalu ada dalam doaku". ~indina.zulfa • -"...