[Chapter 7] Im Nan Gook?

12 0 0
                                    

Kwon SeokMin's POV

Nan terlihat bergerak tidak nyaman sedari tadi saat mengerjakan tugas Ilmiahnya. Aku yang sedang membawa nampan dengan dua gelas susu itu mendekatinya. "Nan?" Ia menoleh kemudian menatap bukunya kembali.

"Ada apa? Kenapa kau gelisah begini?" tanyaku menaruh susu didepannya. "Minumlah susunya dulu, agar kau tenang."

Nan menerima susu itu dan meneguknya dengan cepat. Cara memegang gelas dengan erat itu membuatku sedikit khawatir.

"Nan?

"SeokMin?"

Kami terkejut ketika tidak sengaja memanggil bersamaan. "Kau yang duluan..." ucapku membuatnya menggigit bibirnya.

Dengan perlahan ia menaruh gelas dan tersenyum. "Jujur sebenarnya aku takut kalau kau lebih memilih kembali ke ByungHoon. Karena dia teman masa kecilmu. Dan aku hanya lah perusak persahabatan kalian... umm...."

"Dan...."

Nan terlihat sulit mengungkapkannya. Aku juga merasa aku adalah sahabat yang tidak pernah bercerita soal apapun terutama masa laluku tentang ini. Kulihat Nan yang bernafas sesegukan, menangis kecil.

Mencoba memeluknya, "Nan. Dengarkan aku, yang kau ucapkan itu tidak benar, aku yang salah disini membuatmu salah paham."

Nan langsung melepaskan pelukannya dan menyeka matanya yang basah dengan cepat. "Salah paham? Apa maksudmu?"

"ByungHoon memang teman masa kecilku. Kau mungkin masih ingat saat kita bertiga... saat dimana dia memberimu segelas susu. Dan hanya kamu... Kau tahu tujuannya untuk apa, untuk mencelakai kita berdua,"

Nan mengangguk kecil. "Aku ingat tentang itu walau agak samar-samar tapi hanya mengingat bagian dimana kau meminum susu itu untuk mencegahku... Aku tidak menyangka memiliki sahabat sepertimu,"

Aku menatap Nan tersenyum, tidak ingin membuatnya sedih. "Aku akan ceritakan tentang ByungHoon dan tapi sebelum itu kau harus tersenyum." ucapku sambil menaikkan pipinya sampai ia benar-benar tersenyum.

***

"Kau masak steak?" tanyaku saat mencium aroma daging selepas dari kamar mandi. Tidak ada jawaban membuatku memutuskan untuk pergi ke dapur dan tidak ada siapapun disana. Dimana Nan?

"Nan?" panggilku pelan sambil menggantung handuk, menuju ke balkon kamar yang ternyata Nan berada disana dengan panggangan dan aroma steak. Aku tersenyum melihat Nan yang begitu serius dengan kegiatannya itu.

"Nan!"

Nan cukup terkejut karena aku memanggilnya sedikit nyaring. "SeokMin? Kau mengejutkanku saja. Kau sudah mandi?"

Aku mengangguk dan tersenyum lalu mengambil mangkok yang berisikan bumbu dan kuas untuk dagingnya. Dengan santai, aku mengolesnya kearah daging-daging itu. Nan dengan serius menatapku seraya memutar balikkan dagingnya karena sisi lainnya sudah matang.

"Kau mencariku tadi?" tanya Nan membuatku menatapnya. "Iya, kupikir kau sedang keluar atau di dapur karena aku menyium ada aroma steak. Dan ternyata kau disini." 

Nan mengangguk mendengar ucapanku. "Lagi kepingin makan steak, jadi, aku menitip daging pada Jihoon yang sedang keluar ke Supermarket juga. Jadi, dia akan datang untuk makan bersama karena dia membawa makanan lainnya juga," Aku sedikit tertawa mendengar Nan yang mulai berani menyuruh Jihoon.

"Kau menyuruh Jihoon... Itu lumayan bagus," kataku masih tertawa. Nan tersenyum lebar dan mengambil sekaleng soda. 

"Kau mau?" tawarnya. "Kau minumlah, aku bisa mengambilnya nanti." sahutku sambil memanggang daging itu. Pandanganku tidak sengaja kearah sebuah plastik bening yang berisikan sayur-sayuran.

I Promise You But NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang