STRAWBERRY

16 8 0
                                    

"Bun, aku berangkat!" kata Talitha.

"Eh Ta. Sarapan duluu" kata Bunda.

"Engga sempat bun, udah telat" kata Talitha.

"Iyaudah hati-hati ya sayang" kata Bunda.

Talitha berangkat kesekolah pukul 06:53. Telat bangun, itulah penyebab dirinya harus berangkat sekolah dengan terburu-buru. Talitha mengendarai mobil untuk kesekolah, itu memang mobilnya, hadiah dari sang ayah.

"Hampir aja gue telat" seru Talitha lalu ia melirik jam yang ada dipergelangan tangannya.

"Mampus gue, udah jam tujuh lewat" kata Talitha.

Gadis itu langsung saja berlarian di koridor sekolah. Jam pertama pelajaran sejarah, dan gurunya itu super killer.

Brukk..

"Awsh! Lo kalau jalan liat-liat dong!" kata Talitha dia masih belum menyadari siapa yang menabraknya.

"Ada juga lo! lari-larian di koridor. Punya mata tuh dipake!" jawab si penabrak dengan suara datar.

Talitha seperti mengenali suara ini, sebulan sekolah disini, dia hampir hafal dengan semua yang ada disini, termasuk pemilik suara yang super datar dan nggak ada intonasinya sama sekali.

"Andra?! Ngapain lo disini?" kata Talitha sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Jalan lah" jawab Andra sekenannya.

"Habis darimana lo?" tanya Talitha.

"Perlu gue jawab?" katanya sambil menaikan sebelah alisnya. Songong, itulah yang ada dipikiran Talitha saat ini.

"Lo tuh ya! Sehari aja nggak usah datar-datar gini gabisa apa ya! Gue emosi terus kalo ngomong sama lo" kata Talitha, wajahnya sudah terlihat kesal kali ini, tetapi Andra tidak memusingkan hal itu. Dia justru terlihat biasa-biasa saja saat ini.

"Suka-suka gue lah, diri-diri gue ini" jawab Andra dengan nada yang super songong ditambah wajah datarnya yang ingin sekali Talitha cakar saat ini juga.

"TERSERAH! BYE!" kata Talitha sambil mengibaskan rambut panjangnya, dan rambutnya mengenai wajah Andra.

"Lo pakek shampoo apasih?" tanya Andra ketika Talitha ingin pergi dari hadapannya.

"Strawberry, kenapa? Wangi ya rambut gue."

"Najis, yang ada rambut lo tuh bau. Udah berapa minggu nggak shampo—an?" katanya lalu segera berlalu dari hadapan Talitha yang kelihatannya masih syok oleh ucapan Andra barusan.

"WOI DUGONG! SEMBARANGAN AJA LO KALO NGOMONG. AWAS LO YA GUE BALES NANTI!!" teriak Talitha wajahnya berubah menjadi menyeramkan sekarang akibat perkataan Andra barusan, sedangkan Andra dia sudah berlari entah kemana sambil tertawa.

Rasanya baru kali ini Talitha mendengar ejekan dan candaan dari Andra, cowok yang dikenal jutek dan datar se-antereo sekolah ini. Talitha tersenyum mengingat kejadian yang baru saja terjadi itu.

"Woi Ndra! Kenapa tuh Talitha?" tanya Ara ketika dia bertemu dengan Andra di depan kelasnya. Ara memang melihat semua kejadian tadi tapi dia tidak tahu apa yang mereka bicarakan, tetapi diam-diam Ara tersenyum saat Talitha bisa membuat Andra tertawa begitu bahagia.

Dan yang ditanya hanya mengedikkan bahu lalu pergi ke dalam kelas. Tetapi sebelum itu Ara mengatakan sesuatu hingga dia berhenti berjalan.

"Lo tertarik sama Talitha? Ko bisa ketawa bahagia gitu sih sama Talitha" kata Ara sambil tersenyum misterius. Andra berbalik lalu menatap Ara dengan tatapan tajamnya, dan setelah itu Ara tertawa terbahak-bahak didepan kelasnya sekaligus di depan Andra. Andra hanya mendengus kasar lalu masuk kedalam kelas.

Talitha & AndraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang