Jisoo memasuki kelas dengan wajah yang kusut, udah enggak peduli lagi orang-orang mau bilang apa. Mungkin ini bukan yang pertama kali, tapi kali ini Ia sudah cukup dongkol dengan tingkah Aldrich yang seenaknya.
Sebuah pukulan cukup kencang berhasil mendarat dengan mulus dipunggung Jisoo, tanpa perlu berbalik Ia sudah cukup tahu siapa yang berani-beraninya melakukan itu kedirinya "Weh, kenapa lu Jis? pms?" Tanya Lisa menahan tawa. Gadis itu memang mempunyai tenaga yang cukup berlebihan.
Ingin sekali Jisoo mengigit pipi gumpal milik Lisa, kerjaanya cuman nyengir aja "Kalau iya kenapa? Pagi-pagi udah jual gigi aja. Gak laku neng" Jisoo mengambil ponselnya ditas, berharap ada balasan dari Aldrich. Tapi nihil, layar ponselnya kosong.
"Sebentar, biar gua tebak. Pasti kak Aldrich enggak jemput elu lagi. Iya kan?" Jisoo hanya diam, malas menanggapi omongan Rose, cewek blasteran ini kalau ngomong kebanyakan benernya "Dan lu diantar sama kak Bobby kan?" Tebaknya lagi seraya terkekeh melihat reaksi Jisoo.
"Yah, bang Bobby mah emang terbaik bener. Gua curiga sebenernya Mino anak pungut dah, enggak ada hati banget sama adeknya sendiri" Ujar Jennie, mengingat Ia yang tidak pernah akur dengan saudaranya itu. Padahal aslinya Bobby sama Mino satu spesies, sama-sama menyebalkan.
"Kalau diam mah berarti bener" Lisa menepuk bahu Jisoo pelan "Yang sabar ya, punya pacar enggak peka mah gitu Jis"
Merasa tidak terima dengan kalimat Lisa, Jisoo memukul kepala gadis itu dengan buku cetak matematikanya. Mau membela Aldrich, tapi nanti dia malah dikatain bucin sama 3 curut ini "Sok tau banget lu Lis, kea pernah pacaran aja"
Kalimat Jisoo berhasil membuat Rose dan Jennie yang mendengarnya terkekeh, mengingat Lisa yang benar-benar tidak pernah terlibat hubungan asmara dengan cowok selain hubungan pertemanannya dengan teman cowoknya yang segudang itu.
Jennie mengambil ponsel Jisoo di atas meja dan menyerahkannya ke Jisoo "Nih, coba tanyain ke dia. Siapa tau ada apa-apa, mungkin nanti dia balas"
Gadis itu menghela nafas kasar "Ngomong apa lagi? Ga akan dibalas"
"Yuadah tanya aja 'kenapa tadi enggak jemput?' atau 'udah nyampe sekolah gak? kok enggak keliatan' gitu aja susah amat" Saran Lisa, sebenarnya dia tidak benar-benar paham tentang masalah percintaan temannya ini. Tapi siapa yang tega lihat temannya ini terus-terus badmood yang akan berpengaruh terhadap kelancaran contekannya nanti.
Walaupun usulan Lisa tidak terlalu membantu sebenarnya, tapi setidaknya Jisoo harus mencoba dulu.
LINE
Mas Pacar
07.17Aldirch?
Kamu udah di kelas?Belum, aku telat.
Kok bisa? Telat bangun?
Emang ngapain aja sih semalam?Ya biasa, main sama anak-anak
Oh, yaudah
Hati-hati ya
Jangan ngebut
ReadJisoo menghela nafas, dia kira pesannya tidak akan dibalas. Hampir saja ponselnya Ia banting, setidaknya fikirannya bisa kembali fokus.
-
LINE
Mas Pacar21.13
Aldrich
Al kuuIyaa
Kenap Jis?Engga, mau chat aja
Gimana tadi latihan basketnya?Lancar
Lebih lama, krn udh dekat lombaYaudah istirahat dah
Besok aja lanjut
ReadBisa-bisanya, diread doang. Balas apa kek. Basa basi nanyain kabar. Kan gua sebenernya masih mau ngobrol sama lu, Al bego emang! Seharusnya gua enggak perlu basa basi nyuruh istirahat aja tadi sekalian.
Besok pulang bareng ya?
Bobby katanya besok bareng pacarnyaOke
Sekalian jalan, mau?Lah! Ini beneran Aldrich kan? Bukan lagi dibajak sama temennya? Sampai taunya ini prank doang bakalan habis tu anak besok.
Oke.
Goodnight sayang
Jangan lupa berdoa
ReadAnjiirr! Read aja terus, besok-besok gua mending chat sama bot aja dah sekalian.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiler
FanfictionAku tahu gak ada lagi alasan buat kita mempertahankan hubungan kita, tapi bodohnya aku masih aja mencoba dengan berharap akan ada sesuatu yang berbeda nantinya. Tapi nyatanya, kamu justru semakin jauh dari jangkauan ku.