Motor Jeno

284 26 3
                                    




Cuaca di bulan November berhasil membuat Lia merasa mati kedinginan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Cuaca di bulan November berhasil membuat Lia merasa mati kedinginan. Menunggu sang kakak menjemputnya, Lia duduk di halte depan sekolahnya.

Lia memeluk dirinya sendiri sambil menggosokan kedua telapak tangannya guna menghangatkan tubuh kecilnya itu. Kalau tau begini, ia tidak akan menolak untuk membawa jaket tebal berbulu milik Ibunya.

"Ibu, Lia mau kesekolah. bukan ke Kutub Utara, kuno banget lagi" Tolaknya sambil merenggut tidak suka.

"Kamu nih! ini tuh fashion banget pas Ibu masih muda! kalo Ibu pake ini, berasa lagi kontes di acara Miss Universe, tau!" Bantah Ibunya yang tidak terima jaket berbulunya itu di remehkan.

Mengingat itu, Lia sangat sangat menyesal, "Kalo tau gini, gue bawa aja itu jaket bulu-bulu kambing" Kesal Lia sambil mengetuk-ngetuk kepalanya.

"Kepala jangan di ketuk-ketuk, nanti tambah bego, mau?"

Bagai tamu yang tak diundang, Jeno berdiri menyender di tiang halte. Dengan gayanya yang berhasil buat Lia muak, ia menatapnya meledek.

"Apa sih lo? Kaya jelangkung dateng-dateng bikin orang sensi!"

Jeno terkekeh, lalu duduk tepat di samping Lia, "Belum di jemput? Kasian banget."

Dengan gerakan cepat, Lia mencubit lengan kekar Jeno dengan cubitan mautnya. Jangan salah, orang sebesar Sandi anak XI IPS 2 aja takut kalo Lia mau nyubit dia.

"AH GILA LO LIA, SAKIT BANGET WOI. AMPUNN!" Teriak Jeno kesakitan.

Bukan Lia namanya kalo gampang nyerah sama musuh. "Kalo ini dilepasin, janji ya beliin Chatime Hazelnut Chocolate topping-nya pudding?" Ancamnya.

"Iya iyaa nanti dibeliin, ini lepasin dulu Ya Tuhanku, ampunilah dosaku"
Biarin deh uang Jeno kebuang buat beli Chatime, asal ini dilepasin cubitannya. Serius, sakit banget.

Lia cengengesan setelah Jeno menyetujui permintaannya, "Bener ya?! Awas bohong gue cubit lagi lu."

Lawan bicaranya hanya mendengus kesal, sabar Jen, laki-laki harus sabar. Jeno bangkit dari duduknya dan memakai helmet yang sedari tadi ia bawa.

"Iya bawel, yuk pulang? gue anter" ajaknya sambil menarik tangan Lia untuk berdiri.

"Ihh terus kakak gue gimana? Nanti dia marah-marah kalo gue tinggalin gitu aja!"

Jeno mendecak, " Lia, teknologi udah canggih. chat kakak lo aja, gue yang anter lo pulang"

Lia
Jangan jemput gue
Gue bareng Jeno

Lino:
Daritadi kek ah
Mau mabar sama Bang Chan nih

Lia:
Fuck you

Lino:
Go fuck yourself then
read

"Udah?" tanya Jeno

Lia mengangguk kecil, "Yuk, motor lo dimana?"

"Di parkiran Indiemaret, jalan aja kesananya."

"Pasti lo bawa si Beti kan? Ngaku lo?"Tanya Lia penuh selidik dan dijawab ketawa Jeno yang semakin menghangatkan suasana.

Mereka berdua berjalan, diiringi dengan obrolan ringan yang tak jarang membuat keduanya tertawa.

Dan pada saat itu, mereka mulai jatuh satu sama lain.

Tanpa mereka sadari.






***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ya... kira-kira gini bentuknya si Beti, motor kesayangannya Jeno. yang namain Beti itu bukan Jeno, tapi Haechan, sahabat sejati takkan pernah matinya Jeno. nanti ya, kita kenalan sama Haechan dkk

stay safe everyone!! jangan lupa pake masker ya, terus juga jaga pola makan && kata Ibu harus minum vitamin biar sehat terus!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

stay safe everyone!! jangan lupa pake masker ya, terus juga jaga pola makan && kata Ibu harus minum vitamin biar sehat terus!

jkt, 2021
renjun's gf

***

Staycation.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang