Sunny Side

118 19 1
                                    





Hari yang ditunggu-tunggu anak Band Mimpi pun tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Hari yang ditunggu-tunggu anak Band Mimpi pun tiba. Memang secara rutin, setiap bulannya mereka akan manggung. Entah itu didalam sekolah maupun diluar, ya walaupun lebih sering diluarnya sih.

Kali ini mereka akan manggung di cafe kakaknya Harsa, namanya Kak Jordi. Cafenya baru buka tiga bulan yang lalu, niatnya dengan manggungnya Band Mimpi di cafe tersebut biar ramai dan banyak diketahui orang. Padahal sebenarnya cafe itu juga udah ramai, soalnya baristanya punya visual diatas rata-rata. Mungkin kalau ketemu staff agensi entertainmen bakalan direkrut buat jadi artis.

Sang bintang saat ini masih berada dikediaman Chello. Bisa dibilang lebih tepatnya sih basecamp ya, karena mereka kalau latihan juga disini. Bahkan Chello sengaja beliin mereka loker gitu buat simpan barang-barang mereka disini.  Pokoknya serasa rumah kedua, gitu kata Manu.

"Gimana? Gue udah ganteng belom?" Tanya Mark yang udah sekitar satu jam ngeliat ke cermin.

"Mark, gue sejujurnya capek liat lo nanya gitu terus." 

Celetukkan Renja hanya Mark jawab dengan senyum kudanya saja. Gimana ya, dia tuh bukannya insecure atau gimana. Insecure sih nggak ya, Mark sadar kok dia ganteng. Tapi kadang namanya manusia, nggak mau ada celah kurangnya. Padahal manusia juga ngga ada yang sempurna.

Bergeser sedikit kebelakang Renja dan Mark, ada Jere sama Harsa yang lagi isengin Chello tidur. Sisa permen yang kemarin Ziro beli mereka letakkan ditubuh Chello yang sama sekali nggak nyadar lagi diisengin kakak-kakaknya. Sementara Jeno dan Razi lagi asik main nintendo.

"Mark, lo jadinya ajak siapa?" tanya Jere.

"Gue ajak Luki."

Luki, teman seangkatan Mark yang suka gabung sama mereka. Awalnya, Luki ingin bergabung dengan mereka. Tetapi karena satu alasan, berakhir Luki hanya bisa menjadi pengagum nomor satunya Band Mimpi.

Renja tertawa. "Pasti si Luki kesenengan tuh."

"Iyalah, lumayan juga dia gue suruh ngevlog. Biar cafe Bang Jordi makin rame. Terus kita manggung disitu terus."

"Pinter juga lo Bang. Gue lagi butuh duit buat perawatan si Beti."

"Gue juga lagi butuh duit buat beli brush pen baru."

"Gue juga lagi butuh duit nih, Bang. Keyboard gaming gue rusak."

Mark melotot. "Kok lo semua ngadu ke gue semua? Lo kira gue Sisca Kohl apa?"

"Sisca Kohl itu sepupu gue." Ucap Chello.

Mereka kaget dan mengalihkan perhatiannya ke arah Chello yang ternyata masih menutup matanya, serta permen fox yang berada disekitar bahu, kepala dan perut.

Staycation.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang