Pro

446 47 11
                                    

01 Desember 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


01 Desember 2023



Uap seduhan kopi instan mengudara. Semerbak bau harumnya dapat membuat semua orang ingin menghirupnya. Bau kopi memang tak pernah mengecewakan.

"Harum sekali. Sebentar jangan diminum dulu." Ujar salah satu rekan kerja, tepatnya meja seberangku.

Aku tak menggubris. Melanjutkan pekerjaanku membuka-buka proposal yang mungkin projectnya bisa membuatku tertarik. Lumayan bisa jadi sponsor.

Tak lama rekan kerjaku kembali.
Kulihat ia membawa ice coffe americano dan dua buah roti mentega berukuran kecil. Diserahkannya salah satunya padaku.

"Nah minum kopi harusnya seperti ini. Apalagi di bulan-bulan hujan."

Kunaikkan alis sebelahku, dengan maksud menyindirnya. Mana ada hujan-hujan malah membeli segelas ice americano.

"Rubby, Day6 akan mengadakan konser tanggal 10 nanti."

Topik pembahasan ini membuatku melupakan sejenak proposal ditanganku.

Kupastikan tidak salah mendengar. "Siapa media partnernya?"

Ben. Rekanku menggeleng menyengir. "Sebentar kucari posternya lagi, aku lupa tidak melihatnya hehe."


Setelah Ben melenggang pergi kutaruh tumpukan proposal. Sudah tidak ada niat untuk melanjutkan.

Kubuka sedikit tirai ruangan kantor ini. Menampakkan hujan cukup deras tampias pada jendela bening.

Diam-diam aku tersenyum teringat saat-saat kuliah.


Sudah tahun keempat. Sudah jarang sekali ikut konser. Ben satu-satunya rekan kantor yang masih bisa diajak mengobrol tentang musik.

"Udah aku pesenin tiketnya. Udah aku cek jadwal juga kita gak ada kerjaan seharusnya tanggal itu."

Aku tersenyum, .'Inilah positifnya bekerja menjadi sponsorship. Bisa memesan tiket tanpa perlu war atau bahkan berdesakan.Tetapi ini semua aku raih karena kerja keras. Aku bekerja di kantor ini juga telah melewati seleksi. Tidak ada namanya jalur orang dalam, mungkin setelah masuk di dunia pekerjaan baru akan memahami. Koneksi itu penting, tapi agar terdengar sopan di telinga lebih baik menyebutnya dengan relasi. Ya dipikir-pikir orang yang direkomendasikan pasti akan diterima bukan? Sebab ia telah diberi tanggungjawab.'





"Rubby coba kau lihat." Nada bicara Ben tidak seperti biasanya.

Aku menghampirinya dan melihat secara langsung.

- Aji Daya Rajendra | Proposal Konser Galang Dana


Sebuah nama dalam 4 tahun ini baru muncul kembali. Seperti asing kembali.
Aku tersenyum menepuk punggung Ben.


"Bagaimana menurutmu?"

Terlihat Ben sedang berpikir. Tak lama mengangguk.

"Terlepas dari keterkaitanmu dengannya proposal ini memang seharusnya disetujui oleh direktur. Jangan besar kepala aku membantunya."



Aku menyengir tersenyum kearahnya kemudian melenggang meninggalkan Ben sendiri.



'We'll finally meet again Kak Ji.'

'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KALA |• Park Jihoon (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang