8. Say Sorry

16 2 0
                                    


Komennya kuyy! Ramaikan lapak ini!🤪

Kamu itu seperti lampu, kadang membuatku tenang saat menyala terang dan sekaligus membuatku takut akan terbakar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu itu seperti lampu, kadang membuatku tenang saat menyala terang dan sekaligus membuatku takut akan terbakar.

📽️📽️📽️

"Sini-sini! Cepetan itu arisan bunganya diletakin ke situ"

"Ehh ngomong-ngomong itu si anu katanya masuk Hospital yah?"

"Iya gue denger juga gitu, kapan kita jengukin? Iuran nya berapa?"

"Kuntamm, nih duit gue iuran wajib sama sisanya masukin aja ke tabungan yee!"

"Bayar utang lo buruan! Ah numpuk nii"

Retak termenung di tengah-tenggah ricuhnya grub Sosialita Kunti Aesthetic yang sedang memperdebatkan arisan mereka. Bukannya apa, ini sudah yang keberapa kali ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Apa lagi jika bukan Abimana.

Tadi malam ia berpesan kepada Elvi untuk menemui Abimana dan menyampaikan sesuatu. Semoga saja dia mau datang.

Sebenarnya Atlas ingin menemuinya, tetapi Retak menolak. But, hari ini di tempat seperti biasa waktu istirahat kedua dirinya akan menemui best boy friendnya itu.

Grepp..

Retak berjangkit kaget. Dirinya langsung berdiri dan menepuk-nepuk roknya yang kotor karena duduk di rerumputan.

"Hai cantik!"

Senyum tulus terpampang di wajah makhluk depannya kini. Sapaan itu, selalu saja menenangkan hatinya.

"Ha..hai, how are you boy?" ucap Retak gugup.

"Seperti yang lo liat, I'm fine," tanpa aba-aba Abimana merengkuh tubuh Retak. Tangannya mengusap-usap rambut panjang gadis itu, tentu saja Retak membalas pelukannya.

Mereka memang berbeda dunia, tetapi itu bukanlah halangan untuk seperti sekarang. Kontak fisik.

"I'm so sorry, I know yesterday's words were too much for you. Tak, I'm sorry! To be honest, I just don't want anything to happen to you after getting to know that person. good? ucap Abimana meminta maaf.

Retak mengangguk dan meneteskan air matanya "Its okay, gapapa. Gue tau maksud lo baik."

"Tak, lepas. Lo tadi pagi gak mandi ya?" celetuk asal Abimana memecah momen akward itu.

Tangan mungil Retak langsung melepaskan tubuh Abimana secra mendadak, netra bulatnya membulat sempurna "Enak aja! lo yang gak pernah mandi!"

Mereka berdua tertawa bersama, saling berbagi maaf satu sama lain. Ber instropeksi diri itu tak mudah, dan mereka masing-masing bisa melakukannya untuk memperbaiki masalah. Bukankah semuanya membuktikan jika yang lalu akan terganti yang lebih baik asal kau mau merubahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Retakan KocakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang