Three

3.8K 390 3
                                    

Pagi ini Sakura sudah duduk manis dimeja makan keluarga Uzumaki. Gadis itu memperhatikan betapa lincahnya sang bibi yang adalah ibu Naruto saat menyiapkan sarapan mereka. Tadi Sakura sudah akan membantu tapi Kushina melarang dan memaksanya untuk duduk manis di meja makan.

“Bi... Kau sungguh tidak mau dibantu?” tawar Sakura lagi.

“Diam saja disana sayang. Kau sudah rapi dan wangi.” Kata Kushina mengedipkan matanya lalu berteriak memanggil anak dan suaminya. “Apa kau tau betapa menyenangkannya punya perempuan lain dimeja makan ini.” Kushina membelai rambut panjang Sakura dengan sayang.

Sakura terkekeh. “Kalau begitu suruh saja Naruto cepat menikah.” Katanya tepat saat si pirang jabrik itu muncul dipintu.

“Bicara apa kau pagi-pagi begini.” Protes Naruto. “Kenapa kau disini?” Tanyanya lagi.

“Bibi menculik ku.” Jawab Sakura membuat Kushina dan Minato tertawa.

Minato melihat Sakura lalu mengangguk paham. “Ibumu sangat ingin anak perempuan.” Katanya.

“Tinggal bersama para laki-laki kadang membuatku gila.” Potong Kushina sebelum Naruto melontarkan jawabannya. “Kau tidak mau tinggal disini saja sayang?” Tanya kushina yang dibalas dengan cengiran Sakura.

Makan pagi mereka dipenuhi dengan obrolan hangat seperti yang selalu terjadi saat Sakura berlibur ke Jepang.

Kedua orang tua Naruto sangat menyayangi Sakura seperti anak kandung mereka sendiri. Beberapa kali mereka meminta Sakura untuk pindah dan tinggal bersama mereka, tapi Mebuki, ibunya, selalu menolak dengan alasan tak bisa berjauhan dengan anak semata wayangnya.

Minato adalah kakak dari ibu Sakura. sementara ayah Sakura adalah anak tunggal dari kakek-neneknya. Jadi bisa dibilang keluarga Naruto adalah satu-satunya kerabat gadis itu. Berbeda dengan Naruto yang memiliki beberapa sepupu lain dari ibunya.

Naruto masih asik menggigiti rotinya saat terdengar suara klakson mobil. “Ayo Sakura-chan... Dia sudah sampai.” Kata laki-laki itu sambil meminum susunya habis.

Sakura hanya melongo menatap sepupunya. “Apa?”

Naruto mendesah lalu memberikan gelas susu milik Sakura agar gadis itu menghabiskannya lalu mencium kedua orang tuanya sebelum berlari kepintu. Naruto sudah hampir menyeberangi halaman kecil rumahnya saat menyadari Sakura tidak ada dibelakangnya. “Sakura, Lee...” Teriaknya.

Sakura muncul dengan muka cemberut. “Kenapa terburu-bu...” Kalimat Sakura menggantung saat dilihatnya Sasuke berdiri disebelah mobilnya. Jadi dia akan semobil bersama orang itu lagi? Sakura berdecak lalu memutuskan untuk duduk didepan apapun yang terjadi.
Perjalanan pulang kemarin benar-benar tidak nyaman untuknya.

Sasuke seperti patung batu saja hanya diam tanpa ekspresi walaupun Naruto sangat ribut disebelahnya. Gadis itu sangat menghindari tipe manusia seperti Sasuke karena dia lebih suka berada diantara orang-orang yang asik. Dia membenci manusia dingin seperti sahabat Naruto itu.

Begitu melihat Naruto dan Sakura, Sasuke membuka pintu depan dan duduk seorang diri disana. Membuat Naruto dan supirnya terkejut karena mereka tau kalau Sasuke tidak pernah ingin duduk didepan. Tapi mereka memilih untuk tidak mengatakan apa-apa, Naruto hanya melirik Sakura sebentar lalu membuka pintu belakang dan membiarkan Sakura masuk sebelum dirinya masuk kedalam.

“Aku akan berjalan sendirian begitu sampai disekolah. Kau tidak perlu mengikuti seperti seorang stalker.” Kata Sakura saat didalam mobil. “Dan aku tau dimana letak kelasku.” Tambah Sakura sebelum Naruto bisa memberikan alasan aneh.

Naruto mengerutkan keningnya. “Memangnya kenapa? Kan kelas kita sama.” Sakura memutar bola matanya, laki-laki itu terlalu tidak peka menilai sekitar mereka. Gadis itu memilih untuk tidak menjawab pertanyaan Naruto dan asik dengan ponselnya yang terus bergetar sejak mereka keluar rumah tadi.

I Will Get You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang