Ten

5.2K 426 29
                                    

Semua hal yang menyangkut keluarga Uchiha tentu saja adalah hal yang paling menarik untuk menjadi perbincangan publik. Nama Uchiha bahkan bisa nengalahkan nama artis ternama dalam trending topik di portal-portal pencarian.

Hal-hal remeh saja bisa menarik perhatian jika itu menyangkut nama Uchiha, apalagi berita pertunangan sang bungsu, meskipun pertunangan mereka belum d resmikan, tapi tetap saja menjadi bahan obrolan yang menarik.

Karena itulah keesokan paginya, sekolah mereka gempar dengan berita tentang pertunangan Sakura dan Sasuke. Sakura nyaris histeris saat Ino memberitahunya sementara Sasuke tetap dengan sikapnya yang cuek dan tak peduli.

“Bagaimana bisa berita itu menyebar secepat ini?” tuntut Sakura saat istirahat. Gadis itu menghadang Sasuke dan mengusir semua temannya keluar termasuk Naruto.

“Berhati-hatilah teme, kau akan menghadapi seekor singa yang sedang mengamuk.” Bisik Naruto yang langsung di hujani tatapan membunuh Sakura. “Aku sudah mengalami nya malam tadi.” Tambah Naruto sebelum keluar kelas.

Si pirang itu masih mengingat dengan jelas saat Sakura tiba-tiba mendobrak kamarnya dan langsung marah-marah.

"Tidak kah kau merasa salah alamat Sakura-chan?" Tanya Naruto malam tadi setelah bosan mendengarkan omelan panjang sepupunya itu.

"Apa?" Tanya Sakura galak.

"Kenapa kau melimpahkan kemarahan mu padaku yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan hal itu. Apa tadi?" Goda Naruto.

"Pertunangan... Jangan memancing amarah ku lagi..." Jawab Sakura dengan penuh penekatan di setiap kata.

"Baiklah, kenapa kau tidak meluapkan semuanya pada tunangan mu?" Tanya Naruto yang berakhir dengan bantal terbang tepat dikepalanya.

Mengingat hal itu membuat Naruto refleks mengusap-usap kepalanya. Sekarang, saatnya Sasuke merasakan apa yang dia rasakan malam tadi. Semoga saja sahabat es nya itu mendapat timpukan yang lebih dahsyat. Dengan kursi misalnya.

Begitu mereka hanya berdua, wajah Sasuke seolah mencair. Wajah itu memandang Sakura lembut. Ekspresi yang bahkan Naruto, sahabat sehidup sematinya, belum pernah melihat.

“Memangnya kenapa?”

“Aku tidak suka hal semacam itu menjadi konsumsi publik.” Kata Sakura ketus.

“Kenapa tidak?”

Sakura menatap Sasuke kesal. “Kau tidak sadar kalau kau memiliki banyak penggemar disini? Sudah cukup aku mendapat tatapan sinis dari mereka. Kalau berita ini menyebar, bisa-bisa mereka membunuhku.”

“tidak akan terjadi, Sakura... jangan konyol.”

Sakura melotot mendengar kalimat Sasuke. “Konyol? Yang akan mengalaminya aku. Bukan kau. Tentu saja kau bisa mengatakan hal itu dengan mudah.”

Sasuke menghapus jarak diantara mereka lalu merengkuh Sakura dalam pelukannya sebelum gadis itu bisa menjauh. “Aku tidak akan membiarkannya.” Sakura mendesah kesal. Semua kata-katanya tak akan menang melawan seorang Uchiha.  Laki-laki itu jauh lebih keras kepala dibanding dengan dirinya.

Senyum Sasuke mengembang mendapati Sakura yang membisu. “Karena mereka semua sudah tau, tak ada salahnya kau bersamaku sekarang kan?” Kata Sasuke menggandeng Sakura dan menyeretnya keluar sementara gadis itu berusaha melepaskan genggaman sasuke.

“Aku tidak ingin kemana-mana. Aku hanya ingin bicara dengan mu...”

"Silahkan saja.. Kau bisa bicara dengan ku kapan pun kau mau." Jawab Sasuke geli. Laki-laki itu kembali memasang wajah dinginnya kala menyadari berbagai tatapan mengarah pada mereka. Tanpa sadar, genggaman tangannya pada Sakura semakin erat.

Sementara itu, Sakura sudah mulai pasrah dengan segala perlakuan Sasuke. Masa bodoh kalau dia akan mendapatkan bully dari siswi-siswi penggemar laki-laki ini. Tentu saja dia akan melawan. Dia bukan lawan yang mudah untuk mereka. Dia tangguh...

***

Semakin hari, Sakura semakin dibuat kelimpungan oleh Sasuke. Manuver yang dilancarkan Sasuke sukses membuat jantung gadis itu bekerja lebih keras.

Seperti hari ini, Sakura baru saja kembali dari kantin dengan mood yang buruk karena mendapat makian entah dari siapa, saat menemukan sekotak ice cream rasa vanilla kesukaannya.

"Naruto... Kau yang meletakkan ini?" Tanya Sakura dengan wajah berbinar.

"Tidak... Tunangan mu yang meletakkannya." Kata Naruto menunjuk Sasuke yang sedang asik membaca buku setebal kamus bahasa.

"Kau membutuhkan ice cream untuk membuat mood mu baik bukan? Jangan membaginya pada Ino." Jawab Sasuke cuek.

Terang saja jawaban Sasuke membuat Ino emosi sementara Sakura terdiam di bangkunya.  Apakah laki-laki itu tau kalau Sakura baru saja menghadapi sesuatu yang menyebalkan? Haruskah dia mengucapkan terimakasih?

"Eung.. Sasuke..." Panggil Sakura pelan.

Sasuke mendongak dan menatap Sakura dalam, membuat gadis itu salah tingkah.

"Terimakasih..." Kata Sakura cepat.

Sudut bibir Sasuke tertarik kecil. "Makan saja Sakura... Sebelum bel berbunyi." Laki-laki itu mendekatkan wajahnya ketelinga Sakura lalu bebisik pelan. "Aku tidak mungkin membalas perkataan mereka. Aku hanya bisa membuatmu kembali ceria."

Kontan saja muka Sakura memerah. Perhatian Sasuke benar-benar membuatnya melayang.

"Apa yang kau lakukan Sasuke? Kenapa wajah Sakura seperti kepiting rebus?" Tanya Naruto yang baru selesai ngobrol bersama Shikamaru.

Sakura langsung memberikan tatapan tajamnya pada Naruto lalu berbalik kembali kebangkunya. Gadis itu membuka tutup ice cream miliknya dengan satu senyuman kecil.

Senyuman yang tak luput dari pandangan tajam Sasuke, sebuah kuncup bunga telah tumbuh di hati Sakura. Sasuke hanya perlu memberi pupuk dan rajin menyiramnya. Maka kuncup itu akan mekar dan memberikan apa yang dia inginkan. Cinta Sakura...

Sasuke tau, tidak akan mudah melakukan hal itu. Dan tentu saja, semua tidak akan berjalan mulus seperti yang diharapkannya.

Akan ada banyak masalah, gangguan serta halangan. Akan ada banyak tangis dan air mata. Tapi dia berjanji akan menghapus tangis dan air mata itu menjadi bahagia dan tawa.  Demi Sakura-nya, hanya untuk Sakura-nya, apapun akan dia lakukan. Apapun... Karena Sasuke sudah jatuh cinta pada Sakura terlalu dalam.

Lagi pula...

Uchiha selalu mendapatkan apa yang dia inginkan, bukan...

-The End-

Maafkan kalau endingnya kurang memuaskan karena aku tiba-tiba stuck nggak bisa dapat ide apa-apa.

Terimakasih banyak untuk readers yang sudah membaca, memberikan vote dan yang memberikan komen di karya pertama aku ini... Vote dan komen kalian sangat-sangat berharga untuk aku yang masih pemula ini.

Kalau ada yang mau memberikan kritik dan saran nya sangat aku terima dengan senang hati...

Sampai jumpa lagi di cerita aku yang lain... Sekali lagi, terimakasih atas apresiasi kalian untuk karya pertamaku... ❤❤❤

I Will Get You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang