Four

3.4K 399 7
                                        

Satu hari lagi berlalu dengan cepat. Bel baru saja berbunyi, membuat Sakura meregangkan badannya yang pegal akibat terlalu fokus mengerjakan soal matematika. Musuh bebuyutannya.

"Pendek..." panggil Naruto yang membuat teman-teman sekelas mereka terkekeh.

Sakura berbalik dan menatap Naruto kesal. "Berhenti memanggilku dengan panggilan itu." Protesnya yang diacuhkan Naruto.

"Aku akan menunggumu digerbang. Kita harus pergi ke suatu tempat setelah ini."

"Kemana? Kenapa aku harus pergi bersamamu?" Tolak Sakura langsung. Dia tidak ingin kembali dikeroyok orang-orang yang bahkan tak dikenalnya itu.

"Ibumu ingin kau pergi kesatu butik untuk mengambil gaun. Aku disuruh menemanimu karena kau pasti akan tersesat kalau pergi sendiri."

Sakura mendesah kesal. "Aku harus piket."

"Karena itu kubilang aku akan menunggumu. Kita pergi berdua saja... Aku hanya akan menemani Sasuke kemobilnya." Kata Naruto yang dibalas dengan anggukan lega dari Sakura.

Sakura mengerjakan bagiannya secepat yang dia bisa, mengingat sepupu konyolnya itu sedang menunggu di gerbang. Begitu selesai, gadis itu berjalan cepat mengabaikan tatapan sinis dari mata-mata yang masih ada disekolah.

Mata hijaunya terpaku pada sesosok pria yang berdiri tak jauh dari gerbang. Rambutnya yang hitam memastikan bahwa dia bukanlah sepupu Sakura. Sasuke.

Apa yang dilakukannya disini?! Keluh Sakura dalam hati. Gadis itu berbalik kearah sekolah, tak banyak orang yang ada disana. Hanya beberapa anggota klub yang sedang berkeliaran. Baiklah, sepertinya aman untuk Sakura kesana. Mungkin Naruto berada tak jauh dari Sasuke. Mereka selalu menempel satu sama lain.

Gadis itu berjalan mendekati Sasuke dan berhenti tepat disebelahnya. Matanya mengedar mencari keberadaan Naruto dan mengabaikan Sasuke seperti biasa. Mata hijaunya tak mendapati Naruto dimanapun, membuatnya mendongak dan bertatapan dengan mata hitam Sasuke.

Tiba-tiba gadis itu merasa pusing karena terhisap pada pesona mata tajam itu. "Dimana Naruto?" Tanyanya setelah berhasil menguasai diri.

"Ke toilet." Jawab Sasuke.

Sakura menghela nafas, menimbang-nimbang untuk menyusul Naruto atau menunggu disana saja sampai laki-laki itu datang. Belum selesai berfikir, teriakan cempreng Naruto membuat Sasuke dan Sakura menoleh.

"kau masih disini Sasuke?" Tanya Naruto pura-pura heran, padahal dia sudah bisa menduganya tadi sebelum dia menghilang kedalam. Tingkah Sasuke terlihat agak aneh dimatanya sejak kedatangan Sakura disekolah mereka. Kadang, Naruto bisa menjadi sangat perasa dan jeli.

"Aa... Aku pergi." Kata Sasuke sambil masuk kedalam mobilnya.

Sakura menatap Sasuke dan Naruto tak mengerti sementara sepupunya hanya menyeringai lalu memberikan cengiran lebar untuk Sakura. "Ayo pergi..." Katanya merangkul Sakura menuju halte.

-TBC-

Terimakasih banyak untuk readers yang sudah vote. Ternyata dapat notif vote dan ngeliat jumlah readers nya bertambah bisa bikin semangat nulis 😍

Maafkan aku karena chapter kali ini pendek. Moodnya lagi nggak menentu karena bosen. Untuk chapter depan di usahakan untuk lebih panjang 😁

Sekali lagi.. Terimakasih untuk vote nya 😁😁😁

I Will Get You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang