Six

3.1K 365 26
                                    

Pagi ini Naruto mengiriminya pesan bahwa si pirang tidak bisa berangkat bersama. Sakura hanya mendengus membaca pesan sepupunya itu. Memangnya siapa yang memaksa berangkat bersama setiap hari?

Sakura baru saja keluar rumah saat sebuah mobil berhenti tepat disebelahnya. Mata gadis itu terbuka lebar melihat siapa yang ada dikursi penumpang. Sasuke Uchiha.

Tatapannya pindah kekursi depan disebelah supir, siapa tau sipirang itu duduk didepan hari ini. Kosong.

“Ayo berangkat...” Suara dingin Sasuke terdengar saat Sakura hanya menatapnya. Bingung.

“Naruto dimana?”

“Dia tidak masuk. Sakit.”

Kening Sakura langsung keriting mendengarnya. Naruto? Sakit? Anak itu tidak pernah sakit. Sepupunya itu selalu saja kelebihan energi.

“Aku... Akan berjalan kaki saja...” Kata Sakura akhirnya.

“Masuklah...” Katanya sambil membuka pintu dari tempatnya.

Gadis itu menoleh kearah kamar Naruto yang gordennya masih tertutup.

“Tidak...”

Belum sempat Sakura mengucapkan kata-kata penolakannya, Sasuke turun dari mobil. Sadar gadis itu tidak akan masuk kalau tidak dipaksa.

“Mau apa kau?” Tanya Sakura saat melihat Sasuke berjalan mendekat.

Bukannya menjawab, Sasuke hanya mendorong lembut Sakura masuk kedalam mobilnya. Mau tidak mau Sakura masuk dan duduk disebelah Sasuke.

Sementara itu dari jendela kamarnya diatas, Naruto mengintip dan langsung nyengir lebar melihat adegan itu. “Misi... Komplit.” Katanya sambil tiduran diatas kasur sambil memainkan ponselnya. Dengan cepat Naruto mengetikkan sesuatu lalu menekan send.

Naruto : aku titip sepupuku ya teme...
Sasuke : aa..

Naruto terkekeh membaca balasan Sasuke. Masih dingin, tapi bukan penolakan. Naruto langsung merencakan aksinya begitu mendengar cerita ibunya tentang pesta dikediaman Uchiha kemarin malam. Menurut Kushina, Sasuke menggandeng Sakura kemana-mana. Tidak pernah melepaskan gadis itu sampai waktunya mereka pulang.

Didalam mobil, Sakura bergerak gelisah. Semakin dekat kesekolah, gadis itu semakin gelisah seperti cacing kepanasan.

“Ada apa?” tanya Sasuke heran melihat tingah Sakura.

Gadis itu tersentak lalu menggeleng. Setelah berpikir keras, gadis itu menatap Sasuke. “Aku turun disini saja.” Katanya.

Sasuke hanya menaikkan alisnya. Sakura mendesah dalam hati. “Tidak jauh lagi dari sekolah..” Kata sasuke akhirnya.

“Karena itu, Aku bisa berjalan saja kesekolah.” Kata Sakura sambil melirik kejalanan. Tidak banyak murid disana. Dan itu tak masalah, karena kebanyakan dari mereka laki-laki yang tidak suka bergosip.

“Kenapa?”

Sakura hanya menggeleng, tidak ingin memberi tahu alasannya. Jika mereka jalan bertiga mungkin sudah menjadi pemandangan biasa sekarang karena orang disekolah tau kalau Sakura dan Naruto adalah saudara. Jadi terlihat wajar jika Sakura berjalan bersama Naruto yang kebetulan selalu ada disebelah Sasuke. Tapi, jika gadis itu hanya berdua dengan Sasuke, bisa dipastikan akan banyak mata yang tidak suka melihat hal itu.

Sibuk dengan pikirannya membuat gadis itu tidak menyadari kalau mobil sudah sampai didepan gerbang.

“Ayo turun.” Kata Sasuke saat Sakura hanya terpaku pada tangan dipangkuannya. Sama sekali tidak bergerak walau mobil sudah beberapa saat berhenti.

I Will Get You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang