Seven

2.9K 369 14
                                    

Pelan tapi pasti, semua teman sekelas mereka merasakan perubahan yang terjadi pada Sasuke. seperti sekarang, bel baru akan berbunyi lima menit lagi. Tapi Sakura sudah sibuk membereskan semua peralatan dan bukunya. Sasuke yang menyadari kegiatan Sakura hanya tersenyum samar. Silahkan saja kalau mau kabur. Laki-laki itu akan dengan mudah menangkapnya.

Tepat saat bel berbunyi, murid-murid baru saja memberikan salam pada guru. Sakura langsur bergerak. Kabur dengan cepat melalui pintu belakang. Sementara Sasuke memasukkan asal saja semua bukunya kedalam tas lalu keluar menyusul Sakura.

"Sepertinya akan ada kehebohan hari ini. Cepat Hinata..." kata Ino menepuk bahu gadis itu dan bergerak lebih cepat.

Sakura yang merasa aman karena terlepas dari keharusan pulang bersama Sasuke mengeluarkan ponselnya dan mencari nama Naruto.

"Kenapa kau tidak masuk?" Semprotnya. Masih dengan jalan cepatnya seolah-olah gadis itu sedang mengikuti lomba jalan cepat.

"Aku sakit..." balas Naruto enteng.

Sakura tidak begitu saja percaya pada apa yang dikatakan sepupunya. "Kau tidak seperti orang sakit. Aku akan menjenguk mu dan awas saja kalau kau... Astaga!" pekiknya tertahan saat melihat Sasuke tepat disebelahnya, menatapnya dengan pandangan dalam yang tak terbaca.

Sakura bisa merasakan tatapan orang-orang disekitarnya semakin sinis walaupun sejak dia keluar kelas mereka sudah menatap Sakura ganjil.

"Apa yang akan kau lakukan pada Naruto?" tanya Sasuke datar.

Sakura menatap laki-laki itu sebentar lalu kembali fokus pada Naruto. "Sampai bertemu dirumah." Kata Sakura mematikan sambungan ponselnya. "Kenapa kau mengikutiku?"

Sasuke hanya menatapnya sebentar lalu mengalihkan perhatiannya kedepan. Laki-laki itu mengimbangi langkah Sakura. gadis itu melambat, dia ikut melambat. Gadis itu bergerak cepat seakan sedang diburu waktu, dengan mudah Sasuke akan menyusulnya.

"Kau ini kenapa?" tanya Sakura setengah membentak begitu mereka keluar dari gedung sekolah dan menyeberangi halaman.

"Aku tidak suka pulang sendirian." Jawab Sasuke akhirnya.

"kau bisa pulang bersama kiba, Sai dan yang lain."

"Hn..."

Hanya itu... Dan itu sangat membuat Sakura kesal. "Apa kau sedang memanfaatkan ku?" Tanya Sakura tidak suka. Sakura berhenti berjalan, membuat Sasuke berbalik untuk menatap gadis mungil itu.

"Apa?" Tanya Sasuke dingin sambil menatap Sakura tajam. Laki-laki itu sedang marah.

"Kau memanfaatkan ku untuk terbebas dari para penggemarmu. Karena Naruto tidak ada disini."

Mata Sasuke semakin menyipit menatap Sakura. ino dan Hinata yang berdiri bersama gerombolan orang lain yang ikut berhenti tak jauh dari mereka menatap Sakura was-was. Mereka tau tatapan itu. Sasuke sedang marah besar. Ino berdoa semoga Sakura tidak kembali memancing amarah bungsu Uchiha itu.

Tatapan tajam itu membuat nyali Sakura nyaris menguap tak bersisa. Sakura merasakan alarm bahaya diotaknya berbunyi dan menyuruhnya diam atau kalau perlu meminta maaf. Tapi harga dirinya terlalu tinggi. Lagi pula dia tidak melakukan kesalahan apapun. Kenapa harus takut? Pemikiran itu membuat Sakura balik menatap Sasuke angkuh.

Sasuke yang mendapati tatapan menantang Sakura hanya tersenyum kecil. Senyuman yang hanya bisa dilihat oleh gadis didepannya itu.

Dengan langkah lebar, Sasuke berjalan mendekati Sakura dan... Cup! Sebuah kecupan mendarat dibibir pink mungil Sakura diiringi sorakan dari teman sekelasnya dan teriakan tertahan dari semua penggemarnya.

Sai yang juga melihat mereka langsung mengeluarkan ponselnya lalu memotret kejadian yang menghebohkan itu. Sambil tertawa, laki-laki itu mengirimkan gambar yang baru saja diambilnya ke Naruto.

Bisa dipastikan sipirang itu akan langsung terjatuh dari tempat tidur begitu melihat foto yang dikirim Sai.

Sakura mematung, syok dan tidak menyangka akan tindakan Sasuke. Gadis itu merasa seolah kepalanya terlepas entah kemana. Sakura bahkan yakin tadi jantungnya sempat berhenti berdetak sebelum berdetak lebih kencang.

Sasuke melepaskan ciumannya tapi masih membungkuk dan melihat gadis yang memerah didepannya itu. Gadis yang baru mengambil ciuman pertamanya tanpa Sasuke tau itu juga adalah ciuman pertama Sakura. mata Sakura melotot menatapnya. Mata itu belum berkedip sejak dia mendaratkan ciuman dibibir gadis itu.

Sasuke terkekeh, itu adalah tawa pertama yang diperlihatkannya didepan semua orang. Tawa itu kembali membuat kehebohan kedua.

Bagaimana orang-orang tidak terkejut kalau selama ini yang mereka lihat hanya wajah tampan tanpa ekspresi atau ekspresi kesal laki-laki itu saat merasa terganggu. Bagi teman sekelasnya ditambah seringai mengejek. Tapi hanya itu.

Sekarang, wajah tampan itu seakan mencair, matanya melembut dengan tawa yang tercetak. Sai pun langsung melaporkannya pada Naruto tanpa sempat mengambil bukti. Terlalu cepat berlalu, lagi pula Naruto sudah bosan melihat tawa dan ekspresi lain sahabatnya itu.

Sakura yang mulai bisa bernafas dan mengedipkan matanya tiba-tiba menatap Sasuke galak. "Apa yang kau lakukan?" Bentaknya. Dalam hati gadis itu mengeluh saat menyadari dia baru saja mengundang musibah lainnya.

Sasuke kembali menatap Sakura dalam. "Ayo pulang..." katanya.

Tapi Sakura terlalu kesal untuk ikut pulang bersama Sasuke. "Pulang saja sendiri sana." Usir Sakura nyaris berteriak karena kesalnya.

"Kenapa kau marah?" Tanya Sasuke datar. Benar-benar membuat emosi Sakura naik sampai ketitik tertinggi. Bahkan ino sampai menggeleng tak habis pikir. Pesona tawa Sasuke langsung rusak dengan pemandangan didepannya itu.

"Kenapa marah? Tentu saja aku marah. Kau mencuri ciuman pertamaku!" Bentak Sakura dengan mata melotot.

Terdengar bisik-bisik dibelakang mereka. Nyaris sebagian besar dari mereka heran dengan sikap Sakura karena mereka bahkan rela melakukan apapun agar bisa mendapatkan keberuntungan yang baru saja didapatkan Sakura.

Mata Sasuke membesar mendengar pengakuan Sakura. Laki-laki itu tidak menyangka baik pernyataannya maupun reaksi gadis itu. Tau kalau Sakura tidak akan mau ikut dengannya secara sukarela. Laki-laki itu langsung menggandeng Sakura dan menyeretnya menuju ke mobil.

Sekuat apapun Sakura menolak dan menarik tangannya, tak akan pernah berhasil karena kekuatan Sasuke jauh berkali-kali lipat dibandingkan dengan kekuatannya. Akhirnya dengan pasrah Sakura masuk kedalam mobil dan memandang ke luar. Mengabaikan Sasuke sebisanya. Mudah saja, karena Sasuke juga tidak mengatakan apapun.

-TBC-

I Will Get You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang