**36

96 12 2
                                    

Haiiii haiii

Kalian sehat kan? Kalo sehat yah syukur kalo gitu

Kalian jahat yah, di baca tapi ngak di votee, sakit hati lina kalian buat 😭😭

Yah udah lah kuyy lanjut bacaa

Σ>―(〃°ω°〃)♡→

Jadi gini yah rasanya sakit hati, rasa nya kaya. Ahhh mantap 👍





"Terus? loh mau kenapa sekarang? "tanya davit

"Gue juga ngak tau, rumah gue di jual dan gue ngak tau siapa yg jual"ucap lina

"Yah udah. gue mau pulang dulu yah, soal nya ini udah malem"dan peranjak pergi

"Vin"panggil lina menghentikan langka davit

"Kalo gue minta tolong sama kamu boleh ngak?, aku mau pinjam uang,gue mohon"mohonya

"Kalo gue bantu loh, loh mau kasih gue apa? "tanya davit

"Maksud kamu? "bingung nya

"Gue akan bantu, tapi loh harus kasih tubuh loh sama gue, loh mau? "sambil tersenyum miling

"Brengsek kamu dav!!"

"kenapa? Bukan tubuh loh juga udah kotor kan? Gue dapat enak nya, loh dapat apa yang loh mau. Gimana? Mau ngak? " tanya davit lagi.

"Ngak akan!! " bentak nya.

"Sok jual mahal loh, "

"yah udah kalo ngak mau gue mau pulang dulu, nikmati aja sisah hidup loh di jalanan ini"dan pergi meninggalkan lina sendiri

"Kolo Tuhan tak mengizinkan aku bahagia, kenapa dia memberikan aku derita yang bertubi tubi?, aku capek, pengen mati. Tapi aku takut jika aku pergi sama saja dengan aku yg berada disi, sama sama gak berharga " dan detik itu juga air mata yg sudah dia simpah kini mengalir deran dari mata indah itu.

Elina lelah, lelah berpura pura baik. Berpura pura tersenyum padahal hatinya sakit. Tawanya hanya lah topeng yang dia gunakan untuk menutupi kesedihan nya. Ucapan yg mengatakan dia baik baik saja lah omong kosong semata yg dia beri.

Apakah ini saat nya?. Saat dimana dia mengakhiri semua ini, saat dimana dia akan pergi, pergi untuk selama lamanya, tapi bukan itu yg dia ingin kan. Dia ingin dimana ada hari bahwa semua orang menganggap nya penting.  Dia ingin dimana dia di sayang, di cintai, dan dia cari.

Jika dia punya mesin waktu, dia akan memutar nya dan menuju waktu yang dia ingin kan, yah itu waktu saat semua orang menyesali akan semua yg mereka perbuat. Tapi semua nya hanyalah aganan semata, yang bisa hilang dengan kedipan mata .

Dengan koper dan tas yang ada di tangan nya, elina berjalan tak tentu ara,

"Tuhan, jika kau tak mengijin kan ku mati, tolong ijin kan aku sedikit kemudahan sekarang ini. Aku mohon, aku tak tau, akan kemana kaki ini melangkah, aku tak tau. Akan kah aku bisa bertahan dengan semua ini. " doa nya dalam hati

E L I N A (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang