Di dalam mobil Oliv duduk di kursi depan sebelah Aldy, suasana tampak hening tidak ada yang membuka pembicaraan
"Btw lo mau bicara apa di pantai tadi Dy" ucap Oliv yang membuka pembicaraan
"Oh itu" Aldy menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Iya mau bicara apa, gua kepo nih" kekeh Oliv
"Gada kok haha" tawa Aldy
"Ih apaan sih gaje lo Dy" ketus Oliv yang melengoskan mukanya ke arah jalan
"Dih ngambek" tawa Aldy yang menampilkan gigi ratanya
"Tau ah rese lo" ucap Oliv sembari mencubit lengan Aldy dengan kesal
"Auu sakit Liv, udah dong ampun lepasin tangan lo sakit nih" ucap Aldy meringis kesakitan
"Siapa suruh rese ha" tawa Oliv dengan puas
"Gila lo Liv nyubit nya sakit bener" ringis Aldy dengan wajah memelas
"Bodo amat wee" ucap Oliv mengejek Aldy
"Hahaha" tawa Aldy yang melihat tingkah laku Oliv yang menggemaskan. Oliv pun ikut tertawa karena tingkahnya
Maaf Liv aku gak bisa jujur, aku takut persahabatan kita hancur hanya karena perasaan, aku gak mau kehilangan kamu, aku ingin selalu melihat senyumanmu dan berada di sisimu tanpa ada rasa canggung
Tak terasa mereka sudah sampai di rumah Oliv. Dengan sigap Aldy keluar dari mobilnya dan membukakan pintu mobil untuk Oliv
"Wah makasih Aldy udah berasa kayak tuan putri nih" kekehan Oliv yang sembari menampol bahu Aldy
"Kebiasaan nih suka main nampol aja, gak tau apa rasanya ah sakit"ucap Aldy yang berpura-pura kesakitan
"Masa" ucap Oliv dengan kekehannya yang berlarian kecil menuju ke dalam rumah meninggalkan Aldy yang masih di depan pagar rumahnya
Kenapa sih Liv lo bisa seimut itu batin Aldy yang menatap kepergian Oliv
****
"Bunda Ayah Oliv pulang" ucap Oliv ketika memasuki rumah. Oliv langsung pergi ke dapur untuk minum, baru saja Oliv mau meminum airnya terdengar suara Bunda yang memanggil Oliv dari ruang tengah
"Oliv cepat kesini ada tante Rini, om Bram, dan Anaknya
Seketika Oliv tersedak dan menyemburkan airnya.
"A-apa anaknya" mata Oliv terbuka lebar ketika mendengarnya. Segera Oliv meletakkan gelasnya
"I-iya Bunda" jawab Oliv dari dapur setengah berteriakOliv menuju ruang tamu dengan perasaan gugup dengan telapak tangannya yang sedikit berkeringat karena merasa takut dan gugup
"Nah ini anaknya udah pulang" ucap Bunda ketika Oliv sudah duduk di sofa sebelah Bunda
"Kamu dari mana tadi Oliv" tanya bu Rini
"Jalan bareng temen Tan" jawab Oliv yang sedari tadi menunduk
"Cepat salim sana sama tante Rini, om Bram dan anaknya" bisik Bunda
Hah salim sama anaknya, Oliv meneguk salivanya dengan kasar
"Iya bun" jawab Oliv. Langsung Oliv berdiri dan menghadap ke arah depan
Apa dia kan orang yang nabrak gue kemarin di minimarket, Oliv menatap Dafa dengan terkejut yang di tatap malah biasa saja, emang yah nih orang gada rasa bersalahnya sama sekali, ih rasannya ingin kujambak tuh rambutnya maki Oliv
"Om, tante" ucap Oliv dengan senyumannya sembari mencium punggung tangan mereka. Dan Oliv berhenti tepat di hadapan Dafa dia mematung sesaat, Oliv bingung mau berbuat apa
"Hmm" deheman pak Bram membuyarkan lamunan Oliv. "Salim aja Liv, sama calon suami" kekeh pak Bram dengan tawanya
"Iya sayang salim aja" timpal bu Rini
Calon mertua kompak amat dah gua kan malu, lagian bunda sama ayah, sama aja malah senyum-senyum.
Gua harus panggil dia siapa nih, masa "calon suami gua mau saliman nih" gak juga kan yang ada kek orang bodoh gua, yaudah panggil kakak aja dia kan lebih tua dari gua"Kak" ucap Oliv ketika mengulurkan tangannya hendak ingin menyalimi
"Kenapa" jawab Dafa yang duduk di hadapan Oliv dengan menatapnya
"Salim" ucap Oliv ketus, Dafa tidak merespon langsung saja Oliv menarik tangan Dafa dan meletakkannya di kening Oliv untuk menyalimi. Segera secepat kilat Oliv duduk kembali di sofa sebelah bunda
Dih kaku amat kayak jamet lampu ijo, untung ganteng batin Oliv ketika sudah duduk di sofa
"Oliv kamu cepat mandi dan beres-beres kita akan pergi ke hotel untuk pernikahan kamu besok" ucap Ayah yang duduk di sebelah Bunda menatap Oliv
"Ke hotel Yah" tanya Oliv tidak mengerti
"Iya sayang pernikahan kalian besok dilangsungkan di gedung hotel" ucap bu Rini melihat ke arah Oliv yang ada si hadapannya
"Oh i-iya tan" jawab Oliv terbata-bata
"Yaudah sayang cepat siap-siap sana" ujar Bunda sembari menepuk pundak Oliv
"Iya bun" jawab Oliv yang berdiri hendak pergi. Oliv
******
Oliv menuruni anak tangga dengan membawa koper yang di seret-seret karena berat. Dengan sigap Dafa menghampiri Oliv dan menolongnya, Dafa langsung mengambil alih koper dari tangan Oliv. Oliv di buat kaget karena kedatangan Dafa yang tiba-tiba
Sok baik lo di hadapan keluarga gua, dih ngaku aja lo, batin Oliv kesal
"Hmmm" kedua orang tua mereka serempak berdehem untuk menggoda Oliv dan Dafa. Yang di goda malah membuang muka tak merespon karena merasa malu. Langsung mereka bergegas untuk menuju ke mobil
Baru saja Oliv mau memasuki mobil malah di tahan oleh bu Mia. "Oliv kamu naik mobil Dafa sana" ujar bu Mia memberitahu, "Kenapa bun, mobil bunda kan masih muat" jawab Oliv penuh tanda tanya, "Disini udah ada bu Rini dan pak Bram" ucap pak Irwan yang ada di dalam mobil, "Hmm iya Yah" jawab Oliv lalu masuk kedalam mobil Dafa
********
Di dalam mobil tidak ada yang membuka suara, mereka hanya menatap ke ke arah jalan yang di lalui"Pria yang mengantar kamu pulang itu siapa, pacar mu?" tanya Dafa membuka suara
Dih siapa lo nanya-nanya urusan gua, dan dia tau dari mana gua di antar Aldy padahal kan pas gua masuk dia udah ada di dalam. Oliv terus berdebat dengan perasaan pikirannya
Flasback on
Dafa yang sedari tadi duduk di pojok kursi taman halaman rumah Oliv sempat memecahkan lamunan Dafa dengan suara mobil yang berhenti di depan rumah calon istrinya itu, dengan penuh rasa penasaran Dafa pun menoleh ke arah sumber suara
"siapa lelaki itu kenapa dia begitu dekat dengan Oliv bahkan sampai tertawa lepas apakah itu pacarnya"
"hah berani sekali dia masih berhubungan dengan pacarnya yang bahkan besok adalah hari pernikahannya" maki Dafa ketika melihat tingkah mereka yang begitu mesra
Dengan cepat Dafa masuk ke dalam rumah sebelum Oliv masuk duluan ketika mendapati wanita itu akan beranjak pergi
Flasback of
Ah itu bukan siapa-siapa kok" jawab Oliv malas
"Kalo bukan siapa-siapa kenapa mesra begitu" ucap Dafa yang menghadapkan mukanya dekat muka Oliv
Kenapa harus sedekat ini sih, Oliv dibuat takut dengan tatapan tajam dari Dafa
"I-itu cuma temen kok, gak lebih" jujur Oliv dengan terbata-bata karena takut di campur kaget.
Aku akan memberimu pelajaran nanti
Dafa kembali fokus ke jalan setelah lampu lalu lintas menunjukan warna hijau, tidak menggubris jawaban OlivHappy reading semua :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Posesif
RomanceWarning 18+ -Olivia Anggraini- -Arnold Dafa Alfandy- -Olivia Anggraini- Gadis remaja berusia 18 tahun sering di panggil Oliv yang masih duduk di bangku SMA tingkat akhir sebentar lagi akan lulus. Olivia mempunyai cita-cita yang tinggi namun semua it...