06

202 48 1
                                    

Warning Typo bertebaran 👀👀








Kim Taehyung sengaja meminta perpanjangan jadwal cutinya pada agensy yang menaungi dia sebagai seorang model, agar bisa mengunjungi Kota Seoul untuk menemui sahabat masa kecilnya, Park Shin Hye.

Pria tampan berambut ikal itu sudah ada di terminal kereta listrik, dengan memakai long Coat yang berwarna mocca menutupi baju rajut turtleneck berwarna hitam dan celana jeans panjang yang senada. Dia juga memakai topi baret dan masker untuk menutupi setengah wajahnya, mengingat dia adalah model yang cukup terkenal di Jepang dan juga mempunyai fans di Korea Selatan. Kim Taehyung tidak ingin acara liburannya terganggu jika fansnya tahu keberadaannya.

"Baiklah, aku sudah sampai di Seoul. Winter bear aku akan segera menemuimu" gumam Kim Taehyung sembari mengenang wajah Park Shin Hye ketika mereka masih kecil.

Winter bear adalah julukan yang diberi Kim Taehyung pada Park Shin Hye saat kecil dulu, dia masih ingat ketika dia memberi julukan winter bear.

Jenazah yang diduga sebagai ibu kandung Park Shin Hye sudah tiba di rumah, dengan bunyi sirine ambulans dan beberapa petugas polisi yang turut datang sambil memberi keterangan pada ayah Park Shin Hye.

Kim Taehyung melihat dengan jelas bagaimana rapuhnya Park Shin Hye saat menghampiri jenazah ibu kandungnya. Gadis kecil itu sudah menangis terisak sambil memeluk mayat ibunya. Sebelum kejadian kecelakaan itu, Kim Taehyung dan Park Shin Hye sempat bermain di perkebunan jagung milik ayah Shin Hye, jagung yang sudah mulai menguning dan siap panen, kedua bocah itu membuat tumpukan bukit dengan menggunakan jagung jagung yang sudah di ambil brondongnya, hingga hanya menyisakan batang jagung yang kering.

Kim Taehyung sendiri juga anak seorang petani, ayahnya juga bertani seperti ayah Park Shin Hye, hanya saja   saat dia berumur 5 tahun, ayahnya sudah meninggal karena sakit keras. Ibunya yang telah jadi seorang janda terpaksa bekerja jauh merantau ke Seoul demi menghidupi anaknya, Kim Taehyung sengaja di titipkan pada neneknya di Daegu. Yang rumahnya tidak jauh dari rumah Park Shin Hye.

"Wuahhh kita berhasil,,,,,ini akan menjadi markas kita." Ujar Park Shin Hye dengan semangat.

Lalu keduanya pun rebahan di atas bukit jagung, sambil bercerita seru tentang langit biru yang cantik, sampai kadang bercerita tentang film kartun favorit mereka. Hingga pada akhirnya suara sirine ambulans merubah keceriaan mereka terutama Park Shin Hye.

Malam hari setelah pemakaman ibunya, gadis kecil itu berlari ke arah perkebunan jagung dan menaiki bukit jagung. Disitu dia menangis terisak masih merindukan ibunya.

"Sudah setengah hari berlalu dan kau masih saja menangis. Air matamu akan habis kalau begitu" ucap Kim Taehyung menghampiri sahabatnya.

Bocah lelaki itu duduk disamping Shin Hye, menatap sendu ke arah sahabatnya yang masih menangis.

"Bibi pasti sudah bahagia bersama Tuhan di atas sana, dia akan sedih jika kau menangis terus begini."

"Eomma hiks hiks eommaaa"

"Aku merasa iri padamu bisa menangisi kepergian ibumu, ketika appaku meninggal, aku bahkan tidak tahu bagaimana rasanya sedih itu, aku masih kecil untuk memahami apa yang terjadi. Lucunya, tiap bangun pagi aku selalu mencari appa, aku berpikir jika appaku sedang pergi sebentar saja dan akan kembali" ucap Kim Taehyung tanpa sadar air matanya juga ikut menetes. Kehilangan sosok seorang ayah di usia 5 tahun, dimana dia belum memahami tentang arti kematian.

Kim Taehyung lalu memeluk Park Shin Hye dari samping dan menarik kepala gadis itu agar bisa rebahan di bahunya.

"Jangan menangis lagi, kau harus kuat. Kau menyukai kartun beruang, dan berkata jika hewan itu luar biasa bisa menahan rasa dingin sekalipun saat musim salju, terkurung di dalam bukit salju. Aku juga ingin kau bisa bertahan apapun yang terjadi, sekalipun musim yang sangat buruk datang padamu. "

My Girl - Friend (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang