{DUA}

226 45 14
                                    

Gua makasih banget sama komen positif kalian wkwk sumpah tiktok magic banget dah wkkw gua seneng banget liat komen kalian semua eaaa makanya gua mutusin buat up ceritanya hehe. Semoga kalian gak bosen yaaa sama ceritanya yg gaje banget.

Rajin-rajin vote komen biar gua rajin up juga 🤣🤣🤣

Langsung skuy aja lah baca!

{DUA}

Hana menatap Yoon Oh yang sekembalinya dari membelikannya es krim terlihat aneh. Anak lelakinya itu seperti... berbunga-bunga? Entahlah. Hanya insting seorang ibu. Padahal, Yoon Oh tidak membuat ekspresi sedikitpun di wajah datarnya yang tampan.

"Hei," Hana menepuk bahu Yoon Oh. Anaknya itu sedikit terkejut dan pura-pura menulis, padahal Hana jelas sekali melihat bahwa anaknya itu tengah melamun.

"Kenapa, ma?"

"Kamu kenapa?" Hana mengusap kepala Yoon Oh lembut.

"Yoon Oh gak kenapa-napa."

"Tapi mama liat, kamu kok kayaknya lagi bahagia. Bener kan? Jujur sama mama!"

"Biasa aja, ma."

"Oh, sekarang sudah bisa bohong sama mama?"

"Yoon Oh gak bohong, ma!" Hana terkekeh saat melihat wajah Yoon Oh yang cemberut.

"Telinga kamu merah banget, sayang. Ketahuan kan bohongnya?" Hana tertawa melihat telinga Yoon Oh yang semakin memerah.

"Ma,"

"Ya?"

"Yoon Oh mau tidur, Yoon Oh capek."

"Oke, oke, mama tinggal. Mimpi indah, sayang." Hana mencium kening Yoon Oh sebelum akhirnya ia keluar dari kamar anak tertuanya itu.

"Mama tau apa yang kamu rasain, Yoon Oh-ya. Mama mengenalmu belasan tahun, mana mungkin mama gak tau kalau kamu jatuh cinta."

∆∆∆

Hana bangun sedikit kesiangan. Dia langsung aja keluar dari kamarnya terus pergi ke dapur. Tapi pas sampai di dapur, ia malah liat dua anaknya sedang menyiapkan sarapan.

"Loh? Baru juga Jisung mau bangunin mama. Ayo, ma, sini kita sarapan!" Hana duduk di samping Jisung. Dengan telaten anaknya itu menyiapkannya makan.

"Terima kasih, sayang." Hana mengusap kepala Jisung.

Ibu dan anak itupun menghabiskan sarapan dengan di selingi candaan pagi mereka.

Seperti biasa, Hana siap pergi ke rumah sakit untuk bekerja. Dia dapat shift pagi sampai siang hari ini. Sore sampai malam ia berjaga di supermarket.

"Hana,"

"Ya?"

"Kamu tau gak, ada dokter ganteng pindahan Canada tau!"

"Lalu?"

"Hei, kamu harus liat! Siapa tau anak-anak kamu suka."

"Mereka mana mau punya ayah. Lagipula, aku gak pernah nyinggung masalah beginian. Sudahlah, ayo lanjut kerja lagi!"

"Gak seru ih! Awas ya nanti kalau ketemu malah naksir!"

"Mending buat kamu aja, Ri! Kamu kan masih muda."

"Kamu juga masih muda!"

"39 tahun kamu bilang muda?! Gak salah?! Ngaco ah!"

"Permisi," tiba-tiba seorang pria berdiri di hadapan Hana dan Yuri.

Mama HanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang