{LIMA}

129 22 9
                                    

Happy reading!

Hana berangkat ke rumah sakit pagi-pagi sekali. Jangan sampai ia terlambat hari ini. Itu akan berpengaruh pada gajinya.

"Ah, untung aja gak telat." Gumamnya ketika ia sampai di rumah sakit tepat pukul 7 pagi.

"Selamat pagi." Seorang pria menyapanya. Sepertinya pria itu juga ada jadwal pagi. Tapi, sepertinya Hana pernah melihat pria ini? Dimana ya?

"Ah, selamat pagi, dokter Gerald." Ah, dia dokter baru pindahan dari Canada waktu itu.

"Saya duluan, Hana." Setelah dokter tampan itu pergi, Hana terdiam sebentar.

"Kok dia tau namaku?"

Gerald Jeraldo Nathaniel, dokter muda tampan pindahan dari Canada. Dia dokter spesialis anak. Wajar jika sikapnya sangat lembut dan ramah. Senyumnya manis. Matanya biru terang. Hidungnya mancung. Kulitnya putih pucat. Tubuhnya tinggi sekitar 189 cm. Rambutnya hitam agak kecoklatan. Dia benar-benar pangeran di rumah sakit ini. Banyak dokter, suster, bahkan staff-staff lain berebut untuk menarik perhatian dokter berusia 33 tahun itu.

Hana mengerjakan tugasnya bersama dengan teman-temannya yang lain. Saat jam makan siang, ia pergi ke kantin bersama Yuri. Mereka mengambil tempat di pojok kantin.

"Na,"

"Hmm?"

"Kamu tau gak, dokter Dahyun di tolak sama dokter Gerald tadi pagi!"

"Trus?"

"Enggak, aneh aja gitu. Dokter Dahyun itu inceran dokter-dokter di sini, tapi modelan dokter Gerald nolak kan aneh? Dokter Dahyun yang cantik aja di tolak apalagi yang modelannya kayak aku haha."

"Ya kalau dokter Gerald sukanya sama kamu, biar lebih cantik dokter Dahyun, dia tetapi pilih kamu."

"Ah, gak mungkin! Itu cuma ada di dunia wattpad!"

"Masih juga kamu baca wattpad, Yuri?!"

"Masih dong!"

"Hhhh...pantes suka banget halu aneh-aneh."

"Biarin, yang penting aku seneng!"

"Permisi,"

"Ah, dokter?"

"Boleh minta waktunya, Hana?"

"Saya, dok?" Hana mengerutkan keningnya.

"Iya, bisa?"

"Ehm...aku tinggal bentar ke toilet ya, Na. Silahkan, dok!"

"Yuri! Yuri!" Yuri segera berlari menjauh tak menghiraukan panggilan Hana. Ia terkikik geli melihat sahabatnya itu seperti menahan gugup. Ia tau Hana tidak pernah dekat dengan laki-laki manapun semenjak ia memiliki Jaehyun dan Jisung. Maka dari itu sebagai sahabat yang baik, apa salahnya ia membantu sahabatnya itu dalam mencari jodoh haha.

"Ada apa ya, dok?"

"Ehm, bukan hal penting sebenarnya, tapi saya boleh kan mengantarkan anda pulang nanti?"

"Hah? Untuk apa, dok? Saya bisa pulang sendiri."

"Jangan! Saya...ingin dekat dengan anda."

"Dekat? Kenapa saya?"

"Entahlah, saya sendiri bingung kenapa anda yang ingin saya dekati."

"Saya janda anak dua, dok, maaf."

"Apa salahnya?"

"Kalau dokter memang mau deketin saya, ajak bicara anak-anak saya dulu, kalau mereka memberikan izin saya akan menerima dokter." Hana pergi dari kantin. Sungguh, ia sebenarnya ingin menolak, tapi melihat kesungguhan Gerald ia jadi tidak tega. Tak pernah terpikir sedikitpun dia ingin dekat dengan laki-laki, karena ia terlalu sibuk mengurus Jisung dan Jaehyun.

Mama HanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang