Waktu terus berjalan, dan Youngjae masih meyakinkan dirinya bahwa Song Eunhee itu tidak nyata.
Namun lama-lama ia merasa bosan, ia merasa rindu sekaligus tidak ingin bertemu dengan sosok Eunhee.
Ia tampak kesepian seperti menunggu seseorang datang.
Walau begitu, Dokter Park telah menyatakan bahwa keadaan Youngjae memungkinkan untuk kembali beraktivitas seperti semula, namun harus ekstra hati-hati dan pengawasan yang baik terhadap dirinya.
Keluarga Youngjae harus berpikir dua kali untuk membiarkan Youngjae beraktivitas seperti biasa.
Tapi Youngjae bersikeras bahwa ia tak apa-apa, ia siap untuk beraktivitas seperti biasa, maka dari itu ia meyakinkan keluarganya.
Ayah dan ibu Youngjae berada di rumah sakit untuk merundingkan perawatan Youngjae ke depannya.
“Apa kau akan baik-baik saja ? ibu sangat mengkhawatirkan keadaanmu ke depannya.” ibu Youngjae yang mengkhawatirkan anaknya itu, terus memastikan bagaimana keadaannya nanti.
“Dia sudah dewasa kau tak perlu mengkhawatirkannya.” sambung ayah Youngjae.
“Benar ibu, aku tak yakin aku akan baik-baik saja kedepannya, tapi aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk baik-baik saja.” Youngjae mencoba meyakinkan ibunya.
“Lalu bagaimana jika delusimu muncul lagi ?” ibu Youngjae bertanya.
“Yaaa... aku akan bilang padanya, hei kau tidak nyata ! pergi dari hadapanku !” Youngjae mencoba meyakinkan ibunya dengan sedikit candaan.
Ibu Youngjae pun tersenyum dan sedikit merasa lega, ayah dan ibu Youngjae pun setuju untuk membiarkan putra mereka melakukan aktivitas seperti biasa.
Dan Youngjae sendiri akan dipulangkan lusa.
Keesokan harinya, ia melakukan konseling untuk terakhir kalinya saat dirawat di rumah sakit.
“Dokter Park, kau tak akan kesepian kan ? aku akan pergi besok.” tanya Youngjae yang mulai merindukan konseling bersama Dokter Park.
“Tentu saja tidak, hari ini aku kedatangan dokter baru dan beberapa Intern. Dokter Yoon dan perawat Han juga ada, mengapa kau berpikir bahwa aku kesepian di sini ?” Dokter Park menjawab.
“Lalu kenapa aku selalu melihatmu makan sendiri ?” balas Youngjae meledek.
“Yhaaa... aku ketahuan rupanya, aku tak akan makan sendiri lagi, jadi jangan sampai kita bertemu lagi.” pesan Dokter Park.
“Kau tak ingin bertemu dengan ku lagi ?” Youngjae bingung.
“Bukan seperti itu, ku harap kau tidak jatuh sakit lagi sehingga kita tak akan bertemu sebagai dokter dan pasien.” jelas Dokter Park.
Konseling akhir mereka hanya berupa salam dan pesan perpisahan.
Tak sampai di situ, saat di tengah-tengah konseling, dokter baru dan beberapa mahasiswa kedokteran yang menjalankan masa magang, yang disebut dokter park tadi datang ke ruangan dokter Park.
Yang pada saat itu Youngjae masih berada di ruangan Dokter Park.
Dokter-dokter yang akan bekerja di rumah sakit Yulje selama beberapa waktu kedepan itu menyapa Dokter Park.
Dengan senyum hangat Dokter Park membalas senyuman mereka.
Mata Youngjae terus tertuju pada salah satu dokter, yaitu Dokter Baek Jihye.
Sosok dokter itu sangat mirip dengan sosok delusinya, jadi ia pikir itu adalah Song Eunhee.
“Dokter Park, aku melihat Song Eunhee, ia terlihat sangat nyata.” ujar Youngjae sambil menatap tak percaya ke arah Jihye.
○~~~•~~~○
KAMU SEDANG MEMBACA
Where I Ever Saw You ?
RomansaGo Youngjae adalah seorang pasien, ia menderita schizophrenia (gangguan kejiwaan kronis) Sementara Baek Jihye adalah seorang Psikiater yang bekerja di klinik yang didirikan oleh orang tuannya. Go Youngjae yang mengaku selalu melihat sosok wanita be...