Memoria (part 3)

2.1K 70 8
                                    

Warning ⚠













"Nugu–" Ucapan Yujin terhenti

























Ting tong~

"Nugu–" Ucapan Yujin terhenti apabila Minju terus loncat ke arahnya, Yujin dengan gerakan refleks pun menyokong badan Minju daripada jatuh, tapi muka Yujin masih dalam keadaan terkejut, dia menutup pintu dan mengapit Minju di antara pintu dan dirinya

"Kenapa kamu ga terurus gini sih?" Ucap Minju yang melihat penampilan Yujin, dia mengelus lembut wajah kekasihnya

Mata yang sembab dan mempunyai lingkaran hitam, rambut yang acakan, kaosnya kusut dan cuman memakai jogger pants yang Minju yakin Yujin belum menggantinya, Yujin tampak lebih kurus dari sebelumnya, misai dan janggutnya juga udah mulai tumbuh, bibir tebalnya yang layaknya berwarna merah jambu kini berubah menjadi pucat lesu, hidungnya juga merah, Minju meletakkan punggung tangannya di dahi Yujin, panas, tapi udah mendingan, rupanya kekasihnya ini sakit tapi dia tidak mengetahuinya

"Apa ini cuman m-mimpi?" Tanya Yujin yang masih terkejut melihat Minju di depan wajahnya sekarang, Minju menggelengkan kepalanya dengan cepat

"Maafin aku karna sakitin kamu" Ucap Minju mengelus lembut pipi kekasihnya

"Apa kamu udah i-ingat aku?" Ucap Yujin lagi, dia takut ini hanyalah mimpi bodohnya karna seminggu ini dia juga memimpikan yang sama

"Iya sayang aku udah ingat kamu" Minju berusaha menahan tangisnya, owh betapa kejamnya dia dengan perlakuannya selama ini terhadap kekasihnya

Yujin memeluk Minju dengan erat dan membawa Minju ke kamar mereka, dia mendudukkan dirinya, otomatis Minju duduk di pangkuannya, tangan Minju mengalung di leher Yujin sambil sesekali mengelus pelan rambutnya, mereka saling bertatapan

"Maafin aku" Ucap?" Minju meletakkan kepalanya di dada Yujin dan memeluk erat kekasihnya

"Gimana kalau semua ini hanya mimpi? " Ucap Yujin lagi, bukan dia gamau percaya cuman dia takut kalau dia percaya, semua ini ternyata mimpi dan berakhirlah dengan dia yang menangis di malam hari

Minju yang mendengar itupun menatap Yujin lagi, hatinya meringis, pangerannya  ditinggalin sendirian olehnya, Minju mesti lakukan sesuatu supaya Yujin percaya dengan dirinya, perlahan Minju memajukan wajahnya, dia mengecup bibir tebal pangerannya, Yujin mulai menutup matanya, sekarang dia tahu ini nyata, Minjunya udah kembali, puterinya udah mengingat dirinya

Yujin melingkarkan tangannya di tubuh Minju, dengan perlahan Minju mulai melumat bibir pangerannya, owh sungguh lama Minju tidak mencecapi bibir ini, bibir yang seduktif baginya, kini Yujin juga membalas lumatannya dengan lembut, ciuman itu menggambarkan perasaan mereka, ciuman itu lebih manis daripada ciuman yang selama ini mereka lalui

Minju makin merapatkan tubuh mereka tubuh atas mereka, Yujin juga merasakan tubuhnya menjadi panas, persetan dengan dirinya yang sakit, dia merindukan Minju dan sentuhan Minju, lumatan tadi kini berubah menjadi sedikit kasar, sesekali Minju menjambak rambut Yujin, dia membiarkan Yujin mendominasi karna dia tau pangerannya ini rindu akan dirinya

Perlahan tapi pasti Yujin menelanjangi diri Minju, dia membaringkan Minju di ranjang mereka, Minju membuka kaos Yujin serta celananya, dan kini terpampang Yujin yang hanya mengenakan celana dalam, dia kembali menarik Yujin ke dalam ciuman panasnya, Yujin sesekali meremas pelan dada Minju dan menyebabkan Minju ngeringis keenakan

"Aah... shh yudingh" Ini seperti deja vu yang Minju alami waktu dia pingsan tadi

Perlahan Yujin membuka celana dalamnya, milik Yujin udah berdiri tegak di hadapan milik Minju, Minju juga tampaknya udah siap karna miliknya udah basah, perlahan Yujin memasukkan miliknya, disatukan dahi mereka dan Yujin mengucap kata² cinta kepada kekasihnya

Jinjoo Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang