7.I Can't Accepted Your Wishes

3.9K 311 28
                                    

Renjun memaki Jeno yang pagi-pagi datang kerumahnya. Bagaimana bisa seorang Lee Jeno menghancurkan rencananya untuk bermalasan dihari minggu? Bahkan Renjun sudah membuat Schedul yang akan ia lakukan dikamarnya, dan karena Lee Jeno? Rencananya hancur lebur dikarenakan ia datang kerumahnya pagi-pagi buta hanya untuk lari pagi.

Yaampun tuhan! Kalau boleh barter kekasih, Renjun ikhlas menukarnya dengan salah satu member NCT!

"Ahjumma, kemana Eomma, Appa sama Nana?" Tanya Renjun heran karena tidak melihat kedua orang tuanya yang biasanya sarapan pagi hari.

Chulso sang kepala maid yang awalnya tengah memasak pun menoleh menatap Renjun. "Appa Noona sedang pergi keluar negeri masalah perusahaan mereka, Eomma pun diajak. Sedangkan Noona Nana sedang pergi bersama Felix." Jelas Chulso.

Renjun mendesah pasrah lalu mengangguk mengerti. Ia pun segera menghampiri Jeno dengan langkah guntai.

Sedangkan Jeno yang sedari tadi menunggu Renjun, hanya terkekeh melihat Renjun yang menghampirinya dengan langkah guntai.

"Ayo! Tidak boleh lemas!" Ucap Jeno seraya menepuk-nepukkan tubuh Renjun lalu menarik tubuh Renjun keluar.

Mereka pun akhirnya lari pagi bersama mengelilingi komplek. Awalnya Jeno ingin mengajak Renjun nge-gym. Tapi Renjun menolak, ia tidak suka pergi ke area gym. Alhasil mereka lari pagi mengelilingi komplek. Sesekali Renjun berhenti untuk mengambil nafas, mengistirahatkan tubuhnya sejenak.

"Jeno, udah yuk!" Pinta Renjun yang saat ini sudah bergelayutan dilengan Jeno.

Jeno melihat jam yang ada ditangannya lalu menoleh menatap Renjun yang sedang kelelahan. "Baru 15 menit Njunie." Peringat Jeno.

Renjun mendesah kesal, menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa melanjutkannya lagi. Aku lelah! Aku bisa mati kalau kau melanjutkannya lagi!" Rengek Renjun seraya mendudukkan bokongnya diatas jalanan beraspal dan menggoyangkan kakinya, layaknya anak kecil yang tidak dibelikan mainan.

Jeno tertawa melihat aksi Renjun yang sangat menggemaskan. Ia pun mensejajarkan tubuhnya. "Oke kita selesai. Ayo kita pulang." Ujar Jeno.

Renjun yang mendengar itupun gembira, dengan cepat ia merentangkan kedua tangannya untuk digendong. Jeno yang melihat itupun hanya menggeleng dan menuruti kemauan Renjun dengan menggendongnya ala Koala.

Renjun menenggelamkan kepalanya dicuruk leher Jeno. Mencium harum parfum maskulin Jeno yang sangat sopan masuk kedalam hidungnya. Walaupun Jeno habis berkeringat, tidak ada bau masam didirinya.

"Jeno! Jeno! Aku mau itu!" Pekik Renjun yang membuat Jeno terhentak kaget. Untung saja Jeno memegang Renjun dengan sangat erat. Kalau tidak ? Mereka berdua sudah jatuh.

"Kau mau apa, sayang?" Tanya Jeno.

"Itu! Aku mau itu!" Seru Renjun dengan semangat seraya menunjuk kedai donkatsu yang buka selama 24 jam itu dan tidak jauh dari komplek perumahaannya.

"Ini masih pagi loh, kau juga baru saja berolahraga." Peringat Jeno. Masa iya setelah olahraga malah makan, makanan berat?

"Donkats! Donkats! Donkats!" Seru Renjun seraya menampilkan Cat Eye andalannya.

Jeno yang dikasih tatapan itu pun meleleh dan melangkahkan kakinya masuk kedalam kedai Donkatsu.

"Selamat pagi, selamat datang ditoko kami. Ada yang bisa kami bantu?" Sapa karyawan itu dengan ramah.

Renjun yang sudah duduk disamping Jeno pun tersenyum membalas ucapan ramah pelayan itu dengan ramah.

"Aku ingin donkatsu 3 dan Cola 3!" Pesan Renjun yang langsung ditolak Jeno.

HI (EX) BOYFRIEND! - NOREN (DONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang