Chapter 05 A Horde of Salamanders Appeared at The Cait Sith and Sylph Meeting

19 3 4
                                    

Sebelumnya, Kirito bertemu sosok kawan lamanya di Aincrad bernama Takanori. Secara mengejutkan, beberapa orang mantan kelompoknya dulu belum bangun. Ditambah seorang pixie berjubah pink dengan rambut hitam panjang mengaku sebagai 'anak'nya, meski ia tidak berkata bahwa ia adalah anak kandungnya. Ia berkata bahwa Kirito dan Asuna menolongnya dulu ketika di Aincrad. "Begini, masalahnya adalah aku bahkan tidak tahu siapa kau?"

"Eh? Bukannya pada saat ini aku sedang menjaga tubuh Leafa-san?" Tanya sosok Pixie yang sempat mengaku bernama Yui.

"Tidak, yang menjaga tubuh dari Leafa yang kosong adalah temanku, Ichigo" Ucap Kirito menunjuk Ichigo yang sedang duduk di samping Leafa.

"Hmm...Jika begitu teori yang paling masuk akal adalah aku berasal dari dimensi yang lain dibanding ini" Ucap Yui. "Masalahnya aku tidak tahu siapa dia itu"

"Hah, merepotkan saja, sekarang apa yang mau kau lakukan?" Tanya Kirito pada sosok pixie bernama Yui.

"Aku akan ikut papa dan menemui mama, tapi sebaiknya papa jangan dekat-dekat dengan dua perempuan itu!" Ucap Yui.

"Kenapa?" Tanya Kirito.

"Karena, bukankah itu akan membuat papa selingkuh dari mama?" Tanya Yui dengan polosnya.

"Ah, kami tidak ada hubungan spesial apapun sih, belum lebih tepatnya" Jawab Kirito.

"Belum? Bisakah papa sedikit menjelaskan apa yang terjadi?" Pinta Yui.

"Ya, mungkin jika di Aincrad saat itu yang menyatakan perasaannya hanya Asuna atau hanya Ichigo, mungkin aku akan memiliki hubungan spesial dengan salah satunya yang menyatakan perasaan padaku" Jelas Kirito. "Tapi saat itu, Asuna dan Ichigo malah menyatakan perasaan mereka padaku bahkan di saat yang bersamaan"

"Oh, aku paham,,," Ucap Yui setelah semacam berpikir.

"Jika begitu aku harap nanti ketika bertemu Asuna kau jangan memanggilnya mama yah? Karena itu akan terkesan aku sudah memilih satu di antara mereka" Pinta Kirito.

"Tentu, sesuai permintaan papa" Ucap Yui.

"Kalau begitu, aku pergi dulu, aku akan menambahkan mu sebagai teman, jika butuh bantuan hubungi saja aku oke?" Ucap Takanori dan tanpa menunggu jawaban dari Kirito, ia pergi entah kemana.

"Hei Kirito" Panggil sebuah suara dari belakang Kirito yang mengejutkannya. "Ada sebuah masalah, tapi, aku baru tahu kau punya pixie"

"Y-Ya, ceritanya agak rumit, aku ceritakan lain kali. Jadi, ada masalah apa?"

"Masalah yang harus ku urus sendiri dan tidak ada waktu untuk menjelaskannya" Ucap Leafa agak membingungkan Kirito.

"Kalau begitu sambil berjalan, jelaskan kondisinya, bagaimanapun kita harus keluar dari sini dengan jalan kaki kan?" Tanya Kirito kemudian mulai berjalan dan disusul oleh dua rekan se-party-nya itu.

"Dalam 40 menit, di dekat daerah Lembah Kupu-Kupu, pemimpin Sylph dan Cait Sith akan memulai pertemuan" Ucap Leafa mulai menjelaskan.

"Apa yang akan Salamander dapatkan jika mengacaukan pertemuan itu?" Tanya Kirito.

"Persekutuan akan tercegah, kemudian pihak Cait Sith akan marah karena adanya kebocoran informasi dari Sylph. Itu juga akan memicu perang besar antara Sylph dengan Cait Sith" Jawab Leafa. "Lalu, jika kau membunuh pemimpin daerah, kau akan mendapat 30% keuangan daerah mereka dan dalam 10 hari, kamu bisa mengambil kota dan mengambil pajak"

"Aku tidak tahu kalau bisa melakukan hal seperti itu" Gumam Kirito.

"Jadi, Kirito-kun, ini adalah masalah Sylph, kau tidak ada hubungannya untuk ikut serta dalam masalah ini" Lanjut Leafa sambil terus berlari. "Mungkin juga kita tidak akan keluar dari sana hidup-hidup dan kita harus mengulang kembali dari Sylvain. Sebenarnya..." Leafa mulai melambatkan larinya dan berakhir berhenti. "Jika kamu ingin mencapai puncak Yggradasil, lebih baik bagimu jika kau bergabung dengan pasukan Salamander" Kirito dan Ichigo yang sebelumnya masih berlari kemudian mulai berhenti. "Jika Salamander serius dengan ini, maka mereka akan ada di posisi bagus untuk sampai di Yggradasil dan karena kamu adalah Spriggan, mereka mungkin akan menyewa mu sebagai seorang tentara bayaran"

"Jadi, kalau kau ingin membunuhku, aku takkan marah" Ucap Leafa seolah sudah membulatkan tekadnya.

"Bagaimanapun ini hanyalah game, mencurilah jika kau ingin, bunuhlah jika kau ingin..." Ucap Kirito. "Memang mudah melakukannya, tapi, jika keinginan itu mempengaruhi siapa dirimu di dunia ini, maka itu akan memengaruhimu di dunia nyata" Lanjut Kirito. "Tapi kau sudah baik sejauh ini, aku tidak akan membunuhmu  untuk kepentinganku"

"Kirito-kun..." Ucap Leafa terdengar lega. "Terimakasih"

"Ah sial, kita membuang waktu di sini, Yui kita akan berlari, jadi mohon bantuannya" Ucap Kirito.

"Dimengerti"

"Kalau begitu aku pinjam tangan kalian" Ucapnya menggengam tangan kedua temannya itu dan kemudian mulai berlari dengan sangat kencang.

"Waaah!" Leafa yang tidak siap berteriak dengan sangat kencang. "Awas! Ada monster di depan!" Dengan sangat cepat, Kirito berhasil membawa rekannya melewati para monster tanpa harus melawan mereka.

"Ah, jalan keluarnya ada di depan" Ucap Kirito melihat sebuah cahaya. Merekapun berhasil keluar dan dengan cepat, Kirito memunculkan sayapnya untuk terbang, disusul Ichigo lalu Leafa.

"Tadi itu hampir membunuhku kau tahu?!" Ucap Leafa dengan sangat kesal.

"Yah, tapi itu menghemat waktu kan?" Tanya Kirito dengan nada agak bercanda. "Oh ya, dimana para pemimpin akan mengadakan pertemuan?"

"Di sebelah sana, jauh di dalam hutan" Ucap Leafa setelah membuka map dan kemudian menunjuk ke suatu arah.

"Berapa menit lagi sebelum pertemuan?" Tanya Ichigo.

"Sepuluh menit lagi" Jawab Leafa.

"Semoga sempat" Mereka bertiga kemudian mempercepat terbang mereka.

"Sepertinya kita tidak akan sampai sebelum pasukan Salamander" Ucap Kirito berspekulasi.

"Ya, meski kita berhasil sampai tepat waktu, mereka akan langsung mengincar pemimpin, atau kita akan membuat perang besar" Balas Leafa.

Yui kemudian merasakan ada sejumlah player. 68 player yang diduga adalah pasukan Salamander sedang terbang menuju lokasi 14 player yang diduga adalah para Sylph dan Cait Sith. Mereka punya 50 detik sebelum kedua kelompok itu bertemu.

"Kita tidak akan sempat, terimakasih Kirito-kun, Ichigo-san, kalian bisa memutar balik dari sini. Kalian bisa ke Yggradasil saat aku menyelamatkan Sakuya" Ucap Leafa berusaha membuat Kirito dan Ichigo memutar balik arah terbang mereka. "Mungkin hanya sebentar, tapi cukup menyenangkan. Semoga kita bertemu la-"

"Menyerah dan melarikan diri, sama sekali bukan tipe diriku" Ucap Kirito tak memperdulikan apa yang Leafa katakan. "Benar juga, tadi Takanori hanya bilang kalau Ren dan Itsuki saja di antara mereka berempat yang belum bangun, mereka berdua nampak sudah tua kupikir mereka bekerja, tapi...Jika mereka bermain mungkin Motoyasu-san akan lebih cocok sebagai Salamander dan Naofumi-san akan lebih cocok sebagai Sylph atau Gnome" Pikir Kirito saat mereka terbang semakin mendekati tempat pertemuan.

"Kenapa ada Salamander di sini?!" Tanya salah satu player yang datang di pertemuan itu ketika pasukan Salamander sudah berbaris. Seorang player yang nampak memimpin mengangkat tangannya dan para Salamander bersiap menyerang. Cait Sith dan Sylph di sana juga memasang posisi bersiap. Player tadi kini mengayunkan tangannya, tapi tepat setelah ia mengayunkan nya dan belum memberi aba-aba apapun, sesuatu jatuh dari langit. Asap muncul di sekitar tanah tempat sesuatu itu mendarat. Asap mulai menghilang, sosok yang jatuh itu adalah seorang player lelaki muda dengan rasa Spriggan berpenampilan serba-serbi hitam, rambut, baju, bahkan pedangnya pun berwarna hitam.

Darling In A Fairy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang