Chapter 07 The Grand Quest

14 4 2
                                    

Saat ini, server dari Alfheim Online sedang mengalami Maintenance hingga esok hari. Kirito dan Suguha sekarang sedang menuju ke rumah sakit untuk menemui Asuna. Ichigo juga sebenarnya ingin berbicara dengan Asuna. Karena Ichigo yang sudah ada di Internet, ia dengan mudah masuk dan mengendalikan beberapa alat elektronik. Contohnya telfon, CCTV, dan semacamnya. Namun, Kirito juga sempat membahas bahwa Ichigo sebisa mungkin jangan sampai ketahuan mengenai keberadaannya.

Ichigo kini tengah melihat Kirito yang duduk di samping Asuna dan mendo'akannya. Ichigo agak sedikit paham, karena dulu ia juga pernah merasakannya. Perasaan dipisahkan dari orang yang berharga, bahkan bagi Ichigo, ia kini terpisah dari dunia dan tempat yang penuh memori baginya, meski bukan berarti dunia itu tak memiliki memori berharga sih. Setelah selesai, Kirito berkata pada Ichigo bahwa ia akan meninggalkan handphone-nya dan membiarkan Ichigo berbicara dengan Asuna. Kirito dan Suguha, adiknya, kini pulang.

"Asuna, tak kusangka akhirnya bisa bertemu denganmu, ada banyak hal yang ingin ku bicarakan" Ucap Ichigo. "Semenjak Kirito meninggalkan kita di lantai satu, kau terus menjagaku dan melindungiku setiap kali aku melewati batas saat leveling, meski kau tidak begitu mengenalku dan aku yakin kau mungkin belum percaya bahwa aku berasal dari dunia lain, tapi kau terus melakukannya"

"Setelah bergabung dengan Knight of Blood Oath sekalipun dan menjadi wakil Komandan, kau masih memerdulikanku" Lanjut Ichigo. "Aku agak cemburu ketika Kirito mati-matian untuk menemuimu, aku penasaran, apakah ia juga akan melakukannya andaikan aku yang terjebak sepertimu, akankah ia mau menyelamatkan sosok yang bahkan sudah diragukan apakah ia memiliki tubuh manusia atau tidak"

"Di SAO kau sangat hebat dan kuat, bahkan di dunia nyata pun, jika kulihat dari apa yang ada disekelilingmu, kupikir kau berasal dari keluarga yang kaya raya" Ucap Ichigo masih melanjutkan perkataannya. "Aku ini tidak ada apa-apa nya dibandingkan dengan dirimu, mungkin Kirito sudah membuat keputusan dan jawaban atas pertanyaan kita waktu itu. Jikapun kau yang ia pilih, maka aku akan mendukung kalian oke?"

"Ah, aku lupa, nanti aku dan Kirito dibantu oleh seorang lagi akan berusaha menggapaimu di puncak Yggrasasil, aku tidak boleh terlambat, semoga kita sesegera mungkin bertemu ya, Asuna-san" Ucap Ichigo ketika ia baru mengingat hal itu. "Kirito bilang untuk mengaktifkan virus di HP ini agar tidak ada jejak yang tersisa" Gumamnya kemudian benar-benar menghancurkan Handphone itu tepat sebelum ia kembali ke internet.

Kini, Ichigo sudah dive-in ke Alfheim dan mendapati dua orang temannya itu tidak ada di penginapan termurah yang semalam Yui pilihkan untuk mereka. Ia mencoba memeriksa dasar Yggradasil dan menemukan mereka berdua. Namun, belum sempat ia sampai di sana, sosok perempuan berambut pirang, Leafa, kemudian menghilang. "Kirito, apa yang terjadi?"

"Leafa ternyata adalah adikku" Ucap Kirito.

"Lalu?"

"Entahlah, aku akan menemuinya di dunia nyata tunggulah" Ichigo menunggu dan menunggu. Ia kemudian bertemu dengan Recon, teman dari Leafa yang baru datang.

"Ichigo, kan? Leafa dan si Spriggan itu kemana?" Tanya Recon setibanya ia di sana.

"Mereka mengurus sesuatu, entah apa itu. Lagian, kenapa hanya Kirito saja yang tidak kau panggil dengan nama?" Tanya Ichigo agak kesal.

"Y-Ya, kalau begitu aku akan menunggu di sini saja" Ucap Recon.

"Jika begitu baguslah, jaga di sini selagi aku pergi, ada yang harus kulakukan" Ucap Ichigo kemudian terbang entah kemana. "Haaa!" Karena tidak ada yang bisa ia lakukan sementara waktu, Ichigo memutuskan untuk sedikit berburu. Tapi ia agak kesulitan karena sudah cukup lama semenjak ia melakukan solo seperti itu. Kemudian, sesosok player datang dan menahan serangan monster yang hampir mengenai Ichigo.

"Kau tak apa?" Tanya sosok itu kemudian mendorong monster itu mundur. "Switch!"

"Haaa!" Kemudian cahaya ungu kehitaman muncul dan mengarah ke monster itu dan berhasil menghabisi sisa HP dari Sang Monster. "Yah, maaf kami mengganggu monster buruanmu"

"Tidak apa, aku juga tertolong" Ucap Ichigo.

"Eh? Ichigo? Itukah kau?" Tanya satu dari dua sosok penyelamat nya itu.

"Iya, apa aku mengenal kalian?" Tanya Ichigo yang agak ragu.

"Ini Maple dan Kuroyukihime, padahal kita bersama selama satu tahun lebih lho..." Ucap sosok pembawa perisai besar yang bernama Maple.

"Iya, sungguh disayangkan, hanya tidak bertemu sebulan saja kau sudah lupa dengan teman seperjuanganmu sendiri" Ucap si perempuan lainnya yang membawa senjatanya di pinggang yang sepertinya player itu bernama Kuroyukihime.

"Oh iya, haha, kalian agak berbeda, kalian biasanya lebih ke hitam dan ungu gelap, jadi kurasa aku hampir tidak mengenali kalian saat seperti ini" Ucap Ichigo cengengesan.

"Mou, oh ya, apa yang kau lakukan di Arun?" Tanya Maple.

"Sebenarnya, Asuna belum bangun semenjak SAO tamat, kudengar juga dari Kirito bahwa sebagian dari tim juga belum bangun, makanya kupikir ini akan menjadi kesempatan yang bagus untuk mencari tahu" Jelas Ichigo meski itu bukan tujuan mereka.

"Benarkah? Sungguh kebetulan, Sally belum bangun, begitu juga dengan kekasih dari Kuroyukihime ini, siapa namanya? Arita Haruyuki?" Tanya Maple meledek Kuroyukihime.

"Sudahlah, jika begitu, dimanakah Kirito? Tentunya dia ada di sini kan?" Tanya Kuroyukihime.

"Ya, dia sedang mengurus sesuatu, tapi jika kalian memang ingin menemuinya maka ikut aku" Ucap Ichigo kemudian mengepakkan sayapnya kemudian terbang menuju suatu arah. "Oh Kirito, sudah selesaikah masalahmu?"

"Ya, omong-omong, siapa mereka ini?" Tanya Kirito.

"Oh, ini Maple dan Kuroyukihime, agak sulit mengenali mereka, akupun kesulitan mengenali mereka awalnya" Jawab Ichigo.

"Lama tak jumpa, Kirito" Ucap Maple. "Jadi, hanya segini kah player yang akan berusaha menuju puncak Yggradasil? Bukannya aku meremehkan, hanya saja..."

"Enam player saja terasa sangat kurang dan meremehkan kekuatan Yggradasil, begitu kan?" Sebuah suara yang rasanya baru-baru ini didengar Ichigo, kini ia dengar kembali. "Maka dari itu, kuharap kami diperbolehkan untuk ikut"

"Salamander?!" Recon yang punya riwayat buruk dengan Salamander langsung memasang posisi siap bertarung.

"Tenanglah, aku di pihakmu. Aku paham Sylph dan Salamander punya hubungan yang kurang baik, tapi karena kau teman dari Kirito, maka aku juga akan menganggapmu sebagai temanku" Ucap si Salamander bernama Motoyasu itu.

"Lagipula, kita punya tujuan masing-masing untuk mencapai puncak, dan aku yakin hanya kalian berdua yang berbeda dari kami, ya 'kan?" Tanya Undine lelaki bernama Takanori.

"Hmm...Semakin bervariasi saja Ras yang ada" Gumam Recon mengomentari.

"Jika Sylph dan Cait Sith bisa sampai tepat waktu, maka ini akan lebih meriah" Balas Kirito. "Jika begitu, mari kita jalankan Grand Quest ini!"

""Ya!""

Darling In A Fairy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang