Chapter 14 Boss Raid, Final Battle of The Sleeping Knights

11 1 0
                                    

"Maaf, tempat ini sudah penuh"

"Ichigo!" Seru Kirito yang mengenali sosok itu.

"Aku akan menahan mereka, sebaiknya kalian tak sia-siakan dan segera masuk ke dalam! Juga, aku tidak sendirian" Seru Ichigo yang kini mengutak-atik menu dan menghilangkan tombak tadi dan memunculkan sebuah pedang yang tersarung di punggungnya. Pedang itu bergagang emas dan ketika ia menariknya, bilah dari pedang itu nampak dan berwarna emas pula. Ia memegangnya dengan satu tangan dan memasang posisi menaruh pedangnya di belakang punggungnya. Di barisan belakang player yang baru datang ini, sebuah kerusuhan terjadi. Tentunya karena beberapa pemain bertarung satu sama lain. Ketika dilihat lebih jelas, diantara yang bertarung adalah Asuna, Klein, Naofumi, Haruto, Kuroyukihime, dan Motoyasu.

Kirito kini berjalan ke area paling depan bersama Yuuki, hal ini membuat Yuuki menoleh kearahnya dan keduanya hanya berbalas senyum. Berusaha mengembalikan fokusnya untuk berhadapan dengan 20-an player yang menghalangi, Kirito menarik nafas panjang dan menghembuskannya selagi memasang kuda-kuda. "Anggap saja pemanasan sebelum melawan boss, siap?" Kini Kirito dan Sleeping Knights menerjang player yang jumlahnya dua kali jumlah mereka. Kirito menerjang seorang player dan menahan senjatanya dengan pedang kirinya dan menebasnya dengan pedang kanannya. Pertarungan yang cukup sengit terjadi, bagaimanapun, sangat sulit melawan player dengan jumlah banyak, apalagi di saat lawan mereka memiliki healer.

"Kita harus mengurus healer mereka lebih dulu" Ucap Yuuki yang sedang berhadapan dengan seorang player.

"Tecchi, menunduklah!" Seru Kirito yang kemudian diikuti sosok berbadan besar bernama Tecchi. Kirito kini menerjang si tanker dan menggunakannya sebagai pijakan. Ia melompat cukup tinggi hingga melewati para player. Ia sampai di belakang para healer dengan menancapkan pedangnya ke tanah. Pedang kirinya bersinar ungu dan mengeluarkan listrik yang menyetrum para healer. Melihat peluang, kini Kirito dengan cepat mengayunkan pedangnya dan memenggal kepala para healer. Para player yang tadinya masih disembuhkan, mau tidak mau menerjang nya. Namun, usaha mereka sia-sia karena Kirito menghabisi HP mereka sebelum mereka berhasil.

Dengan matinya healer, kelompok pemain itu menjadi sedikit lebih mudah dihadapi dan kini, Kirito dan Sleeping Knights akhirnya mengalahkan player terakhir. Kirito menoleh kearah teman - temannya yang masih bertarung. Ichigo yang merasakan dirinya ditatap, menoleh kearah Kirito dan tersenyum. Itulah yang Kirito lihat sebelum sebuah api menghalangi antara ia dan Ichigo.

"Baiklah, sekarang, kita akan menghabisi boss lantai ini!" Seru Kirito menyemangati Sleeping Knights. Kini, mereka berjalan masuk ke dalam ruangan boss yang gelap. Tapi kemudian, api menyala di atas obor yang tadi padam dan api mulai menyala di lantai, membuat pola lingkaran dan kemudian, boss monster lantai 27 yang berkepala dua muncul mulai dari kepala hingga ke kaki. Membawa sebuah palu dan rantai, monster itu kini menyerukan jeritan perang. Guild Sleeping Knights menyiapkan senjata dan kemudian menerjang boss monster itu.

Kirito yang berada di paling depan kini harus menghadapi hantaman palu dari lawannya yang berkepala dua itu. Ketika palu besar itu diayunkan, Kirito menghantamkan kedua pedangnya pada palu besar itu dan berhasil membuat posisi lawannya melemah. Melihat kesempatan, Yuuki bersama dengan Nori dan Talken kini menerjang dan mendaratkan serangan mereka pada lawannya yang goyah. Dengan memberikan damage yang cukup besar, mereka berhasil melenyapkan setengah bar Hit-Point si kepala dua itu. Setelah pijakannya stabil, ia kini mengayunkan rantainya dan membuat rantai super panjang itu berputar mengelilinginya bagaikan tornado. Yuuki, Talken, Nori, dan Kirito kini melompat mundur, sedangkan Jun dan Tecchi tidak bergerak begitu jauh, mereka hanya menghindar sampai garis terluar dari tornado rantai si kepala dua lawan mereka itu.

Mengulangi strategi yang serupa, kini Sleeping Knights berhasil melenyapkan setengah bar HP lagi dari lawan mereka. Mereka terus mengulang strategi dengan menyesuaikan kondisi, meski nampak unggul, namun mereka kehilangan cukup banyak HP dan Siune yang ada di belakang cukup kesulitan untuk menyembuhkan HP rekan-rekannya. "Tak bisa, jika seperti ini terus, MP Siune akan habis, sepertinya kita tidak bisa mengalahkan boss lantai ini"

"Kita pasti bisa, tinggal sedikit lagi" Sleeping Knights masih menggunakan rencana yang sama. Sayangnya, ditengah pertarungan, Talken sedikit terserang, tetapi HP-nya tidak berkurang karena mengenai senjatanya. Senjatanya terpental keatas dan mengenai dada si kepala dua yang kemudian mengejutkan Kirito.

"Siune!" Seru Kirito memanggil Undine Healer Sleeping Knights yang berdiri agak jauh di belakang. Ia menghampirinya dan berkata, "Coba gunakan sihir mu dan serang kristal ungu di dadanya itu"

"Baiklah" Siune kini beralih dari sihir penyembuh, menjadi sihir penyerang. Sebuah es besar terbentuk di atasnya dan melayang langsung ke arah si kepala dua, menghantam kristal ungu itu, dan mengurangi HP lawannya cukup banyak. "Mungkinkah..."

"Ya, itu adalah titik lemahnya"

"Tapi bagaimana caranya ke sana? Kita tidak bisa menggunakan sayap di dalam ruangan boss" Tanya Siune.

"Tidak perlu sayap juga bisa" Kirito kini menghampiri Yuuki. "Sepertinya aku menemukan cara mengalahkannya"

"Benarkah?" Tanya Yuuki yang bersemangat.

"Ya, kristal ungu di dadanya adalah titik lemahnya. Jika mungkin menggabungkan Original Sword Skill milikmu dengan Skill Connect milikku, kita mungkin bisa menghabiskan HP-nya yang masih ada sekitar setengah bar lebih itu" Jelas Kirito.

"Tapi bagaimana caranya kita naik ke sana?" Tanya Yuuki.

"Kau tidak perlu khawatir soal itu" Jawab Kirito dengan percaya diri. "Tecchi! Menunduklah!" Seru Kirito. Dengan penuh pertanyaan di benaknya dan kebingungan, Tecchi menunduk. Melihat hal itu, Kirito kini berlari ke arah Gnome berbadan besar membawa perisai besar yang sekarang sedang menunduk. Memahami maksud Kirito, kini Yuuki ikut berlari ke arah Tecchi.

Kirito dan Yuuki saat ini sedang berada di udara setinggi sedikit di atas kepala si boss monster. Kirito mendaratkan lima tusukan berapi yang disusul tiga tebasan vertikal, kebawah, keatas, dan kebawah lagi, «Howling Octave» miliknya kini selesai. Belum cukup, kini ia menebaskan pedang kirinya secara horizontal ke kanan, menusukkan ujungnya dan memunculkan bongkahan es di punggung si kepala dua dan lalu menebasnya lagi secara vertikal dan memunculkan bongkahan es lain di dada lawannya, «Savage Fulcrum» selesai. Kirito kini menebbaskan pedang kanannya secara horizontal sebantak tiga kali dan ketika hendak menebaskan pedangnya sekali lagi, si monster berkepala dua itu mengayunkan palunya dan menghantam Kirito. Beruntung bagi si Spriggan berpedang dua itu, Skill «Horizontal Square» masih dihitung berhasil meski ia terlempar kebelakang.

"Kirito!" Seru Imp berpakaian ungu, Yuuki, di udara mengkhawatirkan rekan sekelompoknya.

"Teruskan!" Balas Kirito yang kini kembali bangun dan memasang kuda-kuda.

"Oke, nii-san" Ucap Yuuki agak mengejutkan Kirito dan hampir merusak kuda-kudanya. Ia melancarkan OSS miliknya ke arah dada di kepala dua.

Kirito yang sudah siap kini berseru. "Tecchi!"

Di dekat monster lawan Sleeping Knights, Tecchi mendengar teriakan Kirito dan paham maksudnya. Ia pun mundur dan menunduk, menyiapkan  perisainya di atas kepala seolah sedang menahan sesuatu. Kirito kini melompat tepat ke atas perisai besar Tecchi dan si Gnome itu menghempaskan Kirito menuju lawan mereka. Kirito dengan pedang kirinya yang terbakar nyala api dan Yuuki yang hendak mengakhiri OSS-nya bersamaan menusuk kristal ungu di dada si kepala dua. Dengan teriakan keduanya, mereka berhasil membelah si monster menjadi dua dan menghabisi sisa HP si monster berpertahanan besar tersebut. "Yeay!" Seisi ruangan penuh dengan seruan seperti itu.

"Lelahnya" Gumam Kirito yang terduduk di lantai.

"Kita berhasil!" Yuuki menerjang Kirito dari belakang dan hampir saja terjatuh. "Kita berhasil Kirito"

"Y-Ya, kita berhasil" Kirito yang sudah tidak memiliki banyak tenaga hanya membiarkan Yuuki di punggungnya.

Pintu masuk terbuka dan menampilkan sejumlah player. Ketika masuk, wajah merrka nampak tak percaya. Sleeping Knights yang menyadarinya menoleh dan memberikan tanda peace(dua jari) sambil tersenyum. "Si-Sialan"

Teleporter kota lantai 27

Darling In A Fairy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang