17 | DARE OR DARE

246 55 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Bel masuk berbunyi membuat suasana kantin riuh beranjak dari meja mereka dan mulai berjalan ke kelasnya masing-masing, beda dengan meja yang di tempatkan anak-anak Kingz dengan sebagian anak-anak permen karet juga dengan dua cimit juga yang masih diam di sana. Semua menatap Yena dengan sendu, sementara Yena sendiri sudah keringat dingin.

"Yeonjun, please...." ucap Yena kesekian kalinya dengan suara yang pelan, air matanya sedari tadi tak bisa berhenti keluar sampai membuat penampilannya yang sudah buruk makin saja berantakan. Macam gembel juga sudah termasuk lah.

Yeonjun sendiri dari tadi diam, menggenggam tangan Yena dan mengusap air matanya yang ga pernah habis turun di pipinya.

Semuanya menatap Yena tak tega, melihat cewek bebek itu yang trauma saja sudah buat khawatir, apalagi harus lihat Yena yang bakal di ambil alih lagi oleh Wonwoo.

Lagi hening gini, hape Yena bergetar tanda seseorang mengirim chat whatsapp padanya. Yena melepas genggaman Yeonjun dan mau ga mau Yena harus mengeceknya, tapi sebelum itu Heejin tiba-tiba ngambil tangan Yena dan memakaikannya sebuah cincin.

"Gimana Jaem?" tanya Heejin memastikan sambil menoleh pada Jaemin yang sedang memperhatikan hapenya sedang memeriksa sesuatu, cowok itu terbatuk kecil membuat Heejin dalam hati tersenyum.

Semuanya memperhatikan Heejin dengan Jaemin bingung, ada yang aneh tapi mulut mereka ga ada yang mau buka suara karena terlalu menghayati suasana kesedihan ini.

Jelas Yena yang bakal bertanya, "Ini apaan?"

Heejin tersenyum "Percaya aja sama gue, ayo ke kelas." jawabnya dan mengajak semua teman-temannya untuk bergegas ke kelas.

"Hee, gue ga mau balik lagi sama Kak Wonwoo.." lirih Yena menahan tangan Heejin yang ingin berjalan, cewek itu tersentak karena dari beberapa tahun ini setelah Yena trauma, baru pertama kalinya sekarang Yena sebut nama Wonwoo lagi. Begitu juga yang lainnya termasuk Yeonjun.

Heejin diam tak menjawab, cewek itu membuang muka dari Yena. Tak ingin sedih melihat wajah temannya yang sudah sangat menyedihkan.

"Yiyi sama Jihan cepetan ke kelas," ucap seorang cewek tiba-tiba membuat semua yang di satu meja bundar itu melirik, ada Wonyoung sama Minhee yang datang. "Ck, Kak Heejin silent hapenya lagi? Kak Jiro sampai nelpon aku terus marah-marah gara-gara Kak Heejin susah di hubungin." omel Wonyoung yang malah mengajak ribut Heejin.

"Jelas, lagi kayak gini masa gue tega mentingin orang lain?" sinis Heejin pada Wonyoung.

"Yena," panggil Minhee dengan datar membuat Wonyoung yang tadinya ingin membalas sinisan Heejin jadi ga jadi, semua orang menatap Minhee termasuk Yena sendiri yang di panggil. "Go." ucapnya memerintah Yena untuk segera berlari kabur seolah paham jika Yena terus diam akan semakin mudah Wonwoo tangkap.

"Ga, Yena, diem." ketus Jinyoung tiba-tiba ketika Yena hampir aja ingin beranjak, sebuah perintah tak terduga dari member baru mereka. "Ada banyak orang yang ngintipin kita, mereka mantau gerakan lo, Yen. Kalo lo pergi, sama aja mempermudah mereka menangkap lo." katanya yang menyadari sikap aneh beberapa murid yang masih diam di kantin, lalu bersembunyi di balik tembok, sampai ada juga yang nyamar jadi penjaga warung kantin.

DARE OR DARE: Peremptory [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang