27 | DARE OR DARE

199 49 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"YEONJUUUUUUUUN!!!" teriak Yena dari arah pintu masuk rumah bikin kaget seluruh isinya, lagi pada ngumpul semua di ruang tamu soalnya.

Yena tersenyum lebar pas udah nyamper ruang tengah, cewek bebek itu melempar asal tas kecilnya lalu berlarian ke Yeonjun yang rebahan di sofa terus nyeret tubuh Yeonjun jadi ikutan tiduran sambil melukin cowok itu.

Yeonjun rasanya pengen marah-marah aja, dia ini baru aja mau masuk alam mimpi dan Yena mengangguknya. Tapi amarahnya berubah jadi keterkejutan yang berlebihan setelah Yena memperlihatkan hapenya dan menunjukan sebuah chat dari seseorang, reflek Yeonjun merebut hape Yena dan merubah posisinya jadi duduk membuat Yena detik itu juga tersingkirkan dari sofa lalu jatuh ke lantai.

Tak mempedulikan Yena yang merintih kesakitan, Yeonjun malah sibuk sama hape Yena.

Semua orang gak ada yang peduli sama keduanya, sudah biasa melihat kelakuan abstrak mereka.

Sampai Jihoon menghampiri menarik lengan Yena agar berdiri dari jatuhnya, tapi pas udah di bantuin anaknya tiba-tiba dorong Jihoon membuat cowok itu mengernyit.

"Udahan ya?" ucap Yena tiba-tiba dengan tatapan tajamnya membuat Jihoon terkejut, maksud cewek bebek ini apa?

"Apaan sih?"

"Gue mau kita udahan, gue mau kita putusan, gue mau kita jauhan." ketus Yena seketika buat rumah yang agak ramai itu jadi hening, Yeonjun mah masih anteng sama hape Yena karena udah tau rencana Yena yang satu ini. Cuma was-was aja sama jawaban Jihoon nantinya, ini mempertaruhkan duit soalnya.

"Kalo aku gak mau?" kata Jihoon dengan tengilnya, dan Yena menjawab lebih tengil lagi.

"Peremptory, gak bisa di bantah."

Ujungnya Jihoon yang kesal, cowok itu menghela nafas kasarnya.

"Kamu kenapa sih? Aku buat salah?" tanya Jihoon sambil menahan emosinya.

Yena kini ikut menghembuskan nafas kasarnya, "Dari awal kita deket juga lo udah salah, gak sadar?"

Jihoon diam, dia paham kemana arah pembicaraan Yena.

"Dare lo, dare temen-temen lo. Udahan sampe sini, gue udah muak." sarkas Yena sambil mendorong dada Jihoon kasar, reflek beberapa orang hampir beranjak dan ingin memisahkan tapi urung karena Jihoon melipat tangannya menatap datar Yena tanpa bicara apa-apa seolah ingin Yena bicara lebih banyak.

"Kalo soal bikin gue baper lo menang, tapi soal taruhan lo sama temen-temen lo di jangka waktu lo kalah. Gue gak peduli sama apa hukuman permainan lo, dan mulai sekarang kita hidup masing-masing. Jangan pernah deketin gue lagi."

Yena baru saja ingin berbalik ke arah Yeonjun setelah ngomong gitu, malu juga ngomong panjang lebar tapi Jihoonnya cuma ngeliatin tanpa respon. Diam-diam Yena khawatir, takut Jihoon menolak ajakan putusnya dan masih ingin menjalankan taruhan yang di buat teman-temannya dan membuat Yena terpaksa membuang uang besarnya.

DARE OR DARE: Peremptory [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang