[Nadia POV]
Dev masih terus memasang wajah penuh tanda tanya padaku, "Apa kamu menyembunyikan sesuatu dari ku?"
Aku mengerutkan kening mendengar pertanyaan Dev, "Apa itu sesuatu yang penting untukmu?" Aku melangkah lebih maju daripada Dev namun Dev menarik tanganku sehingga aku berada dalam pelukannya.
"Apa menurutmu itu bukan hal yang penting untukku?"
Didepan pintu ruangan aku melihat kesamping dimana ada Intan berdiri dibelakang Dev, "Ayo kita pulang." Aku berusaha melepaskan cengkraman tangan Dev.
Dev yang melihat ekspresi anehku langsung melihat kearah belakang, "Bukannya kita akan ke taman festival?"
Aku menggeram mendengar perkataan Dev benar-benar jadi obat nyamuk aku ini.
Intan melangkah mendekati Dev dari raut wajahnya dia pasti melihat kedekatan antara aku dan Dev, "Ayo!" jawab Intan dengan senyuman.
Wanita memang pandai memakai topeng wajahnya. Semoga aku dilindungi ya Tuhan bantu aku. Aku terus berdoa dalam hati semoga aku tidak merusak rumah tangga orang.
Intan kembali bergelayut manja disamping Dev, "Dev ayo buruan keburu kesorean nanti."
"Iya sabar." Dev membuka pintu mobilnya begitu juga dengan aku dan Intan yang ikut membuka pintu mobil kemudian duduk didalamnya.
Dev menghidupkan mesin mobilnya dia segera menyetir mobilnya menuju taman festival.
"Gak sabar banget aku kesana pasti seru, iya kan nad?"
Aneh rasanya saat Intan berusaha untuk akrab denganku seperti ada tembok yang sudah terbangun sebagai pembatas antara kami berdua, "I-ya," jawabku canggung.
Intan bersorak ria disamping Dev.
15 menit Dev menyetir kami sampai ditaman festival tetapi tempatnya sepi.
"Tempatnya tutup?" Tanyaku melihat tidak ada apapun disana.
"Yah apakah taman festivalnya sudah dibongkar?" Raut wajah intan terlihat kecewa melihat para tukang membongkar tenda.
"Ayo masuk kita kekebun binatang aja." Dev masuk ke mobil diikuti oleh aku dan intan.
Dev kembali menyetirkan mobilnya ketempat yang ingin dia tuju.
Karena keadaannya sepi aku membuka pembicaraan untuk menghilangkan rasa suntukku, "Intan kamu manggil Dev itu siapa? Ada panggilan spesial atau enggak kayak umi Abi gitu kalian kan kelihatan Islamic banget."
Boleh muntah gak? Hahaha alim alim ngelempak rasanya ya ampun Nadia jiwa mu tanpa ngehujat itu gak hidup ya?... Aku cekikikan dalam hati.
Intan sejenak berpikir, "Enggak ada aku cuma manggil Dev pakai Mas aja."
"Ou.. emang Dev lebih tua dari kamu ya?" Tanya ku penasaran karena memang sebelumnya aku tidak tau umur Intan.
"Iya lebih tuaan Dev."
"Aku kira kamu seumuran atau setahun lebih tua dari pada Dev." Aku tidak menyangka wajah Intan yang kelihatan dewasa itu ternyata lebih muda dari Dev berarti lebih muda dari aku juga iya kan.
Intan tertawa mendengar perkataan ku, "Hahaha iya kah? Apa wajahku ini terlihat begitu dewasa? hahahah umurku 3 tahun lebih muda malahan hampir 4 tahun. Aku umur 23 tahun dibulan Desember awal."
"Ouu. Kalau Dev apa kamu punya panggilan spesial untuk intan?" Tanyaku sambil menaik turunkan alis.
Dev menggelengkan kepalanya, "Tidak, bagaimanapun seseorang memanggil dirinu bukannya lebih penting lagi bagaimana seseorang bisa menghormati dan menjaga etika bersamamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay For You
Romance"Aku mencintaimu tapi mungkin aku terlalu egois yang menginginkan dirimu hanya untuk diriku."-Nadia Nadia Christina Cintanya yang begitu mendalam dengan mantan kekasih membiarkan dirinya mengandung anak untuk Dev Deva Mahendra Mantan kekasih Nadia s...